PENGARUH SENAM PORPI TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PADA WANITA MENOPAUSE
Abstrak
Menopause didefinisikan sebagai berhentinya periode menstruasi selama setidaknya 12 bulan berturut-turut dan bukan karena fisiologis (misalnya: laktasi) atau penyakit. Sindrom menopause dialami oleh banyak wanita hampir di seluruh dunia. Gejala-gejala yang dirasakan wanita setelah mengalami menopause menimbulkan gangguan psikis seperti kecemasan. Kecemasan dapat dikurangi dengan perasaan bahagia. Salah satu hal yang dapat memicu perasaan bahagia adalah senam. Pada penelitian ini senam PORPI dipilih untuk mengetahui pengaruh terhadap penurunan tingkat kecemasan pada wanita menopause. Senam PORPI atau Persatuan Olahraga Pernafasan Seluruh Indonesia adalah olahrga pernapasan. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu quasi eksperimen dengan rancangan pre dan post test tanpa kelompok kontrol. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sample dengan jumlah sampel 33 orang. Penelitian dilakukan selama 3 bulan. Analisa data terdiri dari analisa univariat menggunakan tendensi sentral dan analisa bivariate. Data terditribusi normal sehingga Analisa menggunakan uji T. Dependent. Hasil penelitian didapatkan penurunan tingkat kecemasan wanita manaupose dengan perbedaan nilai rata-rata adalah 20,83 dengan standar deviasi 0,35. Penelitian menyimpulkan senam PORPI dapat menurunkan tingkat kecemasan pada wanita menopause.
Artikel teks lengkap
Referensi
2. Whiteley, J., DiBonaventura, MDC., Wanger, JS., Alvir, J., Shah, S. The Impact of Menopasuel Symtom on Quality of Life, Productivity, and Economic Outcome. Journal of Women’s Health. 2013; 22(11): 983-990. doi: 10.1089/jwh.2012.3719
3. Delavar, MA., Hajjahmadi, M. Factors Affecting the Age in Normal Menopause and Frequency of Menopausal Symptom in Northern Iran. Iran Red Crescent Med. J. 2011; 13(3): 162-196.
4. Kusmiran, E. 2011. Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika.
5. Elmagd MA. Benefits, need and importance of daily exercise. Int J Phys Educ Sports Health. 2016;3(5):22-27.
6. Asbury, EA., Chandrruangphen, P., Collins, P. The importance of
continued exercise participation in quality of life and psychological well-being in previously inactive postmenopausal women: a pilot study. Menopause. 2006;13(4): 561-567. doi: 10.1097/01.gme.0000196812.96128.e.8
7. Elavsky, S., McAuley, E,. Physical activity, symptoms, esteem, and
life satisfaction during menopause. Maturitas. 2005; 52(3–4):374–85. doi: 10.1016/j.maturitas.2004.07.014.
8. Hamilton, M. The Assessment of anxiety states by rating. Br. J. Med Psychol. 1959;32: 50 -55. doi: 10.1111/j.2044-8341.1959.tb00467.x
9. Bahar, Y., dan Soesuliwati, R. Perbedaan antara wanita menopouse dan wanita usia reproduktif di Desa Pekunden Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas. Sainteks. 2016; 8(2): 56 – 65.
10. Rostiana, T,. dan Kurniati, NMT. Kecemasan Pada Wanita Yang menghadapi Menaupose. Jurnal Psikologi. 2009;3(1).
11. Muniroh, S,. dan Mahmudah. 2013. Faktor yang Berpengaruh terhadap Skor Kecemasan pada Wanita Menopause. Jurnal Biometrika dan Kependudukan. 2013;2(1): 51–56.
12. Stuarth., Wiscarz, G., Sandeen. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Terjemahan oleh Hamid, AYS. Jakarta: EGC. 2008.
13. Sturdee, DW., Panay, N., International Menopause Society Writing Group Recommendations for the management of postmenopausal vaginal atrophy. Climacteric. 2010;13(6):509–522.
14. Nuritasari, Evi. 2009. Pengaruh Pelaksanaan Senam Lansia Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan pada Lansia di RW 11 Keluarahan Muja Muju Yogyakarta Skripsi: Stikes.
15. Verhaeghe, S., Defloor, T., Grypdonck, M. Stress and coping among families of patients with traumatic brain injury: A review of the literature. J Clinical Nursing. 2005;14:1004–1012. doi: 10.1111/j.1365-2702.2005.01126.x
Penulis
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.