GAMBARAN PEMAHAMAN KOTA SEHAT OLEH KELOMPOK MIDDLE CHILDHOOD
Abstrak
Urbanisasi, yang merupakan percepatan pertumbuhan di perkotaan, membawa sejumlah permasalahan, terutama terkait kesehatan. Dampak dari urbanisasi secara khusus mempengaruhi kelompok anak-anak middle childhood, yang berusia 6-12 tahun dan sedang mengalami perkembangan pesat secara kognitif, fisik, mental, dan sosial. Penting untuk memastikan bahwa kota tempat tinggal anak-anak tersebut mendukung tumbuh kembang mereka dengan optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pemahaman dan persepsi anak terhadap sebuah kota yang sehat, serta faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku sehat anak. Studi kualitatif dilaksanakan dari Bulan September 2023 sampai dengan Oktober 2023 di Kampung Leles, Kabupaten Sleman, DIY. Penelitian ini melibatkan 15 orang partisipan anak-anak usia 6-12 tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara mendalam dan analisis data dilakukan menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian ini mendapatkan temuan, yakni (1) Lingkungan sosial mempengaruhi pemahaman dan perilaku yang membentuk karakter anak; (2) Lingkungan fisik, sarana dan prasarana berpengaruh pada kesehatan fisik, sosial, dan mental anak; (3) Dukungan promosi kesehatan dari orang dewasa mempengaruhi motivasi anak dalam berperilaku sehat. Oleh sebab itu, penting sekali memahami pandangan anak dalam menilai lingkungan kota di tempat tinggal mereka untuk dapat memahami kebutuhan dan tantangan yang mereka hadapi. Pemahaman ini menambah sudut pandang dan menjadi dasar yang kuat bagi para pemangku kepentingan di kampung hingga pemerintah kota dalam merancang program dan kegiatan yang relevan dan efektif untuk meningkatkan kesejahteraan dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.
Artikel teks lengkap
Referensi
2. Universitas Airlangga. Guest Lecture ADPRC OHCC 2022: Dampak Urbanisasi hingga Menyiapkan Health City bagi Indonesia. Published February 10, 2023. Accessed December 17, 2023. https://www.adprc.unair.ac.id/2023/02/10/guest-lecture-adprc-ohcc-2022-dampak-urbanisasi-hingga-menyiapkan-health-city-bagi-indonesia/
3. Barton H, Grant M, Mitcham C, Tsourou C. Healthy Urban Planning in European Cities. Health Promot Int. 2009;24(1990-2018):91-99.
4. Unicef Indonesia. Growing up Urban - Surabaya: Pertemuan walikota untuk membahas kota ramah anak di Asia Timur. Published May 7, 2018. Accessed December 5, 2023. https://www.unicef.org/indonesia/id/siaran-pers/growing-urban-surabaya-pertemuan-walikota-untuk-membahas-kota-ramah-anak-di-asia-timur
5. Aerts Jens. Shaping Urbanization for Children : A Handbook on Child-Responsive Urban Planning. UNICEF; 2018.
6. World Health Organization. Healthy Cities, Good Health Is Good Politics. Toolkit for local governments to support healthy urban development. Geneva, Switzerland: World Health Organization; 2015.
7. Ashton J, Grey P, Barnard K. Healthy cities-WHO’s New Public Health Initiative. Oxford University Press: Health Promotion. 1986;1(3):319-324. https://www.jstor.org/stable/45153816
8. Widitya GP. Penyelenggaraan Program Kota Sehat Kategori Tatanan Permukiman Sehat Di Kampung Duri Kosambi. Tesis tidak dipublikasikan. Universitas Gadjah mada; 2014.
9. Menteri Kesehatan. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri Dan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2005 Dan Nomor 1138/MENKES/PB/VIII/2005 Tentang Pedoman Penyelenggaaraan Kabupaten/Kota Sehat.; 2005.
10. Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. Buka Summit Kabupaten/Kota Sehat Indonesia 2022, Wapres Tegaskan Komitmen dan Peran Strategis Pemerintah Daerah. Published March 28, 2022. Accessed December 7, 2023. https://www.setneg.go.id/baca/index/buka_summit_kabupaten_kota_sehat_indonesia_2022_wapres_tegaskan_komitmen_dan_peran_strategis_pemerintah_daerah
11. BPS DI Yogyakarta. Proyeksi Jumlah Penduduk menurut Kabupaten/Kota di D.I. Yogyakarta (Jiwa), 2023-2025. Published 2023. Accessed December 4, 2023. https://yogyakarta.bps.go.id/indicator/12/133/1/proyeksi-jumlah-penduduk-menurut-kabupaten-kota-di-d-i-yogyakarta-.html
12. Pranawengrum R. 2010. Analisa Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Permintaan Properti Residensial Di Bank Tabungan Negara Cabang Yogyakarta. Tesis. Universitas Gadjah Mada.
13. Peraturan Bupati (PERBUP). Peraturan Bupati Sleman No. 12 Tahun 2018 Tentang Kabupaten Layak Anak.; 2018.
14. Syambudi IA. Wujudkan Kabupaten Layak Anak, Sleman Genjot Jumlah Desa Ramah Anak. Published May 3, 2018. Accessed December 7, 2023. https://jogjapolitan.harianjogja.com/read/2018/05/03/512/914020/wujudkan-kabupaten-layak-anak-sleman-genjot-jumlah-desa-ramah-anak
15. UNICEF Indonesia. Konvensi Hak Anak: Versi anak-anak. Published 2018. Accessed December 17, 2023. https://www.unicef.org/indonesia/id/konvensi-hak-anak-versi-anak-anak#:~:text=Anak%20adalah%20semua%20orang%20yang,disebutkan%20di%20dalam%20Konvensi%20ini.
16. Pratiwi O. 2018. Hubungan Antara Lingkungan Dengan Pubertas Siswa. Tesis. Universitas Muhammadiyah Jakarta.
17. Widiastuti M. 2019. Psikologi Perkembangan Manusia. Universitas Esa Unggul.
18. Gudes O, Kendall E, Yigitcanlar T. Knowledge-based approach for planning healthy cities: the case of Logan-Beaudesert, Australia. The Third Knowledge Cities World Summit (KCWS): From Theory to Practice Proceedings. Published online November 16, 2010. http://eprints.qut.edu.au/34376
19. Bronfenbrenner U. Making Human Beings Human-Bioecological Perspectives on Human Development. (Brace-Thompson J, ed.). Sage Publications; 2004.
20. Dharma D. Membaca Peran Teori Ekologi Bronfenbrenner dalam Menciptakan Lingkungan Inklusif di Sekolah. Special and Inclusive Education Journal. 2022;8(2):23-26.
21. Mujahidah. Implementasi Teori Ekologi Bronfenbrenner dalam Membangun Pendidikan Karakter yang Berkualitas. Lentera Journal. 2015;IXX(2).
22. Patilima H. Persepsi Anak Mengenai Lingkungan Kota (Studi Kasus Kelurahan Kwitang Jakarta Pusat). Jurnal Kriminologi Indonesia. 2004;3:51-62.
23. Saunders B, Sim J, Kingstone T, et al. Saturation in qualitative research: exploring its conceptualization and operationalization. Qual Quant. 2018;52(4):1893-1907. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/29937585/, diakses Desember 17, 2023.
24. Suryani L, Payung S, Pekanbaru N. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Siswa/i Sekolah Dasar Negeri 37 Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. Jurnal Keperawatan Abdurrab. 2018;1(2579-8723).
25. Yanuardianto E. Teori Kognitif Sosial Albert Bandura (Studi Kritis dalam Menjawab Problem Pembelajaran di MI). Auladuna: Madrasah Ibtidaiyah Education Journal. 2019;01(12).
26. Sukesi TW, Sulistyawati S, Khair U, et al. Hubungan antara Kesehatan Lingkungan dengan Gangguan Emosional. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia. 2023;22(2):128-133. doi:10.14710/jkli.22.2.128-133
27. Zubaidah AF, Nurlaela S. Konsep Desain Jalur Pejalan Kaki Ramah Anak pada Rute Berbasis Footprint untuk Perjalanan Sekolah di Kecamatan Rungkut Surabaya. Jurnal Penataan Ruang. 2021;16(1).
28. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam PIS - PK. Published December 21, 2021. Accessed December 3, 2023. https://ayosehat.kemkes.go.id/indikator-perilaku-hidup-bersih-dan-sehat-phbs-dalam-pis---pk#:~:text=Indikator%20yang%20digunakan%20dalam%20PHBS,dan%20sayur%3B%20melakukan%20aktivitas%20fisik%3B
29. Rompas R, Ismanto AY, Oroh W, Studi P, Keperawatan I, Kedoteran F. Hubungan Peran Orang Tua Dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Anak Usia Sekolah Di SD INPRES Talikuran Kecamatan Kawangkoan Utara. Journal Keperawatan (eKp). 2018;6(1).
30. Dinas P3AP2KB. Pengembangan Puskesmas Ramah Anak. Published April 9, 2018. Accessed December 16, 2023. https://dinp3ap2kb.slemankab.go.id/2018/04/penuhi-hak-kesehatan-anak-dengan-pengembangan-puskesmas-ramah-anak/
31. BAPPENAS RI. Undang - Undang Nomor. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Arsyad, Azhar,. 2002;(190211614895):1-44. https://jdihn.go.id/files/4/2002uu023.pdf
Penulis

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.