ANALISIS VARIASI CAMPURAN BERAT TANAH HUMUS DAN KOMPOS TERHADAP PENURUNAN TOTAL PETROLEUM HIDROKARBON (TPH) DENGAN KONSEP BIOREMEDIASI DI PT. AURORA WORLD CIANJUR
Abstrak
- Aurora World Cianjur merupakan salah industri boneka yang ada di Indonesia, yang di dalam proses produksinya menggunakan 1446 mesin jahit dan 5 mesin compressor. Mesin compressor digunakan dalam proses stuffing dan menghasilkan minyak pelumas bekas ± 70 liter/18 bulan yang belum dilakukan pengelolaan. Minyak pelumas merupakan turunan dari minyak bumi dimana minyak ataupun limbahnya mengandung senyawa hidrokarbon sebagai komponen terbesarnya.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui variasi campuran berat tanah humus dan kompos berpengaruh terhadap penurunan Total Petroleum Hidrokarbon (TPH) dengan konsep bioremediasi di PT. Aurora World Cianjur. Jenis penelitian adalah pretest-posttest dengan kelompok kontrol. Populasi adalah semua minyak pelumas bekas dari penggunaan mesin jahit dan mesin compressor, sampel adalah sejumlah minyak pelumas bekas dari penggunaan mesin compressor yang dihasilkan dari penggunaan tahun 2016 sampai dengan April 2017. Metode pengambilan sampel secara random dengan menghomogenkan minyak pelumas bekas yang dihasilkan dari mesin compressor kemudian menimbang sebanyak 3 kg untuk setiap pengulangan. Analisis data dengan menggunakan uji Kruskall-Wallis.
Konsentrasi awal TPH pada minyak pelumas bekas sebesar 90,47% sedangkan setelah perlakuan dengan berbagai variasi campuran tanah humus dan kompos selama 30 hari dengan variasi 1 (3 kg 6 kg) konsentrasi TPH sebesar 13,295% pada variasi 2 (4.5 kg 4.5 kg) konsentrasi TPH sebesar 12,305% dan konsentrasi TPH pada variasi 3 (6 kg 3 kg) sebesar 9,372%. Berdasarkan hasil uji Kruskall-Wallis diperoleh nilai p<α (0,001 < 0,005). Hasil analisis data menunjukkan bahwa variasi campuran berat tanah humus dan kompos berpotensi terhadap penurunan Total Petroleum Hidrokarbon (TPH) dengan konsep bioremediasi di PT. Aurora World Cianjur.
Artikel teks lengkap
Referensi
[2] Laporan Pengelolaan Lingkungan Semester I dan II Tahun 2015 dan 2016 PT. Aurora World Cianjur.
[3] MOU PT. Aurora World Cianjur dengan PT. Dame Alam Sejahtera Tentang Pengangkutan Limbah B3 Tahun 2017.
[4] Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2014 Tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).
[5] Juliani, Any dan Fudhola Rahman. Bioremedia Lumpur Minyak (Oil Sludge) dengan Penambahan Kompos sebagai Bulking Agents dan Sumber Nutrien Tambahan. Jurnal. Sains dan Teknologi Lingkungan Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. 2011. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=356582&val=8165&title=Bioremediasi%20Lumpur%20Minyak%20(Oil%20Sludge)%20dengan%20Penambahan%20Kompos%20sebagai%20Bulking%20Agent%20dan%20Sumber%20Nutrien%20Tambahan diakses 18 Maret 2017.
[6] Retno, Tri dan Nana Mulyana. Bioremediasi Lahan Tercemar Limbah Lumpur Minyak Menggunakan Campuran Bulking Agents yang Diperkaya Konsorsia Mikroba Berbasis Kompos Iradiasi. Jurnal. Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi BATAN Jakarta Selatan. 2013. http://download.portalgaruda.org/article.php?article=468791&val=4544&title=Bioremediasi%20Lahan%20Tercemar%20Limbah%20Lumpur%20Minyak%20Menggunakan%20Campuran%20Bulking%20Agents%20yang%20Diperkaya%20Konsorsia%20Mikroba%20Berbasis%20Kompos%20Iradiasi diakses 22 Maret 2017.
[7] Marshandi, Fenky dan Sri Pertiwi Estuningsih. Asosiasi Konsorsium Bakteri Pseudomonas pseudoalcaligenes dan Micrococcus Luteus dengan Lamtaro (Leucaena leucocephala (Lamk.) De Wit) dalam Upaya Meningkatkan Bioremediasi Minyak Bumi. Proceeding Biology Education Conference Universitas Andalas Sumatera Barat. 2016. http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/prosbio/article/download/9636/7087 diakses 23 Maret 2017.
[8] Charlena, dkk. Bioremediasi Senyawa Hidrokarbon Tanah Tercemar Limbah Minyak Berat Menggunakan Teknik Landfarming. Prosding Seminar Nasional Sains V Departemen Kimia Fakultas Matemarika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institus Pertanian Bogor. 2012. http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/61983/Charlena%20%20Prosiding%20Seminar%20Nasional%20Sains%20V.%20Hal%20673-682.pdf?sequence=1&isAllowed=y diakses 18 Maret 2017.
[9] Notoatmodjo, Seokidjo. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.
[10] Karwati. Degradasi Hidrokarbon Pada Tanah Tercemar Minyak Bumi Dengan Isolat A10 Dan D8. Skripsi. Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Pertanian Bogor. 2009. http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/13627/G09kar_abstract.pdf;jsessionid=D1097A4D53ABB5C0EEE761E156B212CA?sequence=1 diakses 18 Maret 2017.
[11] Sarasputri, Dwi Ajeng. Perbandingan Biostimulasi dan Bioaugmentasi Dalam Bioremediasi Pantai Tercemar Minyak Bumi. Skripsi. Program Studi Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Indonesia Depok. 2011. http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20282732-S747-Perbandingan%20biostimulasi.pdf diakses 24 Maret 2017.
[12] Lumbanraja, Parlindungan. Mikroorganisme Dalam Bioremediasi. Laporan. Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Medan. 2014. http://perpustakaan.uhn.ac.id/adminarea/dataskripsi/2014_Bioremediasi_USU_MEDAN.pdfdiakses 18 Maret 2017.
[13] Sutedjo, Mul Mulyani dkk. 1991. Mikrobiologi Tanah. Jakarta: Rineka Cipta