ANALISIS KADAR UREUM, CREATININ, DAN ASAM URAT PADA OAT TB-PARU
Abstrak
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan dunia. Saat ini pengobatan Tuberculosis diberikan dalam bentuk paket berupa obat anti tuberculosis kombinasi dosis tetap (OAT-KDT) secara umum yaitu Rifampisin, Isoniazid, Etambutol dan Pyranizamid. OAT merupakan pengobatan jangka panjang, salah satu efek samping penggunaannya dapat bersifat nefrotoksik atau destruktif terhadap sel-sel pada ginjal, yang dapat mengakibatkan adanya penurunan fungsi ekskresi ginjal dengan ditandai peningkatan substansi dari kimia darah yaitu ureum, kreatinin dan asam urat.Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis gambaran kadar ureum, kreatinin dan asam urat pada penderita tuberkulosis paru yang mendapat terapi OAT di RS Paru Dr. M. Goenawan Partowidigdo Cisarua Bogor. Metode penelitian bersifat deskriptif dengan mengambil data sekunder dari hasil penelitian Gita Iftitah Renitia. Efek samping OAT DR-TB yang terkonfirmasi hasil pemeriksaan laboratorium dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian adalah dari hitung sampel didapat 243 pasien TB paru terkonfirmasi hasil laboratorium ditemukan pada kadar ureum batas normal (20-40 mg/dL) 97 orang (59,5%); kreatinin batas normal (0,5-1,5 mg/dL) 150 orang (92%), asam urat diatas normal (>6 mg/dL) sebanyak 113 orang (61,4%). Kesimpulan dari penelitian ini adalah efek samping OAT jumlah kasus terbanyak pada kadar asam urat diatas normal (>6 mg/dL) yang dijumpai pada ibu rumah tangga.
Artikel teks lengkap
Referensi
2. Risma. D-Iii Analis Kesehatan P, Kesehatan Masyarakat F, Indonesia Timur Jl Abdul Kadir No U. Pengaruh Lama Waktu Konsumsi Obat Pada Penderita Tb Terhadap Kadar Kreatinin Dan Ureum Dilaboratorium Rsuw Uit Makassar 2018. J Media Laboran . 2020;10(November):48-52.
3. Arisanti, Rini Eka. Gambaran Asam Urat Pada Penderita Tuberkulosis Paru Yang Mengkomsumsi Obat Anti Tuberkulosis (Oat) Di Puskesmas Mulyorejo Kecamatan Sunggal Medan. Program Studi Teknologi Laboratorium Medik. Published Online 2020 : 1-47.Poltekkes Kemenkes Medan
4. M. Fery Harison. Gambaran Kadar Ureum Dan Kreatinin Pada Penderita Tuberkulosis Paru Yang Mendapat Terapi Obat Anti Tuberkulosis (Oat) Di Rs. Khusus Paru Provinsi Sumatera Selatan. Program Studi Analis Kesehatan. Published Online 2019:1-82. Poltekkes Kemenkes Palembang
5. Nia Triputri Nanda. Analisa Kadar Ureum Dalam Serum Penderita Tb Paru Yang Mengkonsumsi Obat Anti Tuberkulosis. Program Studi D-Iii Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia Medan 2015. Published Online 2015:1-55.
6. Aminah S. Perbedaan Kadar Sgot , Sgpt , Ureum , Dan Kreatinin Pada Penderita Tb Paru Setelah Enam Bulan Pengobatan Different Levels Sgot , Sgpt , Urea , And Creatinine Pulmonary Tb In Six Months After Treatment. J Anal Kesehat. 2013;2(2):260-269.
7. Kementerian Kesehatan Ri. Laporan Nasional: Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. Jakarta: Kementerian Kesehatan; 2018
8. Nafila N, Haqiqi Rn, Wahyunita S. Kadar Asam Urat Pada Pasien Tuberkulosis Dengan Terapi Obat Anti Tuberkulosis (Oat) Di Puskesmas Cempaka Maret 2017. J Ilm Manuntung. 2018;3(2):173-177. Doi:10.51352/Jim.V3i2.124
9. Dotulong, Jendra, Margareth R. Sapulete, And Grace D. Kandou. “Hubungan Faktor Risiko Umur, Jenis Kelamin Dan Kepadatan Hunian Dengan Kejadian Penyakit TB Paru Di Desa Wori Kecematan Wori.” Jurnal Kedokteran Komunitas Dan Tropik 2015 : 3(2):57–65.
10. Kondo, I., Dkk. Gambaran Kadar Asam Urat Pada Penderita Tuberkolosis Paru Yang Menerima Terapi Obat Anti Tuberkolosis Di RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou. Jurnal E-Clinic (Eci), 2016; 4(1):344-348
11. Kementerian Kesehatan RI. Petunjuk Teknis Pemeriksaan TB Dengan TCM. 2017
12. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberkulosis. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan. 2014
13. Edmund, L. And David, J. Kidney Function Tests. In: Burtis, C., Ashwood, E. And Burns, D., Eds., Tietz Textbook Of Clinical Chemistry And Molecular Diagnostics, 24th Edition, Elsevier, New Delhi, 2010 : 797-808
14. Retno Asti Werdhani. Patofisiologi, Diagnosis, Dan Klasifikasi Tuberkulosis. 2002. Jakarta: Departemen Ilmu Kedokteran Komunitas, Okupasi, dan Keluarga. FKUI
15. Anggraeni DE, Rahayu SR. Gejala Klinis Tuberkulosis Pada Keluarga Penderita Tuberkulosis BTA Positif. Higeia J Public Heal Res Dev. 2018;2(1):91-101. Http://Journal.Unnes.Ac.Id/Sju/Index.Php/Higeia
16. World Health Organization. ART Adverse Drug Reaction Terminology. Geneva: WHO Collaborating For Drug International Monitoring. 1979
17. Manalu,LY, Gambaran Kadar Asam Urat Pada Penderita Tuberkulosis Paru Yang Menggkonsumsi Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Di Rumah Sakit Khusus Paru Kota Medan. Published Online 2019;1-67. Poltekkes Kemenkes Medan
18. Saputra,AA. Gambaran Kadar Asam Urat Pada Pasien Tuberkulosis Paru Yang Mendapat Terapi Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Di Rumah Sakit Khusus Paru Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2018. Poltekkes Kemenkes Palembang 2018
19. Djasang S, Saturiski M. Studi Hasil Pemeriksaan Ureum Dan Asam Urat Pada Penderita Tuberkulosis Paru Yang Mengonsumsi Obat Anti Tuberkulosis (Oat) Fase Intensif. J Media Anal Kesehat. 2019;10(1):59. Doi:10.32382/Mak.V10i1.985
20. Wilson, Lorraine M, Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Vol2, Edisi 6. EGC, Jakarta. 2006; 867-875.
21. Kementerian Kesehatan RI. Petunjuk Teknis: Penatalaksanaan Tuberkulosis Resisten Obat Di Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI. 2020
22. World Health Organization. WHO Operational Handbook On Tuberculosis, Module 4: Treatment, Drug-Resistant Tuberculosis Treatment. Geneva: WHO Press. 2020
23. Patricia NB, Kesehatan J, Poltekkes L, Surabaya K, Model HB, Tuberkulosis NP. Dari Laporan WHO Global Tuberculosis Menurut Teori Health Belief Model Edukasi Health Belief Model ( HBM ) Pada. 2020;18(1):58-64.
24. Kristini T, Hamidah R. Potensi Penularan Tuberculosis Paru Pada Anggota Keluarga Penderita. J Kesehat Masy Indones. 2020;15(1):24. Doi:10.26714/Jkmi.15.1.2020.24-28
25. Wahyuni, T., & Cahyati, W. H. Multidrug Resistant Tuberkulosis (MDR-TB). Higeia Journal Of Public Health Research And Development ,2020; 4(Special 3):636-648
26. Fortuna TA, Rachmawati H, Hasmono D, Karuniawati H. Studi Penggunaan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) Tahap Lanjutan Pada Pasien Baru BTA Positif. Pharmacon J Farm Indones. 2022;19(1):62-71. Doi:10.23917/Pharmacon.V19i1.17907
27. Singh NP, Ganguli A, Prakash A. Drug Induced Kidney Disease. J Assoc Physicians India. 2003;51:970-979.
Penulis

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.