SUBSTITUSI TEPUNG JAGUNG FERMENTASI DAN TEPUNG TEMPE TERHADAP MUTU ORGANOLEPTIK, KADAR PROTEIN BISKUIT SEBAGAI MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU ANAK BADUTA

Susi Rahmayeni, Irma Eva Yani, Arlen Defitri Nazar

Abstract

Masa baduta adalah masa pertumbuhan dan perkembangan yang cepat, sehingga di perlukan asupan zat gizi yang baik melalui pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI). Biskuit salah satu MP-ASI yang terbuat dari tepung terigu yang mempunyai efek negatif yaitu mengandung gluten dan menurunkan devisa negara sehingga perlu alternatif pengganti. Jagung dapat menggantikan tepung terigu dalam produk biskuit, namun untuk meningkatkan kandungan zat gizi dari jagung hingga sesuai dengan persyaratan MP-ASI biskuit Permenkes, maka jagung difermentasi selanjutnya dijadikan tepung dan dicampurkan dengan tepung tempe. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi tepung jagung fermentasi dan tepung tempe terhadap mutu organoleptik dan kadar protein biskuit sebagai MP-ASI anak baduta. Jenis penelitian ini adalah eksperimen Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) satu kontrol, tiga perlakuan dan dua kali ulangan. Penelitian ini dilakukan Januari 2018 – Mei 2019. Uji mutu organoleptik dilakukan di Laboratorium ITP Poltekkes Kemenkes Padang, uji kadar protein di Baristand dan uji daya terima di wilayah kerja Puskesmas Nanggalo. Data dianalisis dengan  menggunakan uji sidik ragam (ANOVA) dan jika ada perlakuan yang berbeda nyata dilanjutkan uji DNMRT taraf 5%. Perlakuan terbaik uji mutu organoleptik adalah perlakuan C dengan perbandingan substitusi tepung jagung fermentasi dan tepung tempe 2:1. Uji ANOVA menunjukkan terdapat perbedaan nyata terhadap warna, aroma dan rasa biskuit.Terjadi peningkatan kadar protein biskuit perlakuan C 4 gram (58,4%). Uji daya terima biskuit pada anak baduta didapatkan 90% memberikan ekspresi suka. Adanya pengaruh substitusi tepung jagung fermentasi dan tepung tempe terhadap mutu organoleptik dan kadar protein biskuit sebagai MP-ASI anak baduta. Biskuit ini dapat diberikan untuk anak gizi baik dan anak stunting serta untuk memperbaiki aroma biskuit dengan penambahan pasta aroma.

Full text article

Generated from XML file

References

1. Prabantini, D.A to Z Makanan Pendamping ASI Sikecil Sehat dan Cerdas Berkat MP- ASI Rumahan. Yogyakarta: Penerbit ANDI; 2010
2. Departemen Kesehatan RI. Spesifikasi Teknis Makanan Pendamping Air Susu Ibu [MPASI]. Permenkes; 2007
3. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Umum Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Lokal.
Jakarta : Departemen
Kesehatan RIPP. 2; 2006
4. Badan Pusat Statistik Sumatera Barat. Produksi Tanaman
Pangan Sumatera Barat; 2017
5. Wardhani, A.K, dkk. Kajian Nilai Biologis dan Total Bakteri Asam Laktat dari MP- ASI Berbahan Jagung Fermentasi. Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian. 19, (1). Maret 2014
6. Adawiyah, dkk. Dampak Pemberian MP-ASI berbahan Jagung Fermentasi dengan Tempe Kedelai terhadap Status Gizi Anak Baduta. Prosiding Seminar Nasional Swasembada
Pangan Polinela 29 April 2015
7. Estiasih, Teti. Dkk. Komponen Minor dan Bahan Tambahan Pangan. Jakarta: PT. Bumi Aksara; 2015
8. Suarni, dkk. Jagung sebagai
Sumber Pangan
Fungsional.IPTEK Tanaman
Pangan. 6, (1) ; 2011
9. Rackis, J.J. 1989 dalam
Sukardi. Optimasi Penurunan Oligosakarida pada Pembuatan Tepung Ubi Jalar dengan Cara Fermentasi. Jurnal Teknologi Industri dan Hasil Pertanian. Universitas Brawijaya; 2012
10. Astawan. Sehat dengan Hidangan Kacang dan BijiBijian. Jakarta:Penebar Swadaya; 2009
11. Wibowo, E.N. Kualitas Biskuit dengan Kombinasi Tepung Sorgum (sorgum bicolor Moench) dan Tepung Tempe [Skripsi]. Yogyakarta :
Universitas Atma Jaya; 2016
12. Mustakim. Pemanfaatan Tepung Jagung dan Tepung Tempe dalam Pembuatan Kerupuk, Jom Faperta 3, (2); 2006
13. Driyani, Y. Biskuit Crackers Subsitusi Tepung Tempe Kedelai sebagai Alternatif Makanan Kecil Bergizi Tinggi. Skripsi Jurusan Teknologi Jasa dan Produksi, Fakultas Teknik. Universitas Negeri Semarang; 2007
14. Soekarto, TS. Penilaian
Organoleptik. (Bhratara Karya Aksara, 2008)
15. Suarni. Prospek Pemanfaatan Tepung Jagung untuk Kue Kering (cookies). Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Badan
Pengembangan Pertanian.
Bogor; 2009
16. Raditrini, Hani Ratu. 50 Variasi Kue Kering Renyah dan Mudah di Buat. Jakarta: Demedia ; 2017
17. Almatsier Sunita. Prinsip Dasar
Ilmu Gizi. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama; 2009
18. Winarno, F.G. Kimia pangan dan Gizi. Jakarta: PT. Gramedia. Pustaka Utama; 2008
19. Soekarto. Penilaian Organoleptik untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian. Jakarta: Bharata Karya Aksara ; 2002
20. Kusuma Titis, dkk. Pengewasan Mutu Makanan. Malang : UB Press;2017
21. Kurnia, P, Sarbini, D., Rahmawaty, S., 2010. Efek Fortifikasi Fe dan Zn pada Biskuit yang Diolah dari Kombinasi Tempe dan Bekatul untuk Meningkatkan Kadar Albumin Anak Balita Kurang Gizi dan Anemia. Eksplanasi volume 5. No. 2. Edisi Oktober 2010.
22. Hastono Sutanto. Analisis Data Kesehatan. Depok: Universitas
Indonesia ; 2011

Authors

Susi Rahmayeni
susirahmayeni@yahoo.com (Primary Contact)
Irma Eva Yani
Arlen Defitri Nazar
Rahmayeni, S., Yani, I. E., & Nazar, A. D. (2019). SUBSTITUSI TEPUNG JAGUNG FERMENTASI DAN TEPUNG TEMPE TERHADAP MUTU ORGANOLEPTIK, KADAR PROTEIN BISKUIT SEBAGAI MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU ANAK BADUTA. JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, 11(1), 365-373. https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v11i1.799
Copyright and license info is not available

Article Details