PENGARUH REKAYASA MODEL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT TERHADAP POLA PEMBERIAN ASI DI KABUPATEN BOGOR
Abstrak
Target pencapaian pemberian ASI eksklusif pada tahun 2025 secara global adalah 50%, Cakupan ASI eksklusif ditargetkan di tahun 2017 adalah 44%. Namun, capaian ASI eksklusif, hanya sebesar 35,7%. Di Jawa Barat, capaian ASI eksklusif tahun sebesar 46,4%. Menurut Laporan Bulanan LB3, capaian pemberian ASI ekslusif tahun 2017 di Kota Bogor sebesar 49,5 % . Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh rekayasa pemberdayaan masyarakat terhadap pola pemberian ASI. Disain yang digunakan adalah Quasi Eksperiment dengan pendekatan Non-Equivalen Group Design. Populasi penelitian yaitu Ibu Hamil Trimester 3, Pendamping Keluarga, Bidan/Perawat/Ahli Gizi dan Kader dengan jumlah sampel masing-masing segment 60. Intervensi yang diberikan adalah edukasi pada 4 segment dalam bentuk kelas edukasi ASI. Untuk mengetahui peningkatan pengetahuan ASI dan pemberdayaan dan pola pemberian ASI pada tiap segment, maka diuji dengan wilcoxon test. Untuk mengetahui pengaruh rekayasa pemberdayaan masyarakat terhadap pola pemberian ASI, diuji di analisi dengan uji Mann Withney. Hasil penelitian menunjukkan terdapat peningkatan yang signifikan pengetahuan ibu hamil, pendamping, kader dan nakes setelah mengikuti edukasi. Terdapat pengaruh edukasi terhadap pola pemberian ASI.
Artikel teks lengkap
Referensi
2. Kemenkes. Profil Kesehatan Indonesia 2015.; 2015.
3. AUU Kegbu. Determinants of breastfeeding patterns among mothers in anambra State, Nigeria. SA J Child Heal. Published online 2007.
4. WHO. Monitoring Health for the SDGs. Published online 2017.
5. Initiatives D. Global Nutrition Report 2017: Nourishing the SDGs.; 2017.
6. Dinas Kesehatan Jawa Barat. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Barat Tahun 2016.; 2017.
7. Fikawati S SA. Kajian Implementasi dan Kebijakan Air Susu Ibu Eksklusif dan Inisiasi Menyusu Dini di Indonesia. 2010.
8. Alzaheb. A Review of the Factors Associated With the Timely Initiation of Breastfeeding and Exclusive Breastfeeding in the Middle East Riyadh. Dep Clin Nutr Fac Appl Med Sci Univ of Clin Med Insights Pediatr. 2017;11:1–15.
9. Fatimah N, Mifbakhuddin, Kumalasari N. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kegagalan ASI dalam Memberikan ASI Eksklusif pada Bayi Usia 0-6 Bulan di Puskesmas Bangetayu. Semarang; 2013. Didapat dari: https://jurnal.unimus.ac.id/
10. Yusrina A, Devy, S. Faktor yang Mempengaruhi Niat Ibu Memberikan ASI Eksklusif di Kelurahan Magersari, Sidoarjo. Sidoarjo; 2016. Didapat dari: e-journal.unair.ac.id/
11. Mamonto T. Faktor-faktor yang Ber hubungan dengan Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Kotobangon Kecamatan Kotamobagu Timur Kota Kotamobagu. Kotamobagu: Jurnal Kesmas; 2015. Didapat dari: https://ejournal.unsrat.ac.id/
12. Duong D V. Breast-feeding initiation and exclusive breast-feeding in rural Vietnam. Public Health Nutr. 7(6):795–799.
13. Rochayah S. Hubungan Kelas Ibu Hamil dengan Pemilihan Penolong Persalinan di Wilayah Puskesmas Bruno Kabupaten Purworejo Jawa Tengah Tahun 2012. Jakarta.
14. Simanjuntak HP, Santosa H, Fitria M. Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemilihan Penolong Persalinan Di Wilayah Kerja Puskesmas Sipahutar Kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2012. 2013 [cited 2019 Dec 31]; Available from: https://jurnal.usu.ac.id/index.php/gkre/article/view/3639
15. Astuti AP, Kartasurya MI, Sriatmi A. Analisis Alasan Pemilihan Penolong Persalinan oleh Ibu Bersalin di Kabupaten Semarang Analysis on the Reasons for Selecting Birth Attendants by Delivery Mothers at Semarang Regency. J Manaj Kesehat Indones Vol. 2014;2(3).
SA. Kajian Implementasi dan Kebijakan Air Susu Ibu Eksklusif dan Inisiasi Menyusu Dini di Indonesia. 2010.
Penulis
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.