Deteksi gen pneumolysin (ply) Streptococcus pneumoniae pada Sampel Klinis Usia Lanjut secara Kultur dan PCR
Abstrak
Latar Belakang : Bakteri Streptococcus pneumoniae, merupakan bakteri gram positif flora normal namun dapat menjadi bakteri pathogen penyebab pneumonia apabila sistem kekebalan tubuh menurun. sekitar 180 pneumonia komuniti dengan angka kematian antara 20 - 35 %. Pneumonia komuniti menduduki peringkat keempat dan sepuluh penyakit terbanyak yang dirawat per tahun. Populasi yang rentan terserang pneumonia adalah anak-anak usia kurang dari 2 tahun, usia lanjut. Tujuan: mendeteksi gen ply pada sputum penderita suspek pneumonia usia lanjut sebagai faktor virulensi dari S.pneumoniae secara kultur dan PCR. Metode: Metode penelitian ini merupakan penelitian deskriptif untuk mendeteksi adanya faktor virulensi gen ply S.pneumoniae pada sputum penderita suspek pneumonia pada lanjut usia dengan metode kultur dan PCR. Hasil Penelitian : secara konvensional (metode kultur) diperoleh 1 sampel dari 56 sampel yang positif bakteri gram positif S. pneumoniae pada metode molekuler (PCR) terdapat 7 sampel positif bakteri S.pneumoniae dari 56 sampel.. Kesimpulan : Dalam mendeteksi gen ply pada sputum penderita lansia suspek pneumonia sebagai faktor virulensi dari bakteri S.pneumoniae secara kultur terdeteksi 1 sampel positif dari 56 sampel dan dengan metode PCR terdeteksi 7 sampel positif dari 56 sampel. Dalam mendeteksi gen ply dengan menggunakan kultur dan PCR dapat dikatakan bahwa metode PCR lebih akurat, cepat dan tepat dalam mendeteksi gen ply S.pneumonia pada sampel sputum penderita suspek pneumonia usia lanjut.
Artikel teks lengkap
Referensi
2. Lee TWR, Brownlee KG, Chetcuti PAJ. Pneumonia. Pediatr Thorac Surg. 2009;95–108.
3. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Pneumonia komuniti 1973 - 2003. Pneumonia Komuniti (Pedoman diagnosis dan penatalaksanaan). 2003;6.
4. Skovstod IC. Streptococcus pneumoniae SSI Diagnostica. 2017;47. Available from: SSI Diagnostica, Denmark
5. Korczynski P, Krenke R, Safianowska A, Gorska K, Abou Chaz BM, Maskey-Warzechowska M, et al. Diagnostic utility of pleural fluid and serum markers in differentiation between malignant and non-malignant pleural effusions. Eur J Med Res. 2009;14(SUPPL.4):128–33.
6. Wheeler J, Freeman R, Steward M, Henderson K, Lee MJS, Piggott NH, et al. Detection of pneumolysin in sputum. J Med Microbiol. 1999;48(9):863–6.
7. Carvalho MDGS, Tondella ML, McCaustland K, Weidlich L, McGee L, Mayer LW, et al. Evaluation and improvement of real-time PCR assays targeting lytA, ply, and psaA genes for detection of pneumococcal DNA. J Clin Microbiol. 2007;45(8):2460–6.
8. Sourav S, Patricia A, Sharma S, Kanungo R, Jayachandran S, Prashanth K. Detection of pneumolysin and autolysin genes among antibiotic resistant Streptococcus pneumoniae in invasive infections. Indian J Med Microbiol. 2010;28(1):34–9.
9. Pinto TCA, Souza ARV, De Pina SECM, Costa NS, Neto AAB, Neves FPG, et al. Phenotypic and molecular characterization of optochin-resistant streptococcus pneumoniae isolates from Brazil, with description of five