Produk Biskuit Berbasis Bayam dan Tepung Sorgum Sebagai Makanan Tambahan Ibu Hamil

Syafitri S, Witri Priawantiputri, Surmita -, Maryati Dewi, Winda Nur Aisyah

Abstract

Biskuit menjadi salah satu pilihan konsumsi makanan selingan pada golongan ibu hamil. Biskuit merupakan bentuk makanan yang kering sehingga dapat dikonsumsi ketika kondisi ibu hamil sedang dalam keadaan mual. Kebutuhan gizi ibu hamil yang meningkat pada setiap trimester, mengharuskan ibu hamil mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang walaupun dalam keadaan mual, sehingga biskuit menjadi salah satu pilihan makanan selingan yang aman untuk dikonsumsi. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan menggunakan bahan dasar bayam hijau dan tepung sorgum. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat produk makanan sumber zat besi berbasis bayam hijau dan tepung sorgum sebagai produk makanan tambahan pada ibu hamil. Penelitian ini dilakukan dengan pengujian organoleptik terhadap 30 orang panelis dan dilakukan uji kadar zat besi. Biskuit formula 2 memiliki penerimaan yang lebih baik dan kadar zat besi terbaik dibanding formula lainnya. Berdasarkan perhitungan nilai gizi per sajian (60 gram), biskuit formula 2 mengandung energi sebesar 316.55 kkal, protein 6.31 gram, lemak 12.94 gram, karbohidrat 52.03 gram, dan zat besi 12.66 mg. Untuk mengembangkan produk makanan selingan tinggi zat besi pada ibu hamil, perlu dilakukan kombinasi bahan dasar produk dengan sumber zat besi jenis heme.


 


Kata kunci : Biskuit, bayam, tepung sorgum, zat besi.

Full text article

Generated from XML file

References

1. Maasari R. Kajian Karakteristik Biskuit yag DIpengaruhi Perbandingan Tepung Ubi Jalar (Ipomea batas L.) dan Tepung Kacang Merah (Phaseolus vulgaris L.). Universitas Pasundan; 2015.
2. Ulfa MM. Hubungan Kadar Hemoglobin Maternal dengan Luaran Perinatal di RS PKU Muhammadiyah Surakarta [Internet]. 2013. Available from: http://eprints.ums.ac.id/22729/12/Naskah_Publikasi_Ilmiah.pdf
3. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Hasil Utama Laporan Riskesdas 2018; 2018.
4. Dodik B. Anemia: Masalah Gizi pada Remaja Wanita. Jakarta: EGC; 2014.
5. Nelma. Analisis Kadar Besi (Fe) pada Bayam Merah (Irsine herbstii hook) dan Bayam Hijau (Amaranthus tricolor sp.) yang Dikonsumsi Masyarakat. J Pendidik Kim [Internet]. 2014;6(3):62–5. Available from: https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jpk/article/view/5547
6. Schmid M, Salomeyesudas B, Satheesh P, Hanley J, Kuhnlein H. Intervention with traditional food as a major source of energy, protein, iron, vitamin C and vitamin A for rural Dalit mothers and young children in Andhra Pradesh, South India. Asia Pac J Clin Nutr [Internet]. 2007;16(1):84–93. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/17215184
7. Wibowo EN. Deskripsi, Morfologi, dan Kandungan Gizi Sorgum [Internet]. 2015. p. 9–35. Available from: http://e-journal.uajy.ac.id/11305/3/2BL01258.pdf
8. Suarni. Evaluasi Sifat Fisik dan Kandungan Kimia Biji Sorgum Setelah Penyosohan. J Stigma XII. 1:88–91: 2014
9. Susiloningtyas I. Pemberian Zat Besi (Fe) dalam Kehamilan. 2015 [Internet]. Available from: https://media.neliti.com/media/publications/219937-pemberian-zat-besi-fe-dalam-kehamilan.pdf
10. Izwardy D. Petunjuk Teknis Pemberian Makanan Tambahan (Balita, Ibu Hamil, Anak Sekolah) [Internet]. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2017. p. 1–44. Available from: http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2017/09/Juknis-PMT-2017.pdf
11. Stephanie, Y. Reaksi Maillard Pada Produk Pangan. Penulisan Ilmiah. Institut Pertanian Bogor; 2008
12. Hubbard, J. K., Hall, H. H., dan Earle, F. R. Composition of the Component Parts of Sorghum Kernel. Cereal Chemistry. 2009; 27(5): 415-420.
13. Wahyuni, R. Pemanfaatan Kulit Buah Naga Super Merah (Hylocereus Costaricensis) sebagai Sumber Antioksidan dan Pewarna Alami pada Pembuatan Jelly. Jurnal Teknologi Pangan2010; (2): 68-85.
14. Setiyowati W., Nisa F. Formulasi Biskuit Tingggi Serat (Kajian Proporsi Bekatul Jagung : Tepung Terigu dan Penambahan Baking Powder). J Pangan dan Agroindustri. 2014;2:224–31.
15. Mulyadi, F.A., S. Wijana, A.I. Dewi, dan I.W. Putri. 2014. Karakteristik Organoleptik Produk Mie Kering Ubi Jalar Kuning (Ipomoea batatas) (Kajian Penambahan Telur dan CMC). Jurnal Teknologi Pertanian. 2014;15 (1) : 25 – 36
16. Winarno, F.G., Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama; 2002.
17. Redaksi Health Secret. Keajaiban Antioksidan Bayam. Jakarta : PT. Elex Media; 2012
18. Rohimah I, Sudaryati E, Nasution E. Analisis Energi dan Protein serta Uji Daya Terima Biskuit Tepung Labu Kuning dan Ikan Lele. J Gizi, Kesehat reproduksi dan Epidemiol. 2013;2(6):1–9.
19. Muchtar F, Hastian. Pengaruh Penambahan Bayam Sebagai Sumber Zat Besi Alami Dalam Pembuatan Kerupuk Stik. Prosiding Seminar; 2017.
20. Etika DS. Pengaruh Proporsi Tepung Sorgum (Sorghum Bicolor L.Moench) Dan Penambahan Tepung Daun Kelor (Moringa Oleifera) Terhadap Sifat Organoleptik Egg Roll. E-journal Boga. 2018;2(7): 156-157
21. Yuliarti N. Hidup Sehat dengan Sayuran. Yogyakarta: Cakrawala; 2009.
22. Suarni, Firmansyah I. Struktur, Komposisi Nutrisi dan Teknologi Pengolahan Sorgum [Internet]. 2016 [cited 2019 Jan 5]. Available from: http://balitsereal.litbang.pertanian.go.id/wp-content/uploads/2016/11/anis.pdf
23. Amrinola W, Widowati S, Hariyadi P. Metode Pembuatan Sorgum Sosoh Rendah Tanin Pada Pembuatan Nasi Sorgum (Sorghum icolor L) Instan [Internet] Available from: https://media.neliti.com/media/publications/166390-ID-metode-pembuatan-sorgum-sosoh-rendah-tan.pdf

Authors

Syafitri S
fitri.lalala@gmail.com (Primary Contact)
Witri Priawantiputri
Surmita -
Maryati Dewi
Winda Nur Aisyah
S, S., Priawantiputri, W., -, S., Dewi, M., & Aisyah, W. N. (2019). Produk Biskuit Berbasis Bayam dan Tepung Sorgum Sebagai Makanan Tambahan Ibu Hamil. JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, 11(2), 13–21. https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v11i2.676
Copyright and license info is not available

Article Details