IDENTIFIKASI KEBERADAAN NYAMUK ANOPHELES SPP: STUDI KASUS DI WILAYAH PELABUHAN DWIKORA PONTIANAK
Abstrak
Nyamuk Anopheles spp sudah tersebar luas di berbagai belahan dunia dari daerah tropis hingga sub tropis, dan merupakan nyamuk pembawa vektor penyakit. Kota Pontianak sebagai kota pelabuhan memungkinkan penyebaran penyakit malaria dan arbovirus dari nyamuk Anopheles spp serta data tentang nyamuk Anopheles spp sebagai vektor masih kurang. Tujuan penelitian ini adalah pelaksanaan tugas dan fungsi KKP Kelas II Pontianak dalam melakukan pengendalian risiko lingkungan di bandara, pelabuhan, dan lintas batas darat negara dan mengetahui data populasi nyamuk Anopheles spp di wilayah pelabuhan Dwikora Pontianak. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan desain cross sectional untuk mendapatkan gambaran deskriptif populasi nyamuk Anopheles spp di wilayah Pelabuhan Dwikora Pontianak. Berdasarkan hasil penelitian gambaran kondisi sekitar pelabuhan Dwikora Pontianak adalah wilayah yang sangat padat dan adanya selokan limbah rumah tangga dan perkantoran. Pada Bulan Februari – Maret 2021 dengan metode penangkapan umpan orang, didapatkan 568 nyamuk diantaranya, Culex quinquefasciatus sebanyak 566 nyamuk (99,6%), dan Aedes albopictus sebanyak 2 nyamuk (0,4%) tidak ditemukan nyamuk Anopheles spp (0%). Berdasarkan jenis kelamin, jumlah nyamuk yang ditangkap di wilayah Perimeter dan Buffer Pelabuhan Dwikora Pontianak sebanyak 568 nyamuk dengan 293 nyamuk jantan (51,58%) dan 275 nyamuk betina (48,42%). Kesimpulan 99,6% nyamuk yang ditangkap adalah nyamuk Culex spp dari spesies Culex quinquefasciatus dan tidak ditemukan nyamuk Anopheles spp (0%)
Artikel teks lengkap
Referensi
2.Hickner P V., Mori A, Chadee DD, Severson DW. Composite linkage map and enhanced genome map for Culex pipiens complex mosquitoes. J Hered.; 2013, 104(5):649–55.
3.Muturi EJ, Kim C-H, Bara J, Bach EM, Siddappaji MH. Culex pipiens and Culex restuans mosquitoes harbor distinct microbiota dominated by few bacterial taxa. Parasit Vectors [Internet]. 2016;9(1):18. Available from: http://www.parasitesandvectors. com/content/9/1/18
4.Direktorat Jenderal PP dan PL Kementerian Kesehatan RI. Modul Entomologi Malaria. Jakarta: Kementerian Kesehatan; 2013.
5.PT. Surveyor Indonesia (Persero) Wilayah Kalimantan Barat. Laporan Monitoring Pemantauan Lingkungan Pelabuhan Pontianak & Kawasan (Pontianak, Nipah Kuning). PT Surveyor Indonesia; 2018.
6.Eman GJ, Bernadus J, Sorisi A. SURVEI NYAMUK CULEX SPP DI DAERAH PERUMAHAN SEKITAR PELABUHAN BITUNG. Jurnal Kedokteran Klinik (JKK); 2016.
7.Prummongkol S, Panasoponkul C, Apiwathnasorn C, Lek-Uthai U. Biology of Culex sitiens, a predominant mosquito in Phang Nga, Thailand after a tsunami. J Insect Sci [Internet]. 2012;12(11):11. Available from: http://www.pubmedcentral.nih.g ov/articlerender.fcgi?artid=3467 088&tool=pmcentrez&rendertyp e=abstract
8.Suwito A. NYAMUK (DIPTERA:CULICIDAE) TAMAN NASIONAL BOGANINANI WARTABONE, SULAWESI UTARA: KERAGAMAN, STATUS DAN HABITATNYA. Zoo Indonesia; 2008.17(1):27-34.
9.Runtuwene L, Ahmad M, Syamsuddin S, Massi N, Arifuddin S, Usman AN. THE INVOLVEMENT OF HUSBANDS AGAINST THE ANXIETY LEVEL OF PREGNANT WOMEN WITH MALARIA. JRKPDB [Internet]. 2020May30 [cited 2021Apr.23];12(1):62-7. Available from: https://juriskes.com/index.php/jrk/article/view/868
10.Harijanto PN, Nugroho A, Gumawan CA. Malaria Dari Molekuler Ke Klinik II. EGC; 2015.
11.Harijanto PN, Gunawan CA, Nugroho A. Malaria Tata Laksana Klinik Dan Terapi III. EGC; 2019.
12.Sorontou Y. Ilmu Malaria Klinik. EGC; 2014.
13.Lestari, Suci, Adrial Adrial, and Rasyid R. Identifikasi Nyamuk Anopheles Sebagai Vektor Malaria dari Survei Larva di Kenagarian Sungai Pinang Kecamatan Koto XI Tarusan Kabupaten Pesisir Selatan. Jurnal Kesehatan Andalas; 2016.
14.Kojongian, Geibs, Victor D. Pijoh, and Janno BB Bernadus. Survei Nyamuk Anopheles spp di Pesisir Selat Lembeh Kota Bitung. JKK (Jurnal Kedokteran Klinik); 2016. 98-103.
15.Budiyanto, Anif, Lasbudi Pertama Ambarita, and Milana Salim. Konfirmasi Anopheles sinensis dan Anopheles vagus sebagai vektor malaria di Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan. Aspirator Journal of Vector-Borne Diseases 9.2; 2015. 51-60.
Penulis

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.