COOKIES TEPUNG UBI JALAR ORANYE, TEPUNG KEDELAI, DAN PUREE PISANG SEBAGAI PMT BALITA GIZI KURANG
Abstract
Prevalensi underweight pada balita di Jawa Barat termasuk tinggi, yaitu 15,1%. PMT sejauh ini berhasil dalam meningkatkan status gizi balita. Formulasi PMT dengan menggunakan bahan dasar lokal dapat mendidik masyarakat agar lebih mandiri dan dapat memanfaatkan bahan pangan yang ada disekitarnya. Ubi jalar oranye, kedelai, dan pisang merupakan tanaman lokal Indonesia yang memiliki kandungan gizi cukup tinggi. Ubi jalar oranye tinggi betakaroten, kedelai sebagai sumber protein nabati, dan pisang sebagai flavour alami dapat disubstitusikan kedalam cookies sebagai PMT balita gizi kurang. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh imbangan tepung ubi jalar orange, tepung kedelai, dan puree pisang terhadap daya terima cookies meliputi warna, rasa, aroma, tekstur, dan overall, serta mengetahui nilai gizi cookies. Desain penelitian ini adalah Eksperimental. Panelis yang digunakan adalah 30 panelis agak terlatih. Analisis statistik yang digunakan adalah uji Kruskal Wallis (α ≤ 0,05). Hasil uji daya terima menunjukkan bahwa formula yang paling disukai adalah cookies F1 (30% tepung ubi jalar oranye, 50% tepung kedelai, dan 20% puree pisang) yang mengandung 186 kkal, 7,5 gram protein, 7,5 gram lemak, dan 23,5 gram karbohidrat per takaran saji (40 gram cookies). Hasil analisis statistik menunjukkan adanya perbedaan daya terima pada aspek rasa (p = 0,002) dan tekstur (p = 0,003).
Full text article
References
2. Direktorat Jenderal Gizi Masyarakat. Buku Saku dan Hasil Pemantauan Status Gizi Tahun 2016. Jakarta : Kementrian Kesehatan, 2017.
3. Sarwono, Joko. Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan terhadap Peningkatan Status Gizi pada Balita Kurang Energi Protein (KEP) di Wilayah Kerja Puskesmas Imogiri II Kabupaten Bantul. Yogyakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Ahmad Yani, 2009.
4. Zuraida, N., dan Supriati, Y. Usaha tani Ubi Jalar sebagai Bahan Pangan Alternatif dan Diversivikasi Sumber Karbohidrat. Bogor : Buletin Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan, 2001.
5. Departemen Kesehatan RI. Daftar Komposisi Bahan Makanan . Jakarta : Bhantara Karya Aksara, 1981.
6. Almatsier, Surmita. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2001.
7. Cahyadi, W. Teknologi dan Khasiat Kedelai. Jakarta : Bumi Aksara, 2007.
8. Winarno, F.G. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1992.
9. Moehyi. Penyelenggaraan Makanan Institusi dan Jasa Boga. Jakarta : Bharata, 1992.
10. Purnomo. Aktiivitas Air dan Perannya dalam Pengawetan Pangan. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 1995.
11. Muchtadi, dkk. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Bandung : Ikatan Penerbit Indonesia, 2010.
12. Matz, S.A and T.D. Matz. Cookies and Crackers Technology. Texas : The AVI Publishing Co, 1978.
13. Kajian Perbandingan Tepung Kacang Koro Pedang dengan Tepung Tapioka dan Konsentrasi Kuning Telur terhadap Karakteristik Cookies Koro. Eska Yuniar, dkk. Bandung : Universitas Pasundan, 2016.
14. RI, Kementrian Kesehatan. Strategi Peningkatan Makanan Bayi dan Anak . Jakarta : s.n., 2010.