POLA PEMBERIAN ASI DAN PEMBERIAN MPASI DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA 12-23 BULAN
Abstrak
MP-ASI yang tidak sesuai standar WHO dapat menyebabkan masalah gizi pada anak usia 12-24 bulan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif analitik menggunakan rancangan penelitian cross sectional. Jumlah populasi adalah seluruh ibu yang memiliki anak usia 12-23 bulan dan masih menyusui, dengan sampel 145 responden. Penelitian ini dilakukan wilayah kerja Puskesmas Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar Kota Makassar. Uji statistik diperoleh bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pola ASI meliputi pemberian setiap berapa jam dan lama menyusui dengan status gizi baduta berdasarkan BB/U (p>0.05). Namun, hasil tabulasi silang menunjukkan bahwa ibu yang menyusui setiap 4 jam cenderung memiliki baduta gizi buruk dan ibu yang menyusui selama 5-10 menit cenderung memiliki baduta gizi kurang. Terdapat hubungan yang signifikan antara pola MP-ASI meliputi frekuensi, porsi, tekstur dan umur pertama MP-ASI dengan status gizi berdasarkan BB/U (p<0.05), dengan hasil tabulasi silang yang menunjukkan bahwa baduta yang pola MP-ASInya diberikan ≥3 kali dengan porsi sesuai usia dan tekstur yang sesuai serta diberikan MP-ASI pertama pada usia ≥6 bulan cenderung memiliki status gizi yang baik sedangkan baduta yang pola MP-ASInya diberikan <3 kali dengan porsi tidak sesuai usia dan tekstur yang tidak sesuai serta diberikan MP-ASI pertama pada usia <6 bulan cenderung memiliki status gizi yang kurang dan buruk. Indikator pola MP-ASI yang tidak berhubungan signifikan dengan status gizi berdasarkan BB/U adalah variasi makanan (p>0.05), meskipun demikian hasil tabulasi silang menunjukkan baduta yang diberi makanan bervariasi cenderung baik status gizinya dan yang tidak diberi makanan bervariasi cenderung kurang dan buruk status gizinya.
Artikel teks lengkap
Referensi
2. Mardhiati R, Rahayu NS, Maulida NR. Edukasi makanan pendamping asi (mp-asi) melalui konseling dan demo makanan pada ibu menyusui. 2018;1:823–31.
3. Manuscript A. NIH Public Access interventions : An overview. 2015;(919):54–67.
4. Khamzah, S. N,. 2012. Segudang Keajaiban ASI, Yogjakarta FB. No Title.
5. Lamid A. Masalah Kependekan (Stunting) Pada Anak Balita : Analisis Propek Penanggulangannya Di Indonesia. Bogor: PT Penerbit IPB Press; 2015. No Title. Kependekan Pada Anak Balita Anal Propek. 2015;
6. Depkes RI. Pedoman Umum Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI Lokal). Pedoman Umum Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI Lokal. 2006;12–25.
7. Saaka M, Wemakor A, Abizari A APH well do W complementary feeding indicators relate to nutritional status of children aged 6 – 23 months in rural NGBPH [Internet]. 2015;1–12. No Title.
8. Udoh EE, Amodu OK. Complementary feeding practices among mothers and nutritional status of infants in 2 Akpabuyo Area CRSNS 2016; 5:207. No Title.
9. Kurniawan 2015. Pola Pemberian MP-ASI dengan Pertumbuhan Bayi Usia 612 Bulan di Desa Pulo Lor Wilayah Kerja Puskesmas Pulolor Kabupaten Jombang. No Title.
10. 2007 WHOI for assessing infant and young child feeding practices P 1 DID of C and AH and DWD [USA]: WHO. No Title. 2007;
Penulis

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.