JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG https://juriskes.com/index.php/jrk <p style="text-align: justify;">Research is part of developing a science that is widely used for the improvement of human life both theoretically and practically. The research will be far more useful if it is widely publicized in both print and online media. Research is not just to increase credit value for promotion but also as a scientific benchmark. Research is also needed in scientific transparency. Scientific transparency also avoids plagiarism practices. Publication is an essential medium for the general public and academics.&nbsp;Jurnal Riset Kesehatan Politeknik Kesehatan Depkes Bandung is a journal that aims to improve and develop health science through the results of academic research in the fields of Nursing, Midwifery, Nutrition, Dental Health, Pharmacy, Environmental Health, Medical Laboratory Technology, Health Promotion, and other health fields.</p> <p style="text-align: justify;"><img src="/jrk/public/site/images/gurid/google-scholar25.png" alt=""></p> Poltekkes Kemenkes Bandung en-US JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG 1979-8253 COMPARISON OF VITAMIN C EXTRACTION FROM YELLOW AND ORANGE PAPRICA USING ETHANOL AND METANOL SOLVENTS https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/2848 <p><em>Paprika mengandung jumlah vitamin C yang signifikan, paprika dikenal karena khasiatnya yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, termasuk kemampuannya untuk menangkal radikal bebas dan bertindak sebagai antioksidan bagi tubuh. Studi ini menggunakan pelarut etanol dan metanol untuk mengukur kandungan vitamin C pada paprika oranye dan kuning. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Universitas Trunojoyo Madura pada Januari 2025. Menggunakan etanol dan metanol sebagai pelarut, prosedur maserasi digunakan untuk mengekstrak paprika. Panjang gelombang maksimum juga ditentukan. Pemeriksaan sampel ini menunjukkan ymax sebesar 373,5</em> <em>nm. Persamaan y = 0,0006 x + 0,019 menunjukkan linearitas. Analisis kuantitatif dilakukan pada rentang panjang gelombang 250–400 nm menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Pelarut etanol menghasilkan 340 mg/100 g vitamin C pada paprika kuning, sedangkan pelarut metanol menghasilkan 562,5 mg/100 g. Pelarut etanol menghasilkan 215 mg/100 g vitamin C dari paprika oranye, sedangkan pelarut metanol menghasilkan 562,5 mg/100 g. Hasil uji desain blok kelompok acak lengkap dengan y = 0,05 menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam jumlah vitamin C yang terdapat pada setiap sampel.</em></p> Jamilah Hamidi Yanti Rifkarosita Putri Ginaris Alfina Nurrahman Copyright (c) 2025 JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2025-07-10 2025-07-10 17 2 413 420 10.34011/juriskesbdg.v17i2.2848 THE ROLE OF INFECTIOUS DISEASES IN STUNTING INCIDENCE : A LITERATURE REVIEW https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/2896 <p><em>Stunting merupakan masalah kesehatan global yang signifikan, terutama di negara berkembang seperti Indonesia, dengan prevalensi yang memprihatinkan. </em><em>Kondisi ini ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih rendah dari standar usianya akibat kekurangan gizi kronis. Penyebab stunting bersifat multifaktorial, salah satunya adalah penyakit infeksi yang berlangsung berulang atau kronis.</em> <em>Penyakit infeksi, termasuk infeksi cacing berkontribusi terhadap stunting melalui mekanisme malabsorpsi nutrisi dan peradangan. Penelitian ini bertujuan untuk </em><em>mengeksplorasi dan menganalisis secara sistematis hubungan antara penyakit infeksi, terutama infeksi parasit usus dan peradangan kronis dengan kejadian stunting pada anak balita</em><em>. Penelitian ini menggunakan metode literatur review dengan mengumpulkan artikel dari database GoogleScholar, Scopus, Dimension, dan Base. Kriteria inklusi meliputi publikasi antara tahun 2015-2025, tersedia full text, serta memiliki DOI atau ISSN, </em><em>ditulis dalam Bahasa Indonesia atau Bahasa Inggris, serta judul dan abstraknya sesuai dengan tujuan penelitian</em><em>. Analisis dilakukan secara deskriptif dan naratif untuk menyintesis hasil penelitian yang relevan. </em><em>Sebanyak 314 artikel diidentifikasi, 72 artikel disaring setelah eliminasi duplikat dan seleksi berdasarkan judul serta abstrak, dan akhirnya 11 artikel lolos untuk dianalisis secara menyeluruh. </em><em>Hasil menunjukan bahwa infeksi cacing usus, berhubungan erat dengan kejadian stunting pada anak-anak. Eosinophilia sebagai indikator infeksi parasit juga ditemukan lebih tinggi pada anak stunting. Selain itu, kadar C-Reaktif Protein (CRP) yang tinggi berhubungan dengan peradangan kronis yang menghambat pertumbuhan anak. Penelitian ini menegaskan pentingnya pencegahan penyakit infeksi untuk mencegah stunting. Intervensi gizi dan kesehatan yang komprehensif diperlukan untuk mengatasi masalah ini secara efektif. Upaya pencegahan harus mencakup peningkatan akses terhadap layanan kesehatan dan pendidikan gizi bagi keluarga.</em></p> Luthfia Retno Ramadyani Fauzi Muh Martini Martini Copyright (c) 2025 JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2025-07-22 2025-07-22 17 2 421 432 10.34011/juriskesbdg.v17i2.2896 EFFECTIVENESS OF TRIPLE ELIMINATION FLIPCHART (LEB3E) IN IMPROVING PREGNANT WOMEN’S KNOWLEDGE, ATTITUDES, AND PREVENTIVE ACTIONS https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/2761 <p><em>Triple Elimination program bertujuan untuk mencegah transmisi vertikal HIV, hepatitis B, dan sifilis pada bayi baru lahir. Namun, efektivitas edukasi bagi ibu hamil masih menjadi tantangan. Lembar Balik Triple Elimination (LeB3E) dikembangkan sebagai media edukasi interaktif yang diharapkan lebih efektif dibandingkan leaflet dalam meningkatkan pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu hamil terhadap pemeriksaan triple elimination. Metode penelitian ini menggunakan desain randomized pretest-posttest control group dengan metode purposive sampling. Sampel dibagi menjadi dua kelompok: kelompok intervensi yang diberikan edukasi menggunakan LeB3E dan kelompok kontrol yang diberikan leaflet. Pengukuran dilakukan sebelum dan sesudah intervensi menggunakan kuesioner yang mengukur pengetahuan, sikap, dan tindakan, kemudian dianalisis menggunakan paired sample t-test dengan SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan LeB3E lebih efektif dibandingkan dengan leaflet dalam meningkatkan pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu hamil terkait pemeriksaan triple elimination. Peningkatan yang lebih signifikan terlihat pada kelompok intervensi dibandingkan kelompok kontrol. Lembar Balik Triple Elimination (LeB3E) terbukti lebih efektif dalam meningkatkan pengetahuan, sikap, dan tindakan ibu hamil terhadap pemeriksaan triple elimination dibandingkan leaflet. Integrasi LeB3E dalam pelayanan antenatal direkomendasikan sebagai strategi edukasi dalam mendukung upaya pencegahan transmisi vertikal HIV, hepatitis B, dan sifilis.</em></p> Dini Pajriani Khairunnisa Yanti Herawati Teni Nurlatifah Hidayat Wijayanegara Achmad Suardi Herry Garna Copyright (c) 2025 JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2025-07-30 2025-07-30 17 2 433 441 10.34011/juriskesbdg.v17i2.2761 FACTORS INFLUENCING THE DEVELOPMENT OF MULTI DRUG-RESISTANT TUBERCULOSIS: LITERATURE REVIEW https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/2902 <p><em>Tuberkulosis resisten obat (TB-MDR) adalah tantangan besar dalam pengendalian TB global, disebabkan oleh strain Mycobacterium tuberculosis yang resisten terhadap antibiotik lini pertama, isoniazid dan rifampisin. Menurut WHO, pada tahun 2024 diperkirakan terdapat 400.000 kasus TB-MDR di dunia. Tinjauan literatur ini bertujuan menganalisis faktor-faktor sosio-demografi, komorbiditas, gaya hidup, dan kebijakan yang memengaruhi kejadian TB-MDR, dengan meninjau 20 penelitian di Afrika, Asia, Eropa, Australia, dan Amerika. Penelitian ini menggunakan pendekatan meta-analisis untuk mengidentifikasi faktor risiko, termasuk ketidakpatuhan minum obat, riwayat komorbid DM, riwayat komorbid HIV, dan usia produktif. Temuan ini menekankan pentingnya intervensi masyarakat untuk kelompok berisiko, peningkatan kepatuhan pengobatan, dan penguatan program pengendalian TB. Diperlukan kebijakan berbasis bukti untuk skrining dini dan tata laksana terpadu, serta model intervensi yang adaptif. Penelitian lanjutan disarankan untuk mengevaluasi peran pendekatan komunitas dan inovasi digital dalam meningkatkan keberhasilan pengobatan.</em></p> Ilya Nur Aulia Azzahra Mateus Sakundarno Adi Suharyo Hadisaputro Copyright (c) 2025 JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2025-07-30 2025-07-30 17 2 442 453 10.34011/juriskesbdg.v17i2.2902 IMPLEMENTATION STRATEGIES OF PATIENT SAFETY CULTURE IN MIDWIFERY CARE: A QUALITATIVE STUDY https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/2875 <p><em>Keselamatan pasien merupakan elemen penting dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan, namun implementasinya masih menghadapi berbagai tantangan, khususnya ruang kebidanan yang beresiko tinggi terhadap insiden ibu dan bayi seperti perdarahan karena kesalahan episiotomi, diperlukan strategi efektif di lingkungan kebidanan. </em><em>Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi strategi implementasi budaya keselamatan pasien di RSUD X pada bulan Desember 2024 hingga Januari 2025</em><em>.</em><em> Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode Grounded Theory untuk mengeksplorasi strategi dalam implementasi budaya keselamatan pasien. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam tidak terstruktur yang dipilih secara purposive sampling dengan kriteria inklusi mampu berkomunikasi dengan baik, individu yang kaya informasi dan bersedia diwawancara, mendapatkan 9 orang informan terdiri dari 5 tenaga layanan kesehatan, 1 komite mutu, 2 manajemen, dan 1 pasien kebidanan. Kemudian dianalisis dengan tahapan open coding, axial coding, dan selective coding untuk mengidentifikasi tema. Penelitian ini menghasilkan enam tema yang saling berhubungan dalam klaster strategi untuk membangun budaya keselamatan pasien yaitu: </em><em>peningkatan pengetahuan dan kapasitas tenaga kesehatan, dinamika manajemen visioner melalui evaluasi dan reformasi sistem, penguatan profesionalisme dengan peningkatan etos kerja dan tanggung jawab kolektif, penguatan mitigasi risiko, percepatan kolaborasi strategis antara tenaga kesehatan dan manajemen serta pengembangan sistem pelaporan insiden.</em> <em>Implementasi strategi yang terintegrasi dan berbasis bukti sangat penting untuk memperkuat budaya keselamatan pasien. Dengan penerapan strategi yang tepat, RSUD X dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman </em><em>dan meningkatkan mutu layanan kebidanan. Temuan ini juga dapat menjadi acuan bagi rumah sakit lain dengan karakteristik serupa.</em></p> Siti Masrochanah Tita Hariyanti Linda Ratna Wati Copyright (c) 2025 JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2025-08-08 2025-08-08 17 2 454 465 10.34011/juriskesbdg.v17i2.2875 INCREASE IN THE INCIDENCE OF ADOLESCENT VAGINAL DISCHARGE WITH LOW KNOWLEDGE, ATTITUDES AND BEHAVIORS OF VAGINAL HYGIENE https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/2893 <p><em>Keputihan, juga dikenal secara medis sebagai Fluor Albus, adalah keputihan yang berlebihan dari vagina. Prevalensi remaja perempuan yang mengalami keputihan masih cukup tinggi di Indonesia. Hal ini mungkin karena kurangnya informasi tentang keputihan. Keputihan menyebabkan ketidaknyamanan dan berdampak pada kepercayaan diri pada remaja. Oleh karena itu, pengetahuan remaja tentang keputihan sangat penting untuk mengubah sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku kebersihan vagina dengan kejadian keputihan. Penelitian ini merupakan studi kuantitatif menggunakan desain penelitian survei analitik cross-sectional. Sampel 115 orang diperoleh dengan menggunakan teknik total sampling. Metode pengambilan sampel total dapat mencerminkan kondisi populasi secara akurat dan menyeluruh. Proses pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan distribusi frekuensi dan uji chi-square. Hal ini menunjukkan bahwa 55,7% responden memiliki pengetahuan yang buruk, 65,2% memiliki sikap yang buruk, dan 64,3% memiliki perilaku yang buruk. Pada uji Chi-Square, ditemukan adanya hubungan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku kebersihan vagina dengan kejadian keputihan pada MTs Persis 07 Cempakawarna (p = &lt;0,001). Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan, sikap, dan perilaku kebersihan vagina. Oleh karena itu, disarankan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku kebersihan vagina untuk mencegah terjadinya keputihan.</em></p> Sri Mulyanti Nabila Meisyenur Heri Budiawan Ubad Badrudin Copyright (c) 2025 JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2025-08-11 2025-08-11 17 2 466 474 10.34011/juriskesbdg.v17i2.2893 THE INFLUENCE OF CLIMATIC CONDITIONS ON THE DYNAMICS OF DENGUE HEMORRHAGIC FEVER: LITERATURE REVIEW https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/2908 <p><em>Demam berdarah dengue merupakan masalah kesehatan global utama yang dipengaruhi oleh perubahan iklim dan faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban, kecepatan angin, jumlah hari hujan, curah hujan dan paparan sinar matahari</em><em>. </em><em>Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh kondisi iklim terhadap dinamika penularan demam berdarah dengue.</em> <em>Metode pencarian dalam penelitian ini terdapat sebanyak 20 studi dari wilayah tropis dan subtropis dipilih menggunakan metode PRISMA 2020 dengan desain studi Cross Sectional, Cohort, dan Ekologi</em><em>. Penelitian ini bersumber dari basis data Google Scholar, Science Direct, PubMed dan Garuda. </em><em>Hasilnya terdapat sebanyak 20.510 publikasi yang memenuhi kriteria pencarian. Setelah dilakukan skrining dengan batasan tahun, full text, dan relevansi abstrak, hanya 20 jurnal yang memenuhi kriteria inklusi penulisan artikel ini. Kriteria inklusi dari penelitian ini adalah artikel yang diterbitkan dalam rentang tahun 2019-2024, artikel terpublikasi resmi, artikel tersedia dalam teks lengkap dan dapat diakses dan artikel tidak terduplikasi.</em> <em>Studi ini menyimpulkan bahwa kondisi iklim berpengaruh dengan dinamika penularan demam berdarah dengue.</em></p> Rizky Febryan Samal Mateus Sakundarno Adi Nurjazuli Nurjazuli Copyright (c) 2025 JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2025-08-11 2025-08-11 17 2 475 486 10.34011/juriskesbdg.v17i2.2908 COMBINATION THERAPY OF CISPLATIN AND NANOCURCUMIN REDUCES PI3K EXPRESSION AND PROLIFERATION OF HeLa CELLS https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/2912 <p><em>Kanker serviks merupakan salah satu penyebab utama kematian akibat kanker pada wanita, terutama di negara berkembang. Cisplatin adalah obat kemoterapi yang umum digunakan, tetapi penggunaannya dalam dosis tinggi sering menyebabkan efek samping toksik seperti kerusakan ginjal (nefrotoksisitas), yang dapat terjadi pada 25–33% pasien pada dosis 75–100 mg/m². Untuk mengurangi toksisitas dan meningkatkan efektivitas terapi, kombinasi cisplatin dengan senyawa alami seperti nanokurkumin mulai dikembangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi kombinasi cisplatin dan nanokurkumin dalam menghambat proliferasi dan menurunkan ekspresi PI3K pada sel kanker serviks HeLa. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental dengan post-test only control group. Sel HeLa diberi perlakuan cisplatin (2,5 dan 5 µg/mL), nanokurkumin (100 µg/mL), serta kombinasi cisplatin 2,5 µg/mL dengan nanokurkumin (25, 50, dan 100 µg/mL). Evaluasi mencakup morfologi sel, uji viabilitas menggunakan CCK-8, dan analisis ekspresi PI3K menggunakan flow cytometry. Analisis statistik dilakukan dengan uji Kruskal-Wallis, dilanjutkan uji post hoc Dunn, dengan nilai signifikansi p &lt; 0,05. Hasil menunjukkan bahwa kombinasi cisplatin 2,5 µg/mL dan nanokurkumin 100 µg/mL secara signifikan menurunkan viabilitas sel dibandingkan cisplatin 2,5 µg/mL saja (p = 0,035), serta memiliki efektivitas yang sebanding dengan cisplatin 5 µg/mL (p = 0,553). Penurunan ekspresi PI3K juga signifikan dibandingkan kontrol negatif (p = 0,000), cisplatin 2,5 µg/mL (p = 0,006), dan cisplatin 5 µg/mL (p = 0,010). Hasil ini menunjukkan bahwa kombinasi cisplatin dan nanokurkumin berpotensi sebagai terapi kanker serviks yang efektif.</em></p> Subandi Subandi Romadhinniar Febriana Nadia Taqiyya Agustina Tri Endharti Copyright (c) 2025 JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2025-09-11 2025-09-11 17 2 487 498 10.34011/juriskesbdg.v17i2.2912 THE EFFECTIVENESS OF HIGH-INTENSITY INTERVAL TRAINING (HIIT) ON WEIGHT LOSS AND METABOLIC PARAMETERS: A SCOPING REVIEW https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/2947 <p><em>Obesitas merupakan permasalahan kesehatan global yang terus meningkat, dengan prevalensi yang signifikan di Indonesia. High-Intensity Interval Training (HIIT) muncul sebagai metode latihan yang efisien dalam menurunkan berat badan dan memperbaiki kesehatan metabolik. Studi ini merupakan scoping review yang bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas HIIT dalam menurunkan berat badan pada individu dengan kelebihan berat badan dan obesitas. Pencarian literatur dilakukan melalui lima basis data utama (PubMed, ScienceDirect, Google Scholar, ProQuest, dan EBSCO), menghasilkan 20 studi intervensi dengan total 1.184 partisipan. Hasil sintesis menunjukkan bahwa HIIT secara signifikan menurunkan massa lemak tubuh, meningkatkan VO</em><em>₂</em><em>maks, memperbaiki indeks massa tubuh (BMI), serta meningkatkan komposisi tubuh. Protokol HIIT yang efektif berkisar antara 80–95% VO</em><em>₂</em><em>maks, dengan durasi latihan 10–45 menit per sesi dan frekuensi 2–5 kali per minggu. Selain peningkatan efektivitas metabolik, HIIT juga terbukti meningkatkan kepatuhan terhadap latihan melalui durasi yang lebih singkat dan intens. Meski demikian, heterogenitas protokol dan variasi respons individu menjadi keterbatasan dalam generalisasi hasil.</em> <em>HIIT dapat direkomendasikan sebagai strategi latihan non-farmakologis untuk pengelolaan berat badan. Pendekatan ini juga efektif dalam pencegahan penyakit metabolik secara individual maupun populasi.</em></p> Farid Rahman Firdho Muchdi Alwidian Anom Copyright (c) 2025 JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2025-09-12 2025-09-12 17 2 499 510 10.34011/juriskesbdg.v17i2.2947 THE EFFECT OF GAZE STABILITY EXERCISE ON THE BALANCE OF ELDERLY WITH A HISTORY OF POST STROKE https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/2802 <p><em>Stroke</em><em> adalah satu permasalahan yang sering dialami lansia. Stroke terjadi ketika pembuluh darah otak pecah atau tersumbat, yang menyebabkan sebagian otak kehilangan pasokan darah untuk membawa oksigen yang diperlukan, sehingga menyebabkan kematian jaringan. Gangguan neurologis, seperti gangguan vestibular, adalah salah satu kondisi dan faktor risiko yang dapat menyebabkan gangguan keseimbangan.</em><em> Penelitian ini bertujuan u</em><em>ntuk mengeta</em><em>h</em><em>ui </em><em>pengaruh Gaze Stability Exercise terhadap keseimbangan lansia dengan riwayat post stroke. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pre-eksperimen dengan desain one group pre-post test. Sampel dipilih berdasarkan metode purposive sampling dengan total sampel sebanyak </em><em>20</em><em> lansia. Intervensi dilakukan sebanyak 3 kali seminggu selama 4 minggu. Pengukuran keseimbangan menggunakan Time Up and Go Test (TUGT). </em><em>R</em><em>erata TUGT sebelum intervensi 17,81 detik dan sesudah intervensi 16,26 detik. Hasil uji ststistik menggunakan uji Paired T Test dan didapatkan hasil nilai p</em><em>-</em><em>value 0,002 (p&lt;0,05). </em><em>Penelitian ini menunjukkan bahwa t</em><em>erdapat pengaruh intervensi Gaze Stability Exercise terhadap keseimbangan lansia dengan riwayat post stroke.</em></p> Ratu Karel Lina Rovika Trioclarise Liza Laela Abida Mei Kusumaningtyas Copyright (c) 2025 JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2025-09-15 2025-09-15 17 2 511 516 10.34011/juriskesbdg.v17i2.2802 FACTORS INFLUENCING THE IMPLEMENTATION OF PATIENT CENTERED CARE IN HEALTH SERVICES: A SCOPING REVIEW https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/2944 <p><em>Patient-Centered Care (PCC) merupakan pendekatan penting dalam meningkatkan kualitas layanan, keterlibatan pasien, dan hasil kesehatan dengan menempatkan kebutuhan, preferensi, serta nilai pasien sebagai pusat proses pelayanan. Meskipun manfaat PCC telah diakui secara luas, implementasinya terutama di negara berkembang masih menghadapi berbagai tantangan, seperti kurangnya pemahaman tenaga kesehatan, keterbatasan waktu, beban kerja tinggi, dan minimnya dukungan organisasi. </em><em>Artikel ini bertujuan melakukan scoping review terhadap faktor-faktor yang memengaruhi implementasi PCC. Pencarian artikel dilakukan secara sistematis melalui database PubMed, ProQuest, dan Google Scholar dengan kata kunci: “patient-centered care, factors influencing PCC, barriers to PCC.” Kriteria inklusi meliputi studi primer, tinjauan sistematis, atau studi kelayakan yang diterbitkan dalam Bahasa Indonesia, Inggris, atau Korea pada tahun 2019–2024. Dari 1.450 artikel yang diidentifikasi, sebanyak 16 artikel memenuhi kriteria dan dianalisis lebih lanjut. Hasil kajian menunjukkan bahwa faktor internal yang memengaruhi implementasi PCC mencakup empati, kompetensi literasi kesehatan, kelelahan kerja, kompetensi keselamatan pasien, pelatihan humanistik, stres kerja, kualitas hidup, profesionalisme perawat, dan komunikasi efektif. Faktor eksternal meliputi lingkungan kerja yang mendukung, budaya organisasi berbasis PCC, infrastruktur fasilitas, dukungan manajemen, aksesibilitas, dan persepsi pasien. Kesimpulan: PCC merupakan pendekatan strategis yang memberikan manfaat besar terhadap hasil kesehatan pasien dan efisiensi layanan. Namun, implementasi yang berhasil membutuhkan dukungan kebijakan, pelatihan, dan perubahan sistemik dalam organisasi pelayanan kesehatan.</em></p> Meitha Tinggogoy Kuswantoro Rusca Putra Rinik Eko Kapti Copyright (c) 2025 JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2025-09-16 2025-09-16 17 2 517 528 10.34011/juriskesbdg.v17i2.2944 HEMOGLOBIN, BODY MASS INDEX, AND POSTPARTUM BLUES BASED ON EPDS SCORES: A CLINICAL OBSERVATIONAL STUDY https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/2927 <p><em>Postpartum blues adalah masalah kesehatan mental yang umum dialami oleh ibu setelah melahirkan, ditandai dengan perubahan suasana hati, perasaan sedih, dan gejala depresi.Penelitian ini menganalisis pengaruh kadar hemoglobin (Hb) dan indeks massa tubuh (IMT) terhadap risiko postpartum blues pada ibu postpartum kondisi ini jika tidak dikenali dan ditangani dapat berkembang menjadi gangguan depresi postpartum yang lebih berat. </em><em>Penelitian kuantitatif observasional ini dilakukan di BPM Ida Susila Lamongan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu postpartum yang datang kontrol 1–2 minggu pasca persalinan. Sampel terdiri dari 30 orang yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Kriteria inklusi mencakup ibu postpartum usia kehamilan cukup bulan (≥37 minggu), bersalin spontan, tidak memiliki riwayat gangguan mental, dan bersedia menjadi responden. Kriteria eksklusi mencakup ibu yang sedang menggunakan obat psikotropika atau memiliki komplikasi medis berat. Data dikumpulkan melalui kuesioner Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS) dan rekam medis pasien, termasuk kadar Hb dan IMT</em><em>.Hasil: Korelasi Pearson menunjukkan hubungan negatif yang kuat antara kadar Hb dan skor EPDS (r = -0,781, p &lt; 0,05). Regresi linier menunjukkan bahwa Hb dan IMT secara signifikan mempengaruhi skor EPDS, dengan Hb memiliki pengaruh yang lebih besar.Korelasi Pearson antara BMI dan EPDS menunjukkan hubungan positif sedang (r = 0.573, p &lt; 0.05).Kesimpulan: Tingkat Hb yang rendah dan BMI yang tinggi adalah faktor risiko untuk postpartum blues.Studi ini menekankan pentingnya menjaga kadar Hb dan BMI yang sehat untuk mencegah postpartum blues. </em></p> Kholifatul Ummah Ida Susila Annah Hubaedah Cityta Putri Kwarta Nurul Fathiyyah Dessy Pratiwi Prihatini Dini Novitasari Copyright (c) 2025 JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2025-09-18 2025-09-18 17 2 529 540 10.34011/juriskesbdg.v17i2.2927 PERCEPTORS` PERSPECTIVE ON PROFESSIONAL NURSING STUDENTS` CARE https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/2799 <p><em>Mahasiswa profesi Ners merupakan calon perawat profesional masa depan. Perseptor klinik adalah perawat klink yang bertugas untuk mengajar dan mendukung mahasiswa profesi Ners dalam melakukan pelayanan. Caring, merupakan pelayanan yang dapat mempengaruhi kepuasan pasien dan keluarga. Penelitian ini bertujuan menganalisis caring mahasiswa profesi Ners dari perspektif preseptor klinik. Metode penelitian menggunakan pendekatan explanatory of mixed method. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, sehingga didapatkan 74 responden yang terdiri atas 70 responden untuk penelitian kuantitatif dan 4 responden untuk penelitian kualitatif.Data kuantitatif menggunakan instrumen caring assessment tools, data kualitatif diperoleh melalui wawancara individu secara mendalam (indepth-interview). Data kuantitatif ditentukan dengan analisa deskriptif menggunakan isu strategis yang ditentukan oleh rata-rata mean composite pada tiap item. Nilai rata-rata mean composite &gt;3 akan dijadikan isu strategis. Hasil penelitian menunjukkan secara keseluruhan rata-rata mean composite 2,8. Berdasarkan hasil wawancara diperoleh 3 tema : mahasiswa masih sering bermain ponsel saat berinteraksi dengan pasien dan keluarga, malu untuk meminta kompetensi dan pembiasaan caring. Prinsip caring dalam melakukan pelayanan keperawatan hendaknya diterapkan oleh mahasiswa dengan cara role model dari perawat klinis dan pembiasaan penerapan caring dari tahap akademik.</em></p> Prestasianita Putri Akhmad Efrizal Amrullah Mahmud Ady Yuwanto Madiha Mukhtar Copyright (c) 2025 JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2025-09-19 2025-09-19 17 2 541 548 10.34011/juriskesbdg.v17i2.2799 RELATIONSHIP BETWEEN SPIRITUAL INTELLIGENCE LEVEL AND COPING MECHANISM IN ADOLESCENTS https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/2858 <p>Penelitian ini dilatar belakangi berdasarkan data Riskesdas tahun 2018 yaitu meningkatnya angka gangguan kesehatan mental pada remaja diatas 15 tahun sebanyak 5,3% dari tahun 2013. Masa remaja adalah masa yang penting bagi mental seseorang, tidak semua remaja yang dapat mengelola stresnya. Pada kondisi ini diperlukan mekanisme koping yang bertujuan untuk mengatasi stressor. Kecerdasan spiritual adalah salah satu faktor yang berdampak pada remaja dalam memilih upaya koping. Remaja yang memiliki kecerdasan spiritual tinggi maka akan mampu memilih koping yang konstruktif. Penelitian memiliki tujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat kecerdasan spiritual dengan mekanisme koping pada remaja. Penelitian ini adalah Penelitian ini merupakan penelitian crosssectional dengan pendekan analitik kategorik, bertempat di SMAN 6 Bandung, jumah sample sebanyak 86 respinden yang di pilah menggunakan teknik proportionale stratified random sampling. instrument yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kuesioner tingkat kecerdasan spiritual di adaptasi dari teori King &amp; DeCicco yaitu SISRI-24 (The Spiritual Intelligence Self Report Inventory) dan mekanisme koping yang di adaptasi dari teori Carver &amp; Cornor B-COPE (Brief from of the Coping Orintation to Problem Experience). Selanjutnya data yang didapatkan diuji menggunakan menggunakan uji kolerasi Chi Square. Hasil uji statistik tentang hubungan kecerdasan spiritual dengan mekanisme koping pada remaja di SMA Negeri 6 Bandung diperoleh p-value 0,000 (p=0,005) dalam artian terdapat hubungan antara tingkat kecerdasan spiritual dengan mekanisme koping pada remaja di SMA Negeri 6 Bandung. Perlu adanya peningkatan konsistensi keberlangsungan program pembinaan spiritual yang sudah ada dan memperkaya materi dengan lebih berragam sebagai upaya memperbaiki mekanisme koping remaja</p> Vera Fauziah Fatah Mayang Galuh Larasati Desmaniarti Z Rukman Rukman Zaenal Muttaqin Muryati Muryati Copyright (c) 2025 JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2025-09-22 2025-09-22 17 2 549 555 10.34011/juriskesbdg.v17i2.2858 CORRELATION OF NEUTROPHIL LYMPHOCYTE RATIO (NLR) VALUES WITH C-REACTIVE PROTEIN (CRP) LEVELS IN PNEUMONIA PATIENTS https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/2831 <p><em>Pneumonia merupakan infeksi akut pada paru-paru yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri, virus, atau jamur, yang memicu peradangan dan melemahkan sistem kekebalan tubuh. Deteksi dini penting untuk penentuan strategi pengobatan dan pengurangan risiko komplikasi. Salah satu indikator yang dapat digunakan terhadap respon inflamasi sistemik akibat infeksi pneumonia adalah Neutrofil Limfosit Ratio (NLR). Selain NLR, pemeriksaan kadar C-Reactive Protein (CRP) juga dapat dilakukan untuk mengetahui tingkat aktivitas penyakit infeksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi nilai NLR dengan kadar CRP pada pasien pneumonia. Metode penelitian ini adalah deskriptif korelasional dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan terhadap 25 pasien pneumonia dewasa dan lanjut usia dengan komorbiditas, yang dipilih melalui pengambilan consecutive sampling. Penelitian ini dilakukan di RS Paru Dr. H. A Rotinsulu dengan waktu penelitian dilakukan pada 06-18 November 2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata pemeriksaan neutrofil pada pasien pneumonia adalah 76,9%, limfosit 13,4%, NLR 9,12, dan kadar CRP 83 mg/L. Uji korelasi Spearman menunjukkan korelasi positif yang signifikan antara NLR dan CRP (r=0,415, p=0,039). Hasil ini menunjukkan bahwa nilai NLR yang lebih tinggi berkaitan dengan peningkatan kadar CRP pada pasien pneumonia.</em></p> Nita Maryani Betty Nurhayati Asep Dermawan Yogi Khoirul Abror Amina Thayyiba Copyright (c) 2025 JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2025-09-22 2025-09-22 17 2 556 564 10.34011/juriskesbdg.v17i2.2831 CHALLENGES IN THE IMPLEMENTATION OF EARLY WARNING SCORING SYSTEM (EWSS) BY NURSES IN DEVELOPED AND DEVELOPING COUNTRIES: SCOPING REVIEW https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/2918 <p><em>Early Warning Scoring System (EWSS) digunakan secara luas untuk mendeteksi dini perburukan kondisi pasien dan mendukung eskalasi klinis secara tepat waktu. Namun, penerapannya oleh perawat di berbagai negara masih menghadapi sejumlah kendala, seperti kurangnya pelatihan, keterbatasan sumber daya, dan persepsi negatif terhadap efektivitas sistem. Artikel ini bertujuan memetakan tantangan yang dihadapi perawat dalam menerapkan EWSS, baik dalam aspek praktik klinis maupun faktor kontekstual di negara maju dan berkembang. Scoping review ini mengikuti kerangka Arksey &amp; O’Malley serta panduan Joanna Briggs Institute (JBI). Pencarian dilakukan di ProQuest, PubMed, Google Scholar, dan repositori lokal (2017–2024, Bahasa Indonesia dan Inggris). Dari 22.103 artikel, 24 studi primer dengan desain kualitatif, kuantitatif, dan campuran memenuhi kriteria inklusi.Delapan tantangan utama yang teridentifikasi meliputi: kurangnya pelatihan dan pengetahuan, kepatuhan rendah terhadap dokumentasi dan eskalasi, beban kerja tinggi, keterbatasan staf, komunikasi dan kolaborasi antarprofesi yang belum optimal, hambatan budaya organisasi, rendahnya efikasi diri perawat, serta minimnya dukungan teknologi digital. Temuan ini memberikan dasar bagi pengembangan kebijakan dan pelatihan yang disesuaikan dengan konteks masing-masing layanan kesehatan.</em></p> Nova Yansi Powa Retno Lestari Suryanto Suryanto Copyright (c) 2025 JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2025-09-26 2025-09-26 17 2 565 576 10.34011/juriskesbdg.v17i2.2918 THE EFFECT OF A COMBINATION OF BRISK WALKING EXERCISE AND HYDROTHERAPY ON BLOOD SUGAR LEVELS IN PATIENTS WITH TYPE 2 DIABETES MELLITUS https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/2678 <p><em>Diabetes Melitus merupakan suatu kondisi serius, jangka panjang atau kronis yang tidak dapat disembuhkan yang disebabkan oleh meningkatnya kadar glukosa darah karena tubuh tidak dapat memproduksi hormon insulin dalam jumlah yang tepat. Hal ini menyebabkan penderita DM berisiko mengalami beberapa komplikasi yang dapat melemahkan dan mengancam jiwa sehingga mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan perawatan medis. Terapi nonfarmakologis yang dapat dilakukan sebagai upaya pengendalian kadar gula darah adalah brisk walking exercise dan hidroterapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi brisk walking exercise dan hidroterapi terhadap kadar gula darah pada penderita Diabetes Melitus Tipe 2. Metode penelitian yang digunakan adalah </em><em>kuasi eksperimen</em> <em>dengan desain pretest-posttest with control group posttest. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling dengan jumlah sampel 28 orang pada setiap kelompok. Uji statistik yang digunakan adalah paired sample t-test dan independent sample t-test dengan taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan rata-rata kadar gula darah sebelum dan sesudah </em><em>latihan </em><em>pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan nilai p sebesar 0,001. Hasil uji statistik menunjukkan adanya perbedaan rata-rata kadar gula darah setelah diberikan latihan fisik antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan nilai p sebesar 0,020. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kombinasi latihan jalan cepat dan hidroterapi dapat menurunkan ka</em><em>da</em><em>r gula darah pada penderita diabetes melitus tipe 2.</em></p> Dhiffa Priana Ziaulhaq Tetet Kartilah Yanyan Bahtiar Copyright (c) 2025 JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2025-09-29 2025-09-29 17 2 577 588 10.34011/juriskesbdg.v17i2.2678 NON-PHARMACOLOGICAL THERAPY TO REDUCE CHILDREN'S FEAR OF INVASIVE PROCEDURES: SCOPING REVIEW https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/3007 <p><em>Prosedur invasif seperti kateterisasi intravena, injeksi intramuskular, dan pengambilan sampel darah sering kali menimbulkan rasa takut dan nyeri pada anak-anak, sehingga berdampak negatif pada pengalaman mereka dan memicu fobia jarum. Oleh karena itu, intervensi non-farmakologis seperti teknik distraksi dianggap efektif untuk mengurangi rasa takut dan nyeri selama prosedur tersebut. Ulasan ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis berbagai teknik distraksi non-farmakologis yang efektif dalam mengurangi rasa takut anak selama prosedur invasif di rumah sakit. Tinjauan cakupan ini dilakukan dengan mengikuti kerangka kerja PRISMA-ScR. Pencarian literatur dilakukan di database PubMed, ScienceDirect, Scopus, EBSCO-host, dan Google Scholar dengan menggunakan kata kunci yang relevan. Artikel yang memenuhi kriteria inklusi (RCT dan studi kuasi-eksperimental, diterbitkan antara tahun 2020 dan 2025, dalam bahasa Inggris) dinilai kualitasnya dengan menggunakan alat JBI. Data diekstraksi dan dianalisis secara tematik. Dari 1.620 artikel, 15 penelitian memenuhi kriteria inklusi. Teknik distraksi dikategorikan menjadi dua kelompok: (1) distraksi pasif (misalnya, Buzzy, mendengarkan musik, menonton kartun, virtual reality) dan (2) distraksi aktif (misalnya, TICK-B, meniup balon, berinteraksi dengan hewan, permainan drama). Kedua teknik tersebut terbukti efektif dalam mengurangi rasa takut, nyeri, dan kecemasan anak, dengan Buzzy dan TICK-B sebagai intervensi yang paling sering digunakan. Teknik distraksi aktif dan pasif sama efektifnya dalam mengurangi rasa takut anak selama prosedur invasif. Temuan ini memberikan panduan bagi para profesional kesehatan dalam memilih intervensi yang sesuai dengan kebutuhan anak dan konteks klinis. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi keefektifan teknik-teknik ini di berbagai kelompok usia dan wilayah geografis.</em></p> Sri Rahmawati Windy Rakhmawati Sri Hendrawati Copyright (c) 2025 JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2025-09-29 2025-09-29 17 2 589 600 10.34011/juriskesbdg.v17i2.3007 EFFECTIVENESS OF AMLODIPINE WITH CONCOMITANT HERBAL THERAPY (BAY LEAVES, CELERY, CUCUMBER) IN HYPERTENSIVE PATIENTS IN SURAKARTA https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/2939 <p><em>Hipertensi merupakan penyakit kronis yang memerlukan pengelolaan jangka panjang. Penggunaan tanaman obat sebagai terapi komplementer mulai banyak dilirik, namun bukti ilmiahnya masih terbatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas amlodipin dengan terapi penyerta tanaman obat (daun salam, seledri, dan/atau timun) dibandingkan dengan monoterapi amlodipin pada pasien hipertensi. Desain penelitian adalah kohort retrospektif dengan menggunakan data dari rekam medis dan kuesioner pada pasien di tiga puskesmas Kota Surakarta. Efektivitas terapi diukur dari pencapaian target tekanan darah selama tiga bulan. Analisis dilakukan menggunakan uji bivariat dan regresi logistik multivariat. Hasil menunjukkan efektivitas klinis lebih tinggi pada kelompok amlodipin dengan terapi penyerta tanaman obat berupa daun salam, seledri, dan/atau mentimun (78,4%) dibandingkan monoterapi amlodipin (68,8%), meskipun tidak signifikan secara statistik (p=0,160). Faktor yang berhubungan signifikan dengan efektivitas adalah kepatuhan terapi (p&lt;0,001), tekanan darah sistolik awal (p&lt;0,001), dan tingkat pendidikan (p=0,047). Penggunaan tanaman obat sebagai terapi penyerta pada pasien yang menjalani terapi amlodipin menunjukkan potensi tambahan dalam menurunkan tekanan darah, namun belum terbukti signifikan. Penelitian prospektif atau uji klinis diperlukan untuk menilai manfaat dan keamanannya lebih mendalam.</em></p> Nur Amalia Mahmuda Retnosari Andrajati Berna Elya Copyright (c) 2025 JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2025-09-29 2025-09-29 17 2 601 612 10.34011/juriskesbdg.v17i2.2939 SYSTEMATIC REVIEW: EVALUATION OF DIAGNOSTIC ACCURACY AND PRACTICAL USEFULNESS OF RAPID DIAGNOSTIC TESTS FOR MALARIA https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/3019 <p><em>Malaria masih menjadi masalah kesehatan global yang signifikan, dengan 249 juta kasus dan 608.000 kematian dilaporkan pada tahun 2022. Deteksi dini, terutama di daerah endemis dan terbatas sumber daya, sangat penting untuk menghentikan penularan. Tes Diagnostik Cepat (RDT) banyak digunakan karena kecepatan dan kepraktisannya, tidak memerlukan infrastruktur laboratorium. Tinjauan ini bertujuan untuk mengevaluasi akurasi diagnostik (sensitivitas dan spesifisitas) RDT konvensional (HRP2, pLDH, kombinasi) dan RDT ultra-sensitif (uRDT), dan membandingkan efektivitasnya di berbagai populasi dan pengaturan klinis. Pencarian literatur dilakukan di PubMed, ScienceDirect, dan Cochrane Library (2020–2025), termasuk studi primer dalam bahasa Inggris atau Indonesia yang melibatkan kasus malaria yang dikonfirmasi. Sebanyak 30 studi disertakan berdasarkan pedoman PRISMA dengan populasi yaitu anak-anak, neonatus, dewasa, ibu hamil, pasien klinis, serta komunitas di daerah endemis maupun impor (total lebih dari 50.000 individu). Sebagian besar RDT menunjukkan spesifisitas tinggi (&gt;90%), tetapi sensitivitas sangat bervariasi (0 hingga &gt;95%), dipengaruhi oleh tingkat parasitemia dan karakteristik populasi. RDT berbasis HRP2 efektif untuk Plasmodium falciparum, tetapi delesi gen HRP2 menyebabkan hasil negatif palsu. RDT berbasis pLDH bekerja lebih baik pada infeksi multispesies. uRDT meningkatkan deteksi parasitemia berdensitas rendah, terutama pada wanita hamil dan asimtomatik. Namun, sensitivitas menurun pada neonatus dan orang dewasa dengan parasitemia rendah. Sementara beberapa RDT mengungguli mikroskopi dalam sensitivitas klinis, PCR menjadi standar emas, untuk mendeteksi infeksi subklinis. Sebagai kesimpulan, RDT memberikan deteksi cepat dan spesifik, terutama untuk infeksi P. falciparum berdensitas sedang hingga tinggi. Namun, pada kasus berdensitas rendah atau tanpa gejala, sensitivitasnya yang terbatas memerlukan pengujian konfirmasi menggunakan mikroskopi atau PCR.</em></p> Taureni Hayati Fawwaz Fathur Rahman Rhevita Apsari Harlinda Abdi Lathif Yukahadi Dina Maghfiroh Faqusierra Puti Ichwan Ghitanisa Azzahra I Made Glorya Amabel Mochammad Risyad Ghifari H Muhammad Dzaki Pahlevi Nafisa Urrahmah Oktavia Dwi Sapto Rini Copyright (c) 2025 JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2025-09-30 2025-09-30 17 2 613 622 10.34011/juriskesbdg.v17i2.3019 CORRELATION OF HbA1c LEVELS AND PLATELET INDICES (MPV, PDW, P-LCR, PCT) IN TYPE 2 DIABETES MELLITUS PATIENTS https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/2824 <p><em>Diabetes melitus yang berlangsung lama dapat menyebabkan komplikasi mikrovaskuler maupun makrovaskuler. Peningkatan komplikasi erat kaitannya dengan tidak terkontrolnya gula darah yang salah satunya dapat dinilai melalui parameter HbA1c. Risiko komplikasi vaskular meningkat akibat keadaan protrombotik, yang dipengaruhi oleh aktivitas trombosit. Aktivitas trombosit dapat dievaluasi melalui indeks trombosit yaitu Mean Platelet Volume (MPV), Platelet Distribution Widht (PDW), Platelet Large Cell Ratio (P-LCR) dan Plateletcrit (PCT). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kadar HbA1c dengan indeks trombosit (MPV, PDW, P-LCR, PCT) pada pasien DM Tipe 2. Jenis penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan pendekatan studi korelasi menggunakan data sekunder dari 107 sampel pasien DM Tipe 2 dengan kriteria inklusi: pasien DM tipe 2 dengan kadar HbA1c </em><em>≥ 6,5% dan kriteria eksklusi: pasien tidak menerima transfusi darah 3 bulan terakhir, DBD dan Anemia </em><em>yang diambil di RSUD Bandung Kiwari, </em><em>dipilih menggunakan teknik purposive sampling dengan besaran sampel dihitung menggunakan rumus Lemeshow. </em><em>Kadar HbA1c diukur dengan metode ion-exchange HPLC. Sedangkan Indeks trombosit dihitung menggunakan alat hematologi otomatis. Analisis statistik dilakukan dengan uji korelasi Spearman. Hasil penelitian menunjukkan terdapat korelasi positif lemah antara kadar HbA1c dengan PCT (koefisien korelasi r=0.197 dan p=0.042), sedangkan tidak ditemukan hubungan signifikan antara kadar HbA1c dengan MPV, PDW dan P-LCR dengan (MPV: r = -0,041, p = 0,67; PDW: r = 0,039, p = 0,69; P-LCR: r = -0,009, p = 0,93). </em></p> Titin Hartini Ani Riyani Dewi Nurhayati Ganjar Noviar Copyright (c) 2025 JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2025-10-01 2025-10-01 17 2 623 632 10.34011/juriskesbdg.v17i2.2824 INTERNAL AND EXTERNAL DETERMINANTS OF NURSING CARE DOCUMENTATION: A SCOPING REVIEW IN INPATIENT SETTINGS https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/2943 <p><em>Dokumentasi asuhan keperawatan merupakan bagian penting dari pelayanan kesehatan, berfungsi sebagai sarana komunikasi antarprofesional sekaligus bukti hukum tindakan keperawatan. Kelengkapan dokumentasi berdampak langsung pada keselamatan pasien, mutu layanan, dan keberlanjutan proses asuhan. Scoping review ini bertujuan memetakan faktor internal dan eksternal yang memengaruhi kelengkapan dokumentasi keperawatan di ruang rawat inap serta mengidentifikasi strategi peningkatan kepatuhan. Review dilakukan dengan kerangka PRISMA. Pencarian literatur dilakukan melalui Scopus (n=85), PubMed (n=125), dan ProQuest (n=90), dengan total 300 artikel. Setelah menghapus duplikasi (n=60), penyaringan otomatis (n=30), serta mengecualikan artikel tidak lengkap atau tidak relevan (n=30), sebanyak 45 artikel dinilai kelayakannya. Sebanyak 15 artikel memenuhi kriteria inklusi (diterbitkan dalam lima tahun terakhir, berbahasa Inggris atau Indonesia, dan relevan dengan kepatuhan dokumentasi) untuk dianalisis secara naratif. Hasil menunjukkan tingkat kepatuhan dokumentasi berkisar 60–80%. Faktor internal meliputi latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, pengetahuan, sikap, dan motivasi perawat. Faktor eksternal mencakup supervisi kepala ruang, beban kerja, pelatihan berkelanjutan, serta dukungan teknologi informasi. Strategi efektif untuk meningkatkan kelengkapan dokumentasi antara lain supervisi terstruktur, pembagian beban kerja proporsional, pelatihan berkesinambungan, dan penerapan sistem dokumentasi elektronik yang terintegrasi serta mudah digunakan dengan panduan jelas. Kesimpulannya, peningkatan kelengkapan dokumentasi keperawatan membutuhkan dukungan sistematis, bukan hanya upaya individu. Optimalisasi jumlah tenaga sesuai kapasitas ruang dan adopsi sistem elektronik terintegrasi dapat memperkuat akurasi, efisiensi, dan konsistensi, sehingga mutu pelayanan keperawatan tetap terjaga.</em></p> Nany Soekerno Ahsan Ahsan Laily Laily Copyright (c) 2025 JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2025-10-02 2025-10-02 17 2 633 643 10.34011/juriskesbdg.v17i2.2943 THE EFFECTIVENESS OF OVITRAP INSTALLATION IN REDUCING THE ENTOMOLOGY INDEX IN DENGUE FEVER ENDEMIC AREAS https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/3002 <p><em>Demam berdarah dengue (DBD) adalah virus dengue yang ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti</em> <em>sebagai vektor utama penyebab penyakit ini. Di wilayah Kabupaten Banjar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi entomologi larva Aedes aegypti</em><em>, karakteristik wadah dan keberadaan larva pada kejadian demam berdarah di Desa Gambut. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen semu dengan desain kelompok kontrol yang tidak setara. Populasinya semua rumah di desa Gambut. pengambilan sampel menggunakan </em><em>teknik random sampling</em><em>. Sampel yang diambil adalah 100 rumah tinggal. Pendataan dilakukan dengan pengamatan langsung terhadap setiap kontainer rumah. Indeks entomologi dihitung berdasarkan House Index (HI), Container Index (CI), Breteau Index (BI) dan untuk menentukan risiko penularan berdasarkan density figure (DF) variabel independen menggunakan ovitrap. Analisis data menggunakan uji statistik uji wilcoxon. Penelitian ini mendapat persetujuan etis dari RSUD Umum Ulin Banjarmasin dengan nomor izin :117/VIII-Reg/RSUDU/2024. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Indeks Rumah di desa Gambut adalah 51%. Nilai Indeks Kontainer adalah 25% di desa Gambut dan 23%. Nilai Breteau di desa Gambut adalah 88%. Kepadatan larva Aedes aegypti</em> <em>berdasarkan HI, CI dan BI di kedua desa berada pada skala 6-8 dan termasuk dalam kategori risiko tinggi berdasarkan kepadatan vektor. Ada perbedaan yang signifikan antara CI dan BI antara sebelum dan sesudah pemasangan ovitrap (p = 0.000). Hal ini menjelaskan bahwa indeks entomologi di Kecamatan Gambut masih rendah, sehingga perlu pengendalian larva Aedes aegypti</em> <em>dengan melakukan 3M Plus (Menutup saluran air dan mengubur barang bekas) dan memberantas sarang nyamuk yang berkembang biak seperti membuat inovasi ovitrap dan menanam tanaman yang tidak disukai nyamuk. seperti tanaman serai dan lavender.</em></p> Norsita Agustina Purwo Setiyo Nugroho Chandra Chandra Copyright (c) 2025 JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2025-10-07 2025-10-07 17 2 644 653 10.34011/juriskesbdg.v17i2.3002 FACTORS SUCH AS PSYCHOSOCIAL SUPPORT, ANXIETY, AND HEALTHCARE FACILITIES INFLUENCE THE CHOICE OF BIRTHPLACE WITH SELF‑EFFICACY AS A MODERATING VARIABLE https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/2920 <p><em>Pemilihan tempat persalinan merupakan keputusan penting bagi ibu hamil yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, seperti dukungan psikososial, kondisi psikologis, dan persepsi terhadap fasilitas layanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh dukungan psikososial, kecemasan, dan fasilitas layanan kesehatan terhadap keputusan ibu hamil memilih tempat persalinan, serta menguji peran self-efficacy sebagai variabel moderasi. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional pada 100 ibu hamil trimester ketiga yang aktif memeriksakan kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Poasia (40 responden), Mokoau (33 responden), dan Lepo-lepo (27 responden). Sampel ditentukan dengan metode Proportional Stratified Random Sampling. Instrumen penelitian berupa kuesioner skala Likert lima poin, dianalisis menggunakan SmartPLS 4 dengan pendekatan PLS-SEM. Hasil menunjukkan dukungan psikososial (p=0,000) dan kecemasan (p=0,000) berpengaruh signifikan, sedangkan persepsi fasilitas (p=0,102) dan self-efficacy (p=0,266) tidak berpengaruh, baik langsung maupun sebagai moderasi. Simpulan, keputusan pemilihan tempat persalinan lebih ditentukan oleh dukungan sosial dan kondisi psikologis dibanding faktor fasilitas atau kepercayaan diri.</em></p> Julian Jingsung Nindy Elliana Benly Copyright (c) 2025 JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2025-10-08 2025-10-08 17 2 654 665 10.34011/juriskesbdg.v17i2.2920 DIAGNOSTIC TEST OF MOLECULAR RAPID TEST AGAINST REAL-TIME PCR ON DETECTING BCR-ABL CHRONIC MYELOID LEUKEMIA https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/2865 <p><em>Chronic Myeloid Leukemia (CML) merupakan suatu kondisi yang ditandai oleh proliferasi abnormal sel hematopoietik yang dapat terjadi pada berbagai kelompok usia. Deteksi Breakpoint Cluster Region-Abelson (BCR-ABL) penting untuk mengidentifikasi keberadaan Kromosom Philadelphia (Ph 1 chr). Pemeriksaan Real-Time Polymerase Chain Reaction (Real-Time PCR) merupakan gold standar untuk deteksi BCR-ABL, namun memiliki keterbatasan seperti waktu pengerjaan lama dan biaya tinggi. Tes Cepat Molekuler (TCM) melalui platform GenXpert menawarkan alternatif yang lebih cepat dan praktis.</em> <em>Penelitian ini bertujuan mengevaluasi kinerja TCM BCR-ABL dibandingkan Real-Time PCR. Desain penelitian menggunakan pendekatan cross sectional dengan 54 sampel yang diperoleh melalui teknik consecutive sampling berdasarkan rumus Lemeshow. Hasil penelitian menunjukkan sensitivitas 91%, spesifisitas 90%, positive predictive value (PPV) 94%, dan negative predictive value (NPV) 86%. Uji Wilcoxon menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antara kedua metode (p=0,100).</em> <em>Berdasarkan hasil penelitian tersebut, TCM memiliki kinerja diagnostik yang mendekati Real-Time PCR dan berpotensi digunakan sebagai alternatif pemeriksaan cepat dan efisien pada deteksi CML.</em></p> Resta Ratna Juwita Pratama Betty Nurhayati Fusvita Merdekawati Eem Hayati Ernawati Ernawati Copyright (c) 2025 JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2025-10-08 2025-10-08 17 2 666 674 10.34011/juriskesbdg.v17i2.2865 ANALYSIS OF FACTORS AFFECTING PATIENT SATISFACTION WITH CHRONIC DISEASES IN OUTPATIENT SERVICES: SCOPING REVIEW https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/2942 <p><em>Kepuasan pasien merupakan indikator penting dalam penilaian kualitas layanan kesehatan, terutama bagi pasien dengan penyakit kronis yang memerlukan perawatan jangka panjang</em><em>.</em> <em>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan pasien dengan penyakit kronis terhadap layanan rawat jalan.</em> <em>Penelitian ini menggunakan metode </em><em>scoping review</em><em> dengan pencarian artikel melalui database PubMed, ScienceDirect, dan Google Scholar, menggunakan kata kunci: </em><em>"patient satisfaction"</em><em>, </em><em>"chronic disease"</em><em>, </em><em>"outpatient services"</em><em>, </em><em>"scoping review"</em><em>, dan </em><em>"service quality"</em><em>. Ditemukan 315 artikel pada tahap awal, dan setelah dilakukan proses seleksi berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi, diperoleh 20 artikel yang dianalisis.</em> <em>Temuan menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti kualitas interaksi dengan tenaga medis, aksesibilitas layanan, dan dukungan emosional sangat memengaruhi tingkat kepuasan pasien.</em> <em>Meningkatkan kepuasan pasien dapat dicapai melalui peningkatan kualitas layanan serta perhatian terhadap kebutuhan emosional dan fisik pasien dengan penyakit kronis.</em></p> Carlina Mukuan Ahsan Ahsan Rinik Eko Kapti Copyright (c) 2025 JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2025-10-14 2025-10-14 17 2 675 686 10.34011/juriskesbdg.v17i2.2942 THE NEGATIVE BINOMIAL REGRESSION APPROACH IS MORE APPROPRIATE FOR IDENTIFYING TUBERCULOSIS RISK FACTORS (DATA ANALYSIS OF MADIUN AND PONOROGO DISTRICTS) https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/2878 <p><em>Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis, dan masih menjadi masalah kesehatan yang serius di Indonesia, termasuk di Kabupaten Madiun dan Kabupaten Ponorogo. Tren kasus tuberkulosis di kedua wilayah ini mengalami peningkatan yang signifikan sejak tahun 2021, meskipun sebelumnya sempat menunjukkan penurunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi jumlah kasus tuberkulosis di kedua kabupaten serta mengevaluasi metode analisis yang paling sesuai antara regresi Poisson dan regresi Binomial Negatif. Model regresi binomial negatif digunakan untuk mengatasi masalah overdispersi, yaitu kondisi ketika variansi data lebih besar daripada rata-rata, yang menyebabkan ketidaktepatan penggunaan regresi poisson. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di Kabupaten Madiun, faktor signifikan yang memengaruhi jumlah kasus tuberkulosis meliputi tinggi wilayah, jumlah penduduk usia produktif, dan akses sanitasi yang baik. Sementara itu, di Kabupaten Ponorogo, faktor signifikan yang memengaruhi kasus tuberkulosis meliputi tinggi wilayah, jumlah penduduk usia produktif, dan jumlah tenaga kesehatan. Evaluasi model menunjukkan bahwa regresi binomial negatif lebih tepat digunakan dibandingkan regresi poisson, mengingat kemampuannya dalam menangani overdispersi.</em></p> Aldi Wilaga Muktiwijaya Jaka Nugraha Copyright (c) 2025 JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2025-10-14 2025-10-14 17 2 687 699 10.34011/juriskesbdg.v17i2.2878 COMBINATION OF ANAEROBIC-AEROBIC BIOFILTER METHODS IN LIQUID WASTE TREATMENT https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/2956 <p><em>Limbah cair </em><em>merupakan hasil buangan berupa cairan yang muncul selama kegiatan produksi berlangsung. Umumnya limbah langsung dibuang ke perairan tanpa proses pengolahan. Hal ini beresiko terjadinya kerusakan lingkungan</em><em>. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas parameter TSS, BOD, COD, minyak lemak, amoniak, phospat dan total coliform pada limbah cair domestik setelah dilakukan perlakuan dengan metode biofilter </em><em>a</em><em>naerob-aerob.</em><em> M</em><em>etode </em><em>yang digunakan yaitu </em><em>true experiment dengan rancangan pretest-posttest. Populasi sekaligus sampel penelitian adalah limbah cair domestik sebanyak 490 liter. Analisis data dilakukan dengan uji Paired T-Test. Hasil pengukuran awal </em><em>menunjukkan </em><em>parameter BOD 32mg/l, TSS 41mg/l, COD 118mg/l, amoniak 12mg/l, minyak lemak 9,3mg/l, phospat0,26 mg/l dan total coliform 8980</em><em>.</em><em> Sedangkan pada kelompok setelah perlakuan parameter TSS19,3 mg/l, BOD 22,667mg/l, COD 87,667mg/l, minyak lemak 5,2mg/l, amoniak 4,4mg/l, phospat 0,11mg/l dan total coliform 4940/100 ml.</em> <em>Disarankan bagi peneliti berikutnya yang akan melanjutkan penelitian ini untuk menambahkan kaporit sebagai tahap akhir pengolahan guna membunuh bakteri pada limbah cair domestik.</em></p> Mualim Mualim Andriana Marwanto Copyright (c) 2025 JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2025-10-15 2025-10-15 17 2 700 708 10.34011/juriskesbdg.v17i2.2956 THE INFLUENCE OF PEER EDUCATIONS ON INCREASING THE PHYSICAL ACTIVITY OF NURSING STUDENT IN GREATER BANDUNG IN THE COVID 19 ERA https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/2919 <p><em>Data WHO pada Maret 2020 terdapat 509.164 orang terkonfirmasi COVID-19 dengan kasus baru sebanyak 46.484 orang. Penyebaran COVID-19 di Indonesia meningkat dari hari ke hari dan meluas ke-27 provinsi di Indonesia, salah satunya provinsi Jawa</em><em> Barat</em><em>. Pemerintah berupaya melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), sehingga pembelajaran mahasiswa dan anak sekolah dilakukan secara daring. Model pembelajaran ini mengharuskan penggunaan laptop atau handphone dalam jangka waktu lama, sehingga berdampak menurunnya aktivitas fisik. Tahun 2021 angka kejadian COVID 19 sudah menurun dan mahasiswa sebagian besar melaksanakan pembelajaran luring, namun masih banyak mahasiswa yang belum melakukan aktivitas fisik seperti sebelum masa pandemi COVID 19. Teman sebaya dalam upaya peningkatan kesehatan merupakan suatu strategi yang sangat efektif. Pendidikan sebaya yang dilakukan peer educator dapat memotivasi melakukan aktivitas positif, mendidik melalui berbagi informasi dengan teman sebayanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk</em> <em>mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan sebaya terhadap aktivitas fisik pada mahasiswa</em><em>. </em><em>Metode penelitian yang digunakan adalah quasy experiment, pretest - posttest control group design dan Nonequivalent control group design. Besar sampel berjumlah 57 responden untuk kelompok intervensi dan 57 responden untuk kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Intervensi diberikan dalam 6 kali pertemuan. Kegiatan intervensi</em><em> yang diberikan kepada sampel yaitu mahasiswa keperawatan</em><em> meliputi: pemberian materi tentang COVID-19, aktivitas fisik dengan media buku panduan, melakukan aktivitas fisik di era COVID-19 dengan media video.</em> <em>Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh</em><em> peer educator terhadap peningkatkan aktivitas fisik di era COVID-19 karena didapatkan p value 0,000</em><em> sehingga p</em><em>eer educator</em> <em>tepat diterapkan untuk memberikan pengaruh positif kepada remaja</em><em>.</em></p> Lia Meilianingsih Tjutju Rumijati Metia Ariyanti Indri Nuraeni Fitri Copyright (c) 2025 JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2025-10-21 2025-10-21 17 2 709 717 10.34011/juriskesbdg.v17i2.2919 THE ROLE OF KOMBUCHA IN HEALTH: BIBLIOMETRICS ANALYSIS https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/2905 <p><em>Kombucha adalah minuman fermentasi yang secara tradisional dibuat dari teh hijau atau hitam menggunakan kultur simbiotik bakteri dan ragi (SCOBY). Minuman ini telah dikonsumsi secara luas di Asia Timur selama berabad-abad dan kini semakin menarik minat ilmiah global karena potensi manfaat kesehatannya. Studi ini bertujuan untuk menganalisis tren publikasi ilmiah tentang fermentasi kombucha dan aspek kesehatannya melalui pendekatan bibliometrik, guna mengidentifikasi titik panas penelitian dan celah yang perlu dieksplorasi di masa depan. Studi bibliometrik kuantitatif deskriptif dilakukan menggunakan basis data Google Scholar, PubMed, dan Scopus. Kata kunci “fermentasi kombucha” digunakan untuk mengidentifikasi artikel yang diterbitkan antara tahun 2016 dan 2025, menghasilkan 30 publikasi ilmiah. Tren publikasi dan jaringan ko-munculan kata kunci divisualisasikan dan dipetakan menggunakan perangkat lunak VOSviewer. Analisis menunjukkan bahwa penelitian kombucha terutama berfokus pada kandungan probiotiknya, aktivitas antioksidan dan antimikroba, serta produksi senyawa bioaktif seperti polifenol dan asam glukuronat. Senyawa-senyawa ini berkontribusi pada efek pendukung kesehatan, termasuk detoksifikasi hati. Namun, hanya sebagian kecil (kurang dari 20%) dari publikasi yang ditinjau memberikan wawasan rinci tentang mekanisme molekuler atau studi in vivo. Meskipun fermentasi kombucha telah menunjukkan potensi biomedis yang signifikan, studi komprehensif tentang jalur biokimia spesifik, senyawa aktif, dan efek klinisnya masih terbatas, terutama di Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya. Oleh karena itu, penelitian di masa depan perlu memperluas cakupan ke penyelidikan molekuler dan klinis untuk memaksimalkan peran kombucha sebagai terapi pendukung inovatif untuk penyakit degeneratif.</em></p> Bastian Bastian Nurhidayanti Nurhidayanti Juwy Trianes Copyright (c) 2025 JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2025-10-24 2025-10-24 17 2 718 730 10.34011/juriskesbdg.v17i2.2905 THE EFFECT OF CHICKEN-BASED SIDE DISH RECIPE MODIFICATION ON PATIENTS’ FOOD LEFTOVERS https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/2712 <p><em>Upaya untuk memenuhi gizi pasien yaitu dengan penyelenggaraan makanan dengan standar makanan. Sisa makanan lauk hewani menu ayam belum memenuhi standar pelayanan minimal yaitu &lt; 20%. Menu lauk hewani berbahan dasar ayam sering meninggalkan sisa makanan melebihi standar tersebut. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui perbedaan sisa makanan pasien berdasarkan modifikasi resep lauk hewani ayam. Desain penelitian adalah cross-sectional, dilakukan selama 3 hari dengan total 30 pasien rawat inap yang dibagi ke dalam 3 kelompok menu (masing-masing 10 pasien), berdasarkan variasi resep lauk hewani ayam yang dimodifikasi. Pemilihan sampel menggunakan teknik total sampling. Analisis data menggunakan uji Kruskal-Wallis untuk mengetahui perbedaan sisa makanan antar kelompok resep. Hasil menunjukkan tidak terdapat perbedaan sisa makanan yang signifikan antar kelompok resep (p= 0,793). Meskipun tidak signifikan, hasil ini memberikan masukan bagi rumah sakit untuk mempertimbangkan variasi menu sebagai bagian dari upaya meningkatkan daya terima makanan pasien. Penelitian lanjutan dengan jumlah sampel lebih besar dan durasi pengamatan lebih panjang direkomendasikan untuk memperoleh hasil yang lebih kuat. </em></p> Afriyana Siregar Fitrianita Fitrianita Sartono Sartono Muzakar Muzakar Susyani Susyani Copyright (c) 2025 JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2025-10-28 2025-10-28 17 2 731 741 10.34011/juriskesbdg.v17i2.2712 THE IMPACT OF DEPRESSION SYMTOMS ON MATERNAL INCREASING THE INCIDENCE OF LOW BIRTH WEIGHT (LBW) BABIES https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/2502 <p><em>Kesehatan mental ibu merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting, di mana sekitar 10% ibu hamil mengalami gangguan mental, terutama depresi. Depresi selama kehamilan berdampak negatif terhadap hasil persalinan, termasuk meningkatkan risiko Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Tujuan penelitian ini yaitu diketahuinya dampak depression symptoms pada maternal terhadap peningkatan kejadian BBLR di Kabupaten Karawang tahun 2023. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan pendekatan retrospektif, menggunakan kuesioner, pengukuran depresi dengan Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS). Populasi penelitian adalah ibu bersalin, sebanyak 21 responden pada kelompok kasus (BBLR) dan 63 responden pada kelompok kontrol (non-BBLR). Teknik pengambilan sampel menggunakan non-probability sampling dengan metode consecutive sampling. Analisis data menggunakan uji chi-square, perhitungan odds ratio (OR), dan confidence interval (CI) 95% dengan tingkat signifikansi p &lt; 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 22,6% responden mengalami gejala depresi, dengan proporsi lebih tinggi pada kelompok kasus (57,1%) dibandingkan kontrol (11,1%). Gejala depresi selama kehamilan berhubungan signifikan dengan kejadian BBLR (p = 0,0001; OR = 10,66), artinya ibu dengan gejala depresi memiliki risiko 10,66 kali lebih besar melahirkan bayi BBLR. Disarankan untuk memperkuat konseling dan edukasi bagi ibu hamil dan pasangan pranikah terkait kesehatan reproduksi dan faktor risiko BBLR.</em></p> Ida Farida Handayani Rahayu Pertiwi Ugi Sugiarsih Copyright (c) 2025 JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2025-10-29 2025-10-29 17 2 742 751 10.34011/juriskesbdg.v17i2.2502 BIRTHING BALL EXERCISE REDUCES PAIN AND ANXIETY IN LABORING MOTHERS https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/2913 <p><em>Persalinan normal direkomendasikan karena lebih hemat biaya, durasi rawat inap lebih singkat, tanpa anestesi, serta risiko infeksi dan perdarahan yang rendah. Namun, sebagian besar ibu bersalin mengalami nyeri yang dapat memicu ketakutan dan kecemasan, sehingga berisiko menimbulkan komplikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas latihan birthing ball dalam menurunkan intensitas nyeri dan kecemasan pada ibu bersalin di praktik mandiri bidan wilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Kubu Raya. Penelitian menggunakan desain kuasi-eksperimen dengan dua kelompok. Sebanyak 60 partisipan dipilih melalui teknik consecutive sampling dan dibagi menjadi kelompok intervensi (latihan birthing ball) dan kontrol (latihan pernapasan rutin). Pengukuran tingkat nyeri dan kecemasan dilakukan setelah intervensi menggunakan instrumen Visual Analogue Scale (VAS), Face Pain Rating Scale (FPRS), dan Numerical Analogue Scale (NAS), yang telah terbukti valid dan reliabel. Analisis data menggunakan uji korelasi, paired t-test, dan uji Wilcoxon. Hasil menunjukkan bahwa karakteristik responden homogen, dengan mayoritas berpendidikan dasar dan multigravida. Terdapat perbedaan signifikan antara kelompok intervensi dan kontrol dalam hal penurunan tingkat nyeri dan kecemasan (p&lt; 0,05). Dapat disimpulkan bahwa latihan birthing ball efektif dalam mengurangi nyeri dan kecemasan pada kala I persalinan normal. </em></p> Sudarto Sudarto Halina Rahayu Revani Hardika H. Amandus Winnellia Fridina Sandy Rangkuti Ruri Virdiyanti Copyright (c) 2025 JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2025-10-30 2025-10-30 17 2 752 763 10.34011/juriskesbdg.v17i2.2913 VULNERABILITY ANALYSIS OF PESTICIDE POISONING IN FARMERS IN SIMPANG TANJUNG NAN IV VILLAGE, SOLOK REGENCY https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/3132 <p><em>Desa Simpang Tanjung Nan IV, Kabupaten Solok merupakan daerah pertanian yang menghasilkan tanaman hortikultura. </em><em>P</em><em>etani bergantung pada penggunaan pestisida kimia untuk mengendalikan hama tanaman. Hasil observasi lapangan menunjukkan bahwa sekitar 82–88% petani menggunakan pestisida secara rutin, dengan frekuensi penyemprotan 2–3 kali per minggu selama musim tanam.</em> <em>Lebih dari 60% petani mencampur dua hingga tiga jenis pestisida berbeda untuk mendapatkan efek cepat, tanpa memperhatikan dosis dan petunjuk pada label kemasan.</em> <em>Letak permukiman masyarakat yang dekat</em><em> (&lt;100 m)</em><em> dengan lahan pertanian membuat kondisi masyarakat rentan terhadap keracunan pestisida. Analisis kerentanan dilakukan untuk mengetahui tingkat kerentanan akibat penggunaan pestisida. Penelitian ini merupakan penelitian semi kuantitatif dengan menampilkan data secara deskriptif dan spasial. </em><em>Sampel adalah kualitas air, tanah dan udara serta wawancara dengan wali nagari, jorong dan petugas puskesmas sebanyak 11 orang. Analisis kerentanan dilakukan dengan menggabungkan data sekunder dan kualitas lingkungan. </em><em>di wilayah pertanian Desa Simpang Tanjung Nan IV, Kabupaten Solok pada bulan Januari sampai Desember 2022.</em> <em>Hasil indeks kerentanan sosial menunjukkan dua desa dengan indeks tinggi. Indeks kerentanan ekonomi dapat dilihat dari enam desa yang memiliki indeks tinggi. Indeks kerentanan lingkungan menunjukkan bahwa rata-rata desa memiliki indeks kerentanan lingkungan yang tinggi. Indeks kerentanan keracunan pestisida menunjukkan bahwa lima desa memiliki indeks kerentanan keracunan pestisida yang tinggi. Indeks kerentanan sosial, ekonomi, fisik/lingkungan dan keracunan pestisida di Desa Simpang Tanjung Nan IV cenderung tinggi. Oleh karena itu, </em><em>pengendalian risiko kerentanan diarahkan pada intervensi perilaku petani</em><em>,</em> <em>penguatan sistem pemantauan lingkungan</em><em>,</em> <em>pengembangan dan promosi pestisida hayati </em><em>untuk mengurangi ketergantungan terhadap pestisida kimia.</em></p> Irmawartini Irmawartini Sari Arlinda Copyright (c) 2025 JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2025-10-30 2025-10-30 17 2 764 775 10.34011/juriskesbdg.v17i2.3132 EFFECTIVENESS OF DIGITAL POCKET BOOK INTERVENTION ON KNOWLEDGE OF CERVICAL CANCER PREVENTION AMONG FEMALE ADOLESCENTS https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/3036 <p><em>Kanker leher rahim (serviks) banyak ditemukan pada</em> <em>wanita di negara berkembang karena </em><em>pengetahuan, </em><em>tingkat kesadaran tentang kanker serviks dan deteksi dini masih rendah.</em> <em>C</em><em>akupan vaksinasi</em> <em>HPV dosis pertama turu</em><em>n</em> <em>25%-</em><em>15%</em><em> antara tahun 2019 dan 2021. </em><em>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh</em><em> edukasi melalui</em><em> media buku saku digital terhadap pengetahuan tentang pencegahan kanker serviks. </em><em>Penelitian ini dilakukan pada tanggal 6 hingga 9 Agustus 2024 di dua SMK di Indonesia.</em> <em>Desain penelitian ini pre-eksperimental. Sampel penelitian berjumlah 100 remaja putri sekolah menengah kejuruan dengan total sampling yang dibagi menjadi kelompok kontrol dan kelompok intervensi. Pada kelompok intervensi yang diberikan edukasi melalui buku saku digital 20-30 menit perhari selama 4 hari, sedangkan kelompok kontrol hanya diberikan buku saku digital setelah penelitian selesai. </em><em>Instrumen ini menggunakan kuesioner yang divalidasi dengan keandalan yang diuji menggunakan Cronbach's alpha (&gt;0,61), yang menunjukkan konsistensi yang dapat diterima.</em> <em>Berdasarkan hasil uji Mann Whitney diperoleh p-value=0.006 &lt; 0.05</em><em> dan hasil uji Wilcoxon pada kelompok intervensi p-value= 0.032&lt;0.05, sedangkan pada kelompok kontrol p-value= 0,589&gt;0,05. A</em><em>da perbedaan mean score pengetahuan tentang pencegahan kanker serviks antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol</em><em> dan terdapat pengaruh yang signifikan edukasi melalui media buku saku digital pada kelompok intervensi terhadap pengetahuan remaja putri mengenai pencegahan kanker serviks.</em></p> Atin Karjatin Ridwan Setiawan Febri Sri Lestari Copyright (c) 2025 JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2025-10-31 2025-10-31 17 2 776 782 10.34011/juriskesbdg.v17i2.3036 COMPARISON OF PEPPERMINT AROMATHERAPY AND STANDARD THERAPY ON THE QUALITY OF LIFE OF PREGNANT WOMEN WITH EMESIS GRAVIDARUM https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/2363 <p><em>Mual muntah selama kehamilan trimester I dapat terjadi sepanjang waktu dan menyebabkan</em><em> kualitas hidup </em><em>menurun</em><em>. Penelitian ini bertujuan untuk </em><em>membandingkan terapi standar dan </em><em>aromaterapi peppermint terhadap kualitas hidup ibu hamil trimester I. </em><em>Desain penelitian kuasi eksperimen menggunakan kelompok kontrol. Pre dan pos tes dihitung pada kedua kelompok</em><em>.</em> <em>Terapi standar diberikan kepada kelompok kontrol dan aromaterapi peppermint diberikan kepada kelompok intervensi dengan jumlah sampel tiap kelompok 30 orang. Pemilihan subjek</em> <em>menggunakan</em><em> simple random sampling</em><em> dengan kriteria inklusi</em> <em>ibu hamil usia kehamilan</em><em> 6</em><em>-</em><em>20 minggu</em> <em>dengan </em><em>mual muntah ringan </em><em>dan </em><em>sedang</em><em>, memiliki indra penciuman yang normal, tidak ada </em><em>penyakit yang berhubungan dengan pencernaan</em><em>, t</em><em>idak </em><em>ada </em><em>masalah kesehatan mental</em><em>, tidak memiliki </em><em>riwayat penyakit berat</em><em>, tidak ada </em><em>penyulit kebidanan</em><em>, tidak </em><em>meng</em><em>k</em><em>onsumsi alkohol</em><em>, serta t</em><em>idak merokok</em><em>. Analisis data dengan Uji Mann Whitney dan uji Mc Nemar. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan signifikan dalam skor kualitas hidup ibu hamil antara kelompok kontrol dan intervensi. Skor kualitas ibu hamil berbeda secara signifikan pada hari ke-4 pemberian aromaterapi peppermint. Simpulan pada penelitian ini, kualitas hidup pada terapi standar lebih tinggi daripada kelompok intervensi. Penambahan waktu intervensi direkomendasikan </em><em>untuk </em><em>hasil yang lebih valid.</em></p> Rahmi Nurrasyidah Lutfiana Puspita Sari Copyright (c) 2025 JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2025-10-31 2025-10-31 17 2 783 792 10.34011/juriskesbdg.v17i2.2363 EFFECT OF BAY LEAF DECOCTION ON THE REDUCTION OF BLOOD PRESSURE AND MALONDIALDEHYDE (MDA) LEVELS IN ELDERLY WOMEN WITH HYPERTENSION https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/2854 <p><em>Tekanan darah tinggi dapat terjadi disetiap usia, terutama pada lansia. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui mengetahui pengaruh rebusan daun salam (Syzygium Polyanthum) terhadap penurunan tekanan darah dan kadar Malondialdehyde (MDA) pada </em><em>wanita lansia hipertensi</em><em>. Jenis penelitian yaitu Quasi Experimental pre-test and post-test with control group design. Sampel dipilih dengan kriteria inklusi yaitu wanita lansia berusia ≥ 60 tahun dengan diagnosis hipertensi, sedangkan kriteria eksklusi meliputi wanita lansia yang memiliki riwayat penyakit ginjal dan jantung. Sampe l penelitian seluruh wanita lansia penderita hipertensi sebanyak 34 orang terdiri atas kelompok kontrol 17 orang dan intervensi 17 orang. Rata-rata usia wanita lansia hipertensi 63,91 tahun dan kadar IMT normal (91,2%). Intervensi pemberian rebusan daun salam dosis 5 gr dan Amlodipine 5mg/hari. Tekanan darah sistolik sebelum dan setelah diberi rebusan daun salam rata-rata 166.06 mmhg dan 149.29 mmHg, sedangkan diastolik sebelum dan setelah diberi rebusan daun salam rata-rata 104.29 mmHg dan 86 mmHg. Kadar MDA sebelum diberi rebusan daun salam mendapatkan rata-rata 3,5941 nmol/mL, sedangkan kadar MDA setelah diberi rebusan daun salam mendapatkan rata-rata 2,2035 nmol/mL. Berdasarkan hasil pengamatan terdapat pengaruh rebusan daun salam (Syzygium Polyanthum) terhadap kadar MDA pada </em><em>w</em><em>anita lansia hipertensi yang diberi rebusan daun salam secara signifikan mengalami penurunan tekanan darah (p-value =0,009).</em></p> Afria Puji Astuti Lanny Sunarjo Darwis Darwis Copyright (c) 2025 JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2025-10-31 2025-10-31 17 2 793 802 10.34011/juriskesbdg.v17i2.2854 THE EFFECTIVENESS OF OXYWICH MASSAGE (OM) ON PROLACTIN HORMONE LEVELS AND BREAST MILK PRODUCTION IN NORMAL POSTPARTUM MOTHERS https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/2856 <p><em>Produksi Air Susu Ibu (ASI) yang optimal sangat penting untuk mendukung pertumbuhan dan kesehatan bayi. Salah satu metode yang dapat meningkatkan produksi ASI adalah dengan stimulasi melalui pijatan. O</em><em>xywich </em><em>M</em><em>assage</em><em>, kombinasi pijat oksitosin dan pijat Woolwich, diyakini dapat meningkatkan kadar hormon prolaktin yang berperan dalam produksi ASI. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas OM terhadap kadar hormon prolaktin dan produksi ASI pada ibu nifas normal. Penelitian ini menggunakan desain true experimental dengan rancangan randomized pretest-posttest with control group design. Sampel terdiri atas ibu nifas normal pada hari ke-2 hingga ke-6 yang dibagi menjadi kelompok intervensi dan kontrol. Kelompok intervensi mendapatkan OMdua kali sehari selama lima hari, sedangkan kelompok kontrol tidak mendapatkan intervensi. Kadar hormon prolaktin diukur menggunakan metode ELISA (Enzyme-Linked Immunosorbent Assay), sementara produksi ASI diukur dengan gelas takar standar setelah pemompaan. Analisis statistik menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kadar hormon prolaktin dan produksi ASI yang signifikan pada kelompok intervensi dibandingkan dengan kelompok kontrol (p&lt;0,05). Analisis lebih lanjut mengindikasikan bahwa intervensi OMmemberikan efek positif setelah mengontrol variabel confounding seperti frekuensi menyusui, paritas, dan asupan nutrisi. O</em><em>xywich </em><em>M</em><em>assage</em><em> terbukti efektif dalam meningkatkan kadar hormon prolaktin dan produksi ASI pada ibu nifas normal. Teknik ini dapat direkomendasikan sebagai metode non-farmakologis dalam mendukung keberhasilan menyusui. </em></p> Anggriani Septanti Melyana Nurul Tonny Cortis Maigoda Copyright (c) 2025 JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2025-10-31 2025-10-31 17 2 803 812 10.34011/juriskesbdg.v17i2.2856 AROMATHERAPY MASSAGE IS EFFECTIVE ON INCREASING BODY WEIGHT AND IGF-1 (INSULINE-LIKE GROWTH FACTOR-1) LEVELS IN MALNOURISHED TODDLERS https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/2859 <p><em>Gizi kurang pada balita memiliki dampak jangka panjang dan jangka pendek, seperti menyebabkan infeksi yang berulang, rendahnya prestasi akademik, dan produktivitas yang rendah dibandingkan anak dengan gizi normal, Metode non farmakologi aromatherapy massage adalah metode yang membantu meningkatkan nafsu makan sehingga berat badan, tinggi badan dan kadar IGF-1 meningkat. </em><em>P</em><em>enelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas aromatherapy massage terhadap kenaikan berat badan, tinggi badan, dan kadar IGF-1 pada balita gizi kurang. Populasi jumlah seluruh balita gizi</em><em> di 20 Puskesmas Kota Bengkulu</em><em> kurang di Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kota Bengkulu. Teknik sampling dengan simple random sampling, 20 balita gizi kurang bayi kelompok intervensi, 20 bayi kelompok kontrol, sehingga total sampel 40 balita. Uji analisis dengan menggunakan uji paired </em><em>t</em><em> test dan uji Idenpendent </em><em>t</em><em> test. Terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah diberikan aromatherapy massage pada kelompok intervensi berat badan p value = 0,000, tinggi badan p</em><em>-</em><em>value = 0,</em><em>062</em><em>, dan kadar IGF-1 p value = 0,011. </em><em>Kesimpulan:</em><em> aromatherapy massage yang digunakan 3 kali seminggu durasi 15 menit selama 4 minggu </em><em>dapat </em><em>meningkatkan berat badan, dan kadar IGF-1 balita gizi kurang. </em></p> Agnhes Jesyika Wulandari Melyana Nurul Widyawati Tony Cortis Maigoda Copyright (c) 2025 JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2025-10-31 2025-10-31 17 2 813 822 10.34011/juriskesbdg.v17i2.2859 EFFECTIVENESS OF AROMATHERAPY MASSAGE AND PELVIC ROCKING EXERCISE ON ANXIETY, LOWER BACK PAIN, AND SLEEP QUALITY https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/2855 <p><em>Keluhan yang paling sering muncul pada trimester akhir kehamilan adalah rasa cemas, nyeri pinggang bawah, dan sulit tidur sehingga mengganggu rutinitas sehari-hari. Metode nonfarmakologi berupa pijat aromaterapi dan latihan goyang panggul merupakan metode yang membantu mengurangi rasa cemas, nyeri pinggang bawah dan mengatasi sulit tidur pada ibu hamil trimester ketiga. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan rancangan pretest and posttest controlled group design. Teknik pengambilan sampel adalah purposive sampling, sebanyak 32 ibu hamil pada kelompok pijat aromaterapi dan 32 ibu hamil pada kelompok latihan goyang panggul, sehingga total sampel sebanyak 64 ibu hamil. Uji analisis menggunakan uji Mc Nemar dan uji Wilcoxon. Kriteria inklusi meliputi ibu hamil trimester ketiga dengan usia kehamilan ≥ 35 minggu, berusia antara 20-35 tahun. Sedangkan kriteria eksklusi adalah ibu hamil trimester III yang memiliki penyakit penyerta seperti radang sistemik, skiatika, kelainan ginekologi, kardiovaskular, tumor, osteoporosis, atau pernah mengalami patah tulang belakang. Terdapat pengaruh pijat aromaterapi dan latihan goyang panggul terhadap kecemasan, nyeri pinggang bawah dan kualitas tidur pada ibu hamil trimester III. Pijat aromaterapi lebih efektif dibandingkan latihan goyang panggul dalam menurunkan kecemasan dan meningkatkan kualitas tidur, dengan nilai p masing-masing sebesar 0,042 dan 0,013. Keduanya sama-sama efektif dalam menurunkan nyeri pinggang bawah (nilai p= 0,479), dan terbukti berpengaruh terhadap keluhan trimester III pada ibu hamil. </em></p> Reka Marzalena Melyana Nurul Betty Yosephin Copyright (c) 2025 JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2025-11-07 2025-11-07 17 2 823 834 10.34011/juriskesbdg.v17i2.2855 FORMULATION AND EVALUATION OF THE PHYSICAL QUALITY OF NIACINAMIDE GEL PREPARATIONS USING PVP AS A GELLING AGENT https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/2883 <p><em>Niacinamide adalah bentuk amida dari vitamin B3. Bentuk lain dari vitamin B3 termasuk niacin (asam nikotinat). Polivinilpirolidon (PVP) adalah polimer biodegradable dan larut dalam udara yang berasal dari monomer N-vinilpirolidon. Gell merupakan sediaan yang mengandung banyak air dan mempunyai potensi yang lebih baik sebagai sediaan pemberian obat secara topikall dibandingkan salep karena tidak lengket, memerlukan energi yang rendah selama formulasi, stabil dan mempunyai nilai estetika. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi mutu fisik dari sediaan gel niacinamide berbasis PVP berdasarkan parameter mutu fisik meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH, uji viskositas, uji daya lekat, dan uji daya sebar. Metode yang digunakan dalam</em> <em>penelitian ini adalah metode eksperimental yang dilakukan untuk mengetahui mutu fisik gel yang baik. Hasil penelitian menunjukkan sediaan gel niacinamide berbasis PVP yang dihasilkan memiliki tekstur gel kental, warna transparan, tidak berbau, homogen, nilai rata – rata pH sebesar 6,6, nilai rata - rata viskositas sebesar 2673,6 - 2179,6, nilai rata – rata daya sebar sebesar 6,2 – 6,3, dan nilai rata-rata daya lekat sebesar 4,67 – 4,46. Berdasarkan hasil tersebut sediaan gel niacinamide berbasis PVP memiliki mutu fisik yang memenuhi persyaratan sesuai kriteria baik.</em></p> Shohihunnatiq Zulananta Rifkarosita Putri Ginaris Alfina Nurrahman Copyright (c) 2025 JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2025-10-31 2025-10-31 17 2 835 843 10.34011/juriskesbdg.v17i2.2883 MODERATE ACTIVITY EXERCISE ON BLOOD SUGAR CONTROL IN TYPE 2 DM PATIENTS https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/2404 <p><em>Rencana Aksi Global WHO 2030 tentang aktivitas fisik bertujuan mencegah dan mengatasi penyakit tidak menular (PTM) seperti diabetes melitus (DM). Diabetes melitus tipe 2 (DMT2) merupakan masalah kesehatan global dengan prevalensi yang terus meningkat, mencapai lebih dari 537 juta kasus pada 2021. Di Indonesia, Riset Kesehatan Dasar 2018 menunjukkan peningkatan prevalensi DM dari 6,9% menjadi 8,5%, menegaskan perlunya intervensi efektif. Penderita diabetes dapat melakukan olahraga CRIPE (continuous, rhythmic, interval, progressive, endurance) untuk mengendalikan gula darah. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efektivitas latihan aktivitas sedang dalam pengendalian gula darah pada penderita DMT2.Metode quasi-eksperimen dengan desain pre-post test dan kelompok kontrol digunakan. Sampel terdiri dari 60 orang yang dipilih melalui multistage random sampling. Variabel meliputi kadar glukosa darah dan aktivitas fisik berupa senam diabetes yang dilakukan 3-5 hari per minggu selama 30-60 menit per hari. Hasil menunjukkan penurunan signifikan rata-rata gula darah pada kelompok intervensi, yang didominasi perempuan (93,3%) dan berusia 65-70 tahun (40,3%).Temuan ini membuktikan bahwa latihan aktivitas sedang efektif dalam mengendalikan gula darah pada penderita DMT2. Penelitian ini mendukung rekomendasi WHO untuk meningkatkan aktivitas fisik sebagai bagian dari manajemen diabetes dan pencegahan PTM.</em></p> Ridwan Setiawan Atin Karjatin Muhammad Aris Rizqi Iryanti Iryanti Asep Fithri Hilman Copyright (c) 2025 JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 2025-10-31 2025-10-31 17 2 844 849 10.34011/juriskesbdg.v17i2.2404