AKTIFITAS FISIK TERPROGRAM EFEKTIF DALAM MENINGKATKAN FUNGSI KOGNITIF USIA LANJUT
Abstrak
Meningkatnya proporsi usia lanjut, menimbulkan beberapa masalah kesehatan pada usia lanjut. Masalah kesehatan terbesar adalah penyakit degeneratif. Diperkirakan pada tahun 2050 sekitar 75% usia lanjut menderita penyakit degeneratif dan tidak dapat beraktivitas. Salah satu gangguan akibat proses degeneratif tersebut adalah penurunan fungsi kognitif. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh aktifitas fisik terprogram terhadap peningkatan fungsi kognitif pada usia lanjut. Desain penelitian ini adalah quasi-experimental dengan pendekatan pre-test and post-test with control group. Sampel penelitian sebesar 15 orang untuk subjek perlakuan, dan 15 orang untuk kontrol, dengan kriteria: usia 60 – 70 tahun, mampu berkomunikasi secara verbal maupun non verbal, dan keadaan umum baik/normal. Instrumen yang digunakan untuk mengukur fungsi kognitif dengan Mini Mental State Examination (MMSE). Terhadap sampel diberikan intervensi latihan aktifitas fisik secara terprogram selama satu bulan, dan dilakukan pengukuran fungsi kognitif sebelum dan setelah intervensi. Analisis data dilakukan melalui analisis univariat dengan mean dan analisis bivariat dengan uji t. Hasil penelitian menunjukan fungsi kognitif pada usia lanjut sebelum dan sesuah melakukan aktifitas fisik terprogram mengalami kenaikan dari rerata skor 24,67 menjadi 26,53 dengan peningkatan skor 1,86, p-value 0.000, artinya bahwa aktifitas fisik terprogram efektif dalam meningkatkan fungsi kognitif pada usia lanjut.
Artikel teks lengkap
Referensi
2. Kementerian Kesehatan RI. Infodatin Lanjut Usia (lansia). Pus Data dan Inf Kementeri Kesehat RI. Published online 2016:12.
3. Ariyanto A, Puspitasari N, Utami DN, Yogyakarta UA. Aktivitas Fisik Terhadap Kualitas Hidup Pada Lansia. Kesehat Al-Irsyad. 2020;XIII(2):145-151. https://e-jurnal.stikesalirsyadclp.ac.id/index.php/jka/article/view/112
4. Meiner SE. Gerontologic Nursing, Fourth Edition. Vol 15. Elsevier: Las Vegas; 2011.
5. Nisa OS, Jadmiko AW. Hubungan Tingkat Aktifitas Fisik Dengan Fungsi Kognitif Pada Lanjut Usia. 2019;12(2):59-64.
6. Brasure M, Desai P, Davila H, et al. Physical activity interventions in preventing cognitive decline and Alzheimer-type dementia a systematic review. Ann Intern Med. 2018;168(1):30-38. doi:10.7326/M17-1528
7. Djajasaputra ADR, Halim MS. Fungsi Kognitif Lansia yang Beraktivitas Kognitif secara Rutin dan Tidak Rutin. J Psikol. 2019;46(2):85. doi:10.22146/jpsi.33192
8. Beringin K. Fungsi kognitif dan aktivitas fisik pada lansia petani. 2022;10(1):17-22.
9. Ploughman M. Exercise is brain food: The effects of physical activity on cognitive function. Dev Neurorehabil. 2008;11(3):236-240. doi:10.1080/17518420801997007
10. Sauliyusta M, Rekawati E. Aktivitas Fisik Memengaruhi Fungsi Kognitif Lansia. J Keperawatan Indones. 2016;19(2):71-77. doi:10.7454/jki.v19i2.463
12. Dese DC, Wibowo C. Hubungan Aktivitas Fisik Dengan Fungsi Kognitif Lansia Di Panti Wredha Yayasan Sosial Salib Putih Salatiga. J Kesehat Kusuma Husada. Published online 2019:137-143. doi:10.34035/jk.v10i2.389
13. Ramli R, Fadhillah MN. Faktor yang Mempengaruhi Fungsi Kognitif pada Lansia. Wind Nurs J. 2020;01(01):22-30. doi:10.33096/won.v1i1.21
14. Wicaksono A. Buku Aktivitas Fisik Dan Kesehatan. IAIN Pontianak Press: Pontianak; 2021. https://www.researchgate.net/publication/353605384_Buku_Aktivitas_Fisik_dan_Kesehatan_fix
15. Rismayanthi C. Panduan Latihan Fisik Berbasis Psikologis Untuk Meningkatkan Kebugaran Fisik Bagi Lanjut Usia.Universitas Sebelas Maret Surakarta: Surakarta; 2021.
16. Lubans D, Richards J, Hillman C, et al. Physical activity for cognitive and mental health in youth: A systematic review of mechanisms. Pediatrics. 2016;138(3). doi:10.1542/peds.2016-1642
Penulis

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.