UJI ANTIBAKTERI FRAKSI DAUN CIPLUKAN (Physalis angulata L.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli
Abstrak
Penyakit infeksi merupakan gangguan yang dapat menyebabkan atau menularkan penyakit. Pada 2019 diperkirakan 13,7 juta kematian berasal dari penyakit infeksi, 5 bakteri yang paling sering menyebabkan penyakit infeksi adalah Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Streptococcus pneumoniae, Klebsiella pneumoniae, dan Pseudomonas aeruginosa. Ciplukan (Physalis angulata L.) diperkirakan dapat digunakan sebagai antibakteri. Tujuan penelitian ini menguji aktivitas fraksi daun ciplukan terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Penelitian ini dilakukan pada Agustus - Oktober 2023 di Laboratorium Farmakognosi dan Laboratorium Mikrobiologi ITSK RS DR. Soepraoen. Penelitian ini merupakan kuantitatif eksperimental dengan sampel daun ciplukan yang dimaserasi kemudian dilanjutkan fraksinasi menggunakan n-heksana, etil asetat, dan etanol. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode difusi cakram dengan kontrol negatif DMSO 50% dan kontrol positif kloramfenikol 30 μg. Aktivitas antibakteri ditandai dengan diameter zona bening pada sekitar cakram kemudian hasilnya dianalisis dengan One Way ANOVA. Hasil uji aktivitas antibakteri yang paling tinggi fraksi etanol 20% yaitu 8,4725 mm pada Staphylococcus aureus dan 11,6225 mm pada Escherichia coli. Pada fraksi n-heksana terhadap Escherichia coli tidak ditemukan aktivitas antibakteri. Berdasarkan hasil diketahui bahwa fraksi etanol konsentrasi 20% merupakan fraksi yang memiliki aktivitas antibakteri paling efektif terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Berdasarkan uji One Way ANOVA pada setiap kelompok bakteri didapatkan perbedaan signifikan. Disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian yang sama namun menggunakan metode difusi sumuran.
Artikel teks lengkap
Referensi
2. GBD Antimicrobial Resistance Collaborators. Global mortality associated with 33 bacterial pathogens in 2019 : a systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2019. Elsevier Ltd USA. 2022;400:2221-2248. doi:10.1016/S0140-6736(22)02185-7
3. Jawetz E, Brooks GF, Melnick JL, Adelberg EA. Medical Microbiology 26th Edition. Amerika Serikat:McGraw-Hill; 2013.
4. AK MD, Luthfi R, Sugito, et al. Salix Extract : Impact on the Quantity of Escherichia coli in the intestines of Broiler Chickens Exposed to the Heat Stress. J Med Vet. 2021;15(1):27-33.
5. Fau A, Harefa D. Budidaya Bibit Tanaman Rosela (Hibiscus sabdariffa) Dengan Menggunakan Pupuk Organik Gebagro 77. 2022;3(2).
6. Kiriwenno JV, Yunita M, Latuconsina VZ. Perbandingan Aktivitas Antibakteri Antara Ekstrak Daun Katang-Katang ( Ipomoea pes-caprae L .) Dan Minyak Seith Terhadap Pertumbuhan Staphylococcus aureus Comparison of antibacterial activities between katang-katang leaf extract ( Ipomoea pes-caprae L .). Maj Farm. 2021;17(1):122-131. doi:10.22146/farmaseutik.v17i1.58292
7. Laia IS. Pemanfataan Ciplukan (Physalis angulata) Sebagai Tanaman Obat Hipertensi Di Desa Mohilikecamatan Amandraya Kabupaten Nias Selatan. 2022;1(2):119-127.
8. Anggreany RT, Rahmawati I, Leviana F. Uji Antibakteri Ekstrak Dan Fraksi Herba Ceplukan (Physalis angulata L.) Untuk Mengatasi Infeksi Staphylococcus epidermidis Selama Persalinan. Din Kesehat J Kebidanan dan Keperawatan. 2020;11(1):253-262. doi:10.33859/dksm.v11i1.560
9. Mahmudah BH, Umboro RO, Apriliany F. Uji Efektivitas Ekstrak Daun Ciplukan (Physalis angulata L.) Terhadap Penyembuhan Luka Sayat Pada Kelinci Jantan (Oryctolagus cuniculus) Galur Wistar. Cendekia J Pharm. 2021;5(2):196-205.
10. Yunita E, Apidianti SP. Pemanfaatan Ekstrak Tanaman Ciplukan (Physalis angulata L.) sebagai Terapi Anemia pada Remaja di Masa Menstruasi. J Kebidanan Midwiferia. 2019;5(2):1-5. doi:10.21070/mid.v5i2.2763
11. Rahayu SR, Diarti MW. Uji Daya Hambat Filtrat Daun Ciplukan (Physalis angulata linn) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus. 2018;5(2).
12. Dini Harlita T, Anggrieni N, Finda Widya Rahmawati A, et al. Aktivitas dan Efektivitas Antibakteri Ekstrak Daun Ciplukan (Physalis angulata L.) Terhadap Pertumbuhan Bacillus cereus. Husada Mahakam J Kesehat. 2019;V(1):51-60.
13. Putri UKD, Hajrah, Ramadhan AM. Uji Aktivitas Antikoagulan Ekstrak Daun Ciplukan (Physalis angulata L.) Secara Invitro. Proceeding Mulawarman Pharm Conf. 2021;14:332-338. doi:10.25026/mpc.v14i1.590
14. Aini N, Almeida M, Narsa AC. Pengaruh Jenis Pelarut terhadap Aktivitas Antibakteri Penyebab Jerawat dari Ekstrak Daun Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.). Proceeding Mulawarman Pharm Conf. 2022;(17-29 Mei 2022):135-138. http://prosiding.farmasi.unmul.ac.id/index.php/mpc/article/view/416/399
15. Susilowati R. Analisis Karakter Morfologi, Anatomi, dan Struktur Sekretori Tanaman Ciplukan ( Physalis angulata L . ). Skripsi Inst Pertan Bogor. Published online 2017.
16. Sulaiha S, Mustikaningtyas D, Widiatningrum T, Dewi P. Senyawa Bioaktif Trichoderma erinaceum dan Trichoderma koningiopsis Serta Potensinya Sebagai Antibakteri. 2022;11(2):120-131.
17. Maisarah M, Chatri M, Advinda L, Violita. Karakteristik dan Fungsi Senyawa Alkaloid sebagai Antifungi pada Tumbuhan. 2023;8(2):231-236.
18. Zahra I, Erikania S, H OD. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Afrika (Vernonia amygdalina Del.) Terhadap Bakteri Escherichia coli ATCC 25922 Secara In Vitro. MEDFARM J Farm dan Kesehat. 2021;10(1):28-34. doi:10.48191/medfarm.v10i1.52
19. Pratiwi MN. Aktivitas Antibakteri Fraksi Buah Jambu Wer (Prunus persica (L.) Batsch) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus. Skripsi UIN Maulana Malik Ibrahim. 2019;8(5).
20. Marliana N, Kurniati I, Patria C, Dermawan A, Mulia YS. Uji Kepekaan Antibiotika Staphylococcus aureus dan Escherichia coli pada Media Tahu Pengganti Mueller Hinton Agar. 2022;14(2).
21. Masyithah N, Rijai L, Farmasi F, Mulawarman U, Timur K. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Pacar (Lawsonia inermis L .). J Sains dan Kesehat. 2015;1(1):21-28.
22. Utami LPAB, Sudarmanto IG, Merta IW. Perbedaan Zona Hambat Pertumbuhan Staphylococcus aureus pada Berbagai Konsentrasi Perasan Daun Pare Secara In Vitro. Meditory. 2015;1(1):1-5. http://www.poltekkes-denpasar.ac.id/analiskesehatan/wp-content/uploads/2017/03/JURNAL-MEDITORY-VOLUME-3-NOMOR-2-DESEMBER-20151.pdf
Penulis

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.