GAMBARAN TINGKAT STRESS KERJA GURU DI SEKOLAH INKLUSI
Abstrak
Guru pada pendidikan inklusi memiliki tanggung jawab yang berbeda dengan guru pada sekolah umum karena harus berinteraksi langsung baik dengan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) maupun Anak reguler yang tentunya memiliki perbedaan karakteristik. Guru memerlukan pengetahuan dan kemampuan khusus untuk menangani, mengajar dan membimbing Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Hal tersebut menjadi tanggung jawab besar untuk guru sekolah inklusi yang dapat meningkatkan tingkat stres kerja.Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui gambaran tingkat stres kerja guru di sekolah inklusi berdasarjan karakteristik responden. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini merupakan 73 guru di SD Hikmah teladan dengan penentuan sampel menggunakan teknik total sampling. Penelitian ini menggunakan alat ukur Teacher Stres Inventory (TSI) untuk mengukur tingkat stres kerja guru. Hasil dari penelitian ini ialah sebagian besar guru di sekolah inklusi SD Hikmah teladan mengalami stres kerja dengan distribusi kategori sebagai berikut. Terdapat 38,4% guru mengalami stres sedang, 28,8% mengalami stres tinggi, dan 1,4% responden mengalami stres yang sangat tinggi. Namun terdapat pula responden yang hanya mengalami stres ringan (23,3%) dan stres sangat ringan (8,2%). Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa guru yang mengajar di sekolah inklusi sebagian besar mengalami stres yang cukup tinggi.
Kata kunci: Guru, Sekolah Inklusi, Stres Kerja
Artikel teks lengkap
Referensi
2. Nurhakim YF, Furnamasari YF. Sikap Guru dalam Menghadapi Siswa yang Berkebutuhan Khusus di Kelas 2 SDN Jelegong 01 Rancaekek. Lencana: Jurnal Inovasi Ilmu Pendidikan. 2023;1(3):155-176.
3. Fatimatuzzahra N. Gambaran Teacher’s Well-Being Pada Guru Reguler Yang Mengajar Di Sekolah Dasar Inklusi. Universitas Negeri Jakarta; 2020.
4. Septianisa S, Caninsti R. Hubungan Self Efficacy dengan Burnout Pada Guru di Sekolah Dasar Inklusi. Jurnal Psikogenesis. 2016;4(1):126-137.
5. Gaol NTL. Faktor-Faktor Penyebab Guru Mengalami Stres di Sekolah. Educational Guidance and Counseling Development Jounal. 2021;4(1):17-28.
6. Styaningseh R. Hubungan Antara Komitmen Kerja Dengan Stres Kerja Pada Guru Di Sekolah Inklusi. Universitas Muhammadiyah Surabaya; 2016.
7. Agustin S. Uji Validasi Dan Reliabilitas Stress Inventory(TSI) Versi Bahasa Indonesia Sebagai Instrumen Penilaian Stressor Kerja Pada Guru. Universitas Indonesia; 2019.
8. Azwar S. “kelompok Subjek ini Memiliki Harga Diri yang Rendah”; Kok,Tahu...? Buletin Psikologi. 1993;2:13-17.
9. Muhbar F, Rochmawati DH. Hubungan Antara Tingkat Stres dengan Beban Kerja Guru Di Sekolah Luar Biasa. Jurnal Keperawatan Jiwa. 2019;5(2):82-86. doi:10.26714/jkj.5.2.2017.82-86
10. Musyafira ID, Hendriani W. Fenomena Stres pada Guru Pendidikan Khusus: Sistematik Review. PROCEEDING SERIES OF PSYCHOLOGY. 2022;1(1):114-121.
11. Suparman. Identifikasi Gejala Stres pada Guru Tingkat Sekolah Dasar di Sekolah Lentera Harapan Tangerang. Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa. 2018;8(1):9-14.
12. Gaol NTL. Faktor-Faktor Penyebab Guru Mengalami Stres di Sekolah. Educational Guidance and Counseling Development Jounal. 2021;4(1):17-28.
13. International Labour Organization. Workplace Stress : A Collective Challenge. Vol 1. ILO; 2016. https://www.ilo.org/resource/news/workplace-stress-collective-challenge
14. Rahmayanty D, Wahyuni E, Fridani L. Mengenal pentingnya perawatan diri (self care) bagi konselor dalam menghadapi stres. Teraputik: Jurnal Bimbingan dan Konseling. 2021;5(1):125-131. doi:10.26539/teraputik.51669
15. Handayani PA, Dwidiyanti M, Mu’in M. Pengaruh Mindfulness Terhadap Tingkat Stres pada Ibu Yang Bekerja Sebagai Perawat Critical Care. Indonesian Journal of Nursing Research (IJNR). 2021;4(1):24-37. doi:10.35473/ijnr.v4i1.879
16. Alfian AR, Zahra R, Sari PN, Azkha N. Analisis Manajemen Stres Kerja Pada Pengajar Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Padang Tahun 2020. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia. 2021;20(4):275-282. doi:10.14710/mkmi.20.4.275-282
17. Asda P, Anida, Soliqah Anis Yulis. Teknik Relaksasi Nafas Dalam Efektif Menurunkan Tingkat Stres pada Lansia. Jurnal Gema Keperawatan. 2023;16(2):277-286.
18. Robbins stephen P, Judge TA. Organizational Behavior. 15th ed.; 2012.
19. International Labour Office. Key Indicators Of The Labour Market.; 2016.
20. Aprianti R, Surono A. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Stres Kerja pada Dosen Tetap di STIKES Y Bengkulu. Photon: Journal of Natural Sciences. 2018;9(1):189-196. doi:10.37859/jp.v9i1.1082
21. Pertiwi NY, Wardani IY. Tingkat Stres Kerja dan Strategi Koping Guru SD dalam Implementasi Kurikulum 2013. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal. 2019;9(2):155-164. doi:10.32583/pskm.9.2.2019.155-164
22. Manabung AR, Suoth LF, Warouw F. Hubungan Antara Masa Kerja dan Beban Kerja Dengan Stres Kerja pada Tenaga Kerja Di PT. Pertamina TBBM Bitung. Kesmas. 2018;7(5).
23. Leguminosa P, Nashori F, Rachmawati MA. Pelatihan Kebersyukuran Untuk Menurunkan Stres Kerja Guru di Sekolah Inklusi. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan. 2017;5(2):186-201.
24. Kyriacou C. Teacher stress: Directions for future research. Educ Rev (Birm). 2001;53(1):27-35. doi:10.1080/00131910120033628
25. Reilly eithne. An Empirical Investigation of Teacher’s Self Efficiacy, Self Esteem and Job Stress as Predictors of Job Satisfaction. Dublin Business School of arts; 2012.
26. Hudha A, Efendi M, Iriyanto T. Penatalaksanaan stress akibat kerja guru pendidikan khusus pada sekolah penyelenggaraan pendidikan inklusif. Sekolah Dasar : Kajian Teori dam Praktik Pendidikan. 2015;24(1):34-44.
Penulis

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.