Pengaruh Pelatihan Kader terhadap Pengetahuan dan Sikap tentang Deteksi Dini Gangguan Jiwa di Kelurahan Pajajaran Wilayah Kerja Puskesmas Pasirkaliki Kota Bandung Tahun 2019

Susi Susanti, Nani Avianti, Muryati Muryati

Abstrak

Pelatihan kader tentang deteksi dini gangguan jiwa yaitu agar kader dapat mengetahui dan dapat menanggulangi gangguan jiwa secara dini dari tanda dan gejala yang muncul. Keterlibatan dan peranan kader sebagai pelayanan kesehatan jiwa akan membantu mengidentifikasi (mendeteksi dini) dan melaporkan kejadian gangguan jiwa di masyarakat yang dapat berdampak pada kesehatan jiwa masyarakat, membantu dalam memberikan pemecahan masalah kesehatan yang sederhana kepada masyarakat. Kelurahan Pajajaran terdiri dari 10 RW, memiliki 24 posyandu, dengan jumlah penduduk 25.753 jiwa Sebagai sebuah kelurahan dengan jumlah penduduk yang cukup besar dan berada di kawasan pendidikan dengan jumlah pendatang yang cukup banyak, menyebabkan kelurahan ini berpotensi untuk berkembang dengan baik sekaligus berpotensi menimbulkan permasalahan psikososial (kesehatan jiwa). Tujuan penelitian untuk menganalisis pengaruh pelatihan kader terhadap pengetahuan dan sikap tentang deteksi dini gangguan jiwa. Besar sampel penelitian sebanyak 80 orang kader yang diambil dengan cara proporsional sampling. Jenis penelitian menggunakan quasi-experimental dengan one group pretest and posttest design. Uji statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon Signed Ranks Test untuk pengetahuan dan uji pairs sample t test untuk sikap. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan kader mengalami peningkatan rerata secara signifikan, setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan metode diskusi kelompok kecil dan menggunakan modul tentang deteksi dini, dan mempunyai pengaruh secara bermakna (Pvalue = 0,000<0,05). Sikap kader mengalami peningkatan rerata secara signifikan pula, setelah diberikan pendidikan kesehatan dengan metode diskusi kelompok kecil dan menggunakan modul tentang deteksi dini, ternyata ada pengaruh secara bermakna (Pvalue = 0,008<0,05). Dari hasil penelitian disarankan perlu adanya pendampingan khusus kepada kader kesehatan untuk pembentukan kader kesehatan jiwa, oleh tenaga kesehatan setempat (penanggung jawab program kesehatan jiwa) dari Puskesmas Pasirkaliki sehingga dalam pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam deteksi dini masalah kesehatan jiwa masyarakat dapat dilaksanakan dengan tepat dan sesuai, sebagai upaya untuk persiapan pembentukkan desa/kelurahan siaga sehat jiwa.

Artikel teks lengkap

##article.generated_from_xml##

Referensi

1. Keliat, Budi Anna., Novy, Helena C., & Pipin, Farida. Manajemen Keperawatan Psikososial dan Kader Kesehatan Jiwa. Jakarta: EGC: 2011
2. Kemenkes RI. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : Balitbangkes Depkes RI; 2013.
3. Notoatmodjo, Soekidjo., Ilmu Perilaku Kesehatan. Cetakan ke -2- Jakarta: Rineka Cipta; 2014.
4. Nursalam Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta : Salemba Medika: 2008
5. 5.Notosoedirdjo dan Latipun. Kesehatan Mental, Konsep dan Penerapan. Malang : UMM Pres; 2005
6. Syafrudin dan Hamidah. Kebidanan Komunitas. Jakarta : EGC; 2009
7. Titin Sutini dan Nur Oktavia Hidayati. Gambaran Deteksi Dini Kesehatan Jiwa di Desa Ranjeng dan Cilopang Kabupaten Sumedang. Jurnal Keperawatan BSI, Vol. 5 No.1, April 2017. https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jk/article/view/1772, diakses tanggal Juni, 25, 2019.
8. Efri Widianti dan Imas Rafiyah, Pemberdayaan Masyarakat dalam Pelaksanaan Deteksi Dini Permasalahan Kesehatan Jiwa di Desa Jayaraga Kecamatan Tarogong Kidul Kabupaten Garut. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat UNPAD , Vol. 1, No. 3, Juni 2017: 191 – 195.
9. Ahmad Husni dan Desmaniarti. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Menggunakan Modul terhadap Peningkatan Pengetahuan Keluarga tentang Deteksi Dini Gangguan Jiwa di Wilayah Kerja Puskesmas Pasirkliki Kota Bandung; 2018.
10. 10. Shahed, S, dkk.. The Impact Of Health Information Provision On Breast Cancer Related Knowledge and Protective. ProQuest Social Science Journals. Vol. 18.No. 17.117-133; 2013.
11. 11. Tri Astuti, dkk. Pengaruh Pelatihan Kader Terhadap Peningkatan Pengetahuan Perawatan pada Gangguan Jiwa di Wilayah Puskesmas Sawangan Kabupaten Magelang 2014. https://media.neliti.com/media/publications/70817-ID-pengaruh-pelatihan-kader-terhadap-pening.pdf, diakses tanggal 7 Nopember 2019.
12. 12. Prince, M., Patel, V., Saxena, S., Maj, M., Maselko, J., Phillips, M. R., & Rahman, A. No health without mental health. The lancet, 370(9590), 859-877, 2007.
13. 13. Knapp, M., McDaid, D., & Parsonage, M. Mental health promotion and mental illness prevention: The economic case; 2011.
14. 14. Kiima, D., & Jenkins, R. Mental health policy in Kenya-an integrated approach to scaling up equitable care for poor populations. International Journal of Mental Health Systems, 4(1), 19; 2010.
15. 15. Kakuma, R., Minas, H., van Ginneken, N., Dal Poz, M.R., Desiraju, K., Morris, J. E., ... & Scheffler, R. M. Human resources for mental health care: current situation and strategies for action. The Lancet, 378(9803), 1654-1663, 2011.

Penulis

Susi Susanti
susiwahyudi@gmail.com (Kontak utama)
Nani Avianti
Muryati Muryati
Susanti, S., Avianti, N., & Muryati, M. (2021). Pengaruh Pelatihan Kader terhadap Pengetahuan dan Sikap tentang Deteksi Dini Gangguan Jiwa di Kelurahan Pajajaran Wilayah Kerja Puskesmas Pasirkaliki Kota Bandung Tahun 2019. JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103, 13(2), 368–380. https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v13i2.1792

Rincian Artikel

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama