DISFUNGSI EREKSI MENYEBABKAN DEPRESI PADA KLIEN DIABETES MELLITUS TIPE II
Abstrak
Diabetes yang berlangsung lama dapat menimbulkan berbagai komplikasi seperti, gangguan jantung, stroke, neuropati. Klien diabetes mellitus laki-laki dapat mengalami disfungsi ereksi. Menurut riset yang dilakukan oleh Virani, chandola dan jadeja dari 53 klien laki-laki dengan diabetes 69,81% mengalami disfungsi ereksi.. Keadaan tersebut membuat klien tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya yang mencangkup kebutuhan biologis, sosial, spiritual, dan psikologis (Hidayat, 2008). Salah satu gangguan psikologis yang dialami klien diabetes dengan disfungsi ereksi adalah depresi. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis hubungan antara disfungsi ereksi dan depresi serta faktor lain yang mempengaruhinya. Disain penelitian yang digunakan adalah Cross Sectional. Pengumpulan data diawali dengan skrining disfungsi ereksi menggunakan kuesioner International Index of Erectile Function (IIEF). Pada dua kelompok ini dilakukan pengukuran depresi menggunakan instrument BDI (Beck Depresion Inventory) dan variable lain yang diduga sebagai confounding yaitu umur, lama menderita DM, tekanan darah, gula darah puasa dengan tehnik wawancara menggunakan kuesioner. Hasil uji statistik memperlihatkan bahwa ada hubungan antara disfungsi ereksi dengan depresi (p-value 0,03). Bila seorang DM dengan disfungsi berat mempunyai peluang mengalami depresi berat sebesar 8 kali lebih besar dibandingkan dengan seorang DM yang mengalami disfungsi ereksi ringan. Pada tingkat kepercayaan 95% peluang seorang DM yang mengalami disfungsi ereksi berat dapat mengalami depresi berat sebesar 1- 63 kali lebih besar dibandingkan dengan seorang DM yang disfungsi ereksi ringan. Diharapkan perawat melakukan edukasi pada klien DM untuk membantu mengendalikan gula darah, maka komplikasi seperti disfungsi ereksi dapat dicegah, sehingga aktivitas seksual yang baik dapat memiliki pengaruh positif pada kesehatan fisik dan mentalnya.
Artikel teks lengkap
Referensi
2. Black, M. J. & Hawks, H .J., 2009. Medical surgical nursing : clinical management for continuity of care, 8th ed. Philadephia : W.B. Saunders Company
3. Gunardi, yudi. 2012. Hidup nyaman dengan diabetes. Jakarta : PT agromedia pustaka
4. Hidayat, aziz alimul. 2008. Buku ajar ilmu keperawatan dasar. Jakarta : salemba medika
5. Hidayat, N. (2016). Perbedaan Efektifitas Senam Diabetes Melitus Dengan Senam Kaki Diabetes Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Sewaktu Pasien Diabetes Melitus Tipe II Di Wilayah Kerja Puskesmas I Kembaran Kabupaten Banyumas. Skripsi STIKES Harapan Bangsa Purwokerto
6. Ignatavicius, D. D., & Workman, M. L., 2015. Medical Surgical Nursing Patient-Centered Collaborative Care. St. Louis Missouri: Westline Industrial Drive
7. Manurung, nixson. 2016. Terapi reminiscence. Jakarta : trans info media
8. Rivandi Arief Harista dan Rika Lisiswant. 2015. Depresi pada Penderita Diabetes MellitusTipe 2. Jurnal Majority, volume 4 , nomor 9, Desember 2015, hal 73 – 77
9. Sustrani, Lanny dkk. 2007. Diabetes. Jakarta : gramedia pustaka utama
10. Yosep, Iyus. 2009. Keperawatan jiwa. Bandung : PT Refika aditama
11. Aris sugiharso; 2016, disfungsi ereksi pada pasien diabetes http://download.portalgaruda.org/article.php?article=412042&val=970&title=HUBUNGAN%20DISFUNGSI%20EREKSI%20PADA%20PENDERITA%20DIABETES%20MELITUS%20TIPE%202%20TERHADAP%20KUALITAS%20HIDUP%20DI%20POLIKLINIK%20PENYAKIT%20DALAM%20RSUP%20SANGLAH%20PROVINSI%20BALI, diakses pada tangal 22 febuari pukul 22.30)
12. Badan Pusat Statistik Kota Bogor.2016. http://www.westjavainc.org/wp- content/upload/2016/04/Kota-Bogor-Dalam-Angka-2015.pdf (diakses pada tanggal 10 Maret 2017 pukul 12.30 WIB)
13. Beck Deppression Inventory II (BDI). (https://www.bmc.org/sites/default/files/For_Medical_Professionals/Pediatric_Resources/Pediatrics__MA_Center_for_Sudden_Infant_Death_Syndrome__SIDS_/Beck-Depression-Inventory-BDI.pdf di akses pada tanggal 21 febuari 2017 pukul 13:00)
14. International Index of Erectile Function (IIEF) (http://files.sld.cu/urologia/files/2011/08/iief.pdf, diakses pada tanggal 21 Febuari 2017 pukul 11:15)
15. Isworo Atyanti,2008. HUBUNGAN DEPRESI DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KADAR GULA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS TIPE 2 DI RSUD SRAGEN. lhttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=2ahUKEwjznuGFv47mAhVQeysKHf8WCTwQFjAAegQIBBAC&url=http%3A%2F%2Flib.ui.ac.id%2Ffile%3Ffile%3Ddigital%2F2016-10%2F20437312-Atyanti%2520Isworo.pdf&usg=AOvVaw26-Xq5P2ia2dl-kptncQbM di akses pada tanggal 29 maret 2017 14.00
16. Natasya dkk, 2013, pengaruh lamanya diabetes terhadap disfungsi ereksi file:///C:/Users/ASUS/Downloads/3582-6750-2-PB%20(1).pdf, diakses pada tanggal 27 maret 2017 pukul 15:00)
17. Rahmawati arini,hargono arief.2018. factor dominan neuropati diabetic pada pasien diabetes mellitus tipe 2 https://www.researchgate.net/publication/327341082_Dominant_Factor_of_Diabetic_Neuropathy_on_Diabetes_Mellitus_Type_2_Patients diakses tanggal 12 april 2017 pukul 18.00
18. Riskesdas ; 2013, pravalensi diabete http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf diakses pada 21 Febuari 2017 08:00)
19. Virani, et al 2010 .: Effect of Ficus religiosa in erectile dysfunction of diabetics & non-diabetics AYU Vol 31 https://www.semanticscholar.org/paper/Clinical-study-on-erectile-dysfunction-in-diabetic-Virani-Chandola/12f65db16ae07d0a10ba1f436f2becde929ef421 22 februari 23.00
Penulis

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.