STUDI LITERATUR: PENGARUH FAKTOR KESEHATAN LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI INDONESIA
Abstrak
ABSTRAK
Latar Belakang: Hasil Kajian Gizi UNICEF, menyebutkan bahwa Sebagian besar anak di Indonesia berisiko stunting akibat kondisi lingkungan yang sanitasinya buruk. Penyebab stunting bisa secara langsung dan tidak langsung, oleh karena itu faktor lingkungan perlu dikaji sejauhmana menyebabkan stunting. Tujuan dari riview artikel ini adalah menganalisa pengaruh faktor kesehatan lingkungan dengan kejadian stunting pada balita di Indonesia.
Metode: Desain penelitian ini adalah literature review, penelusuran artikel dilakukan melalui E-Journal UNDIP, Google Scholars, ProQuest, PubMed, Jurnal PloS, Jurnal Kesehatan Masyarakat UI, Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, yang di publikasikan antara 2015-2021. Kriteria inklusi dalam artikel yaitu menjelaskan faktor air, sanitasi, air minum, pajanan asap roko, pajanan pestisida dan logam berat dengan kejadian stunting.
Hasil: Hasil studi 10 artikel menunjukan faktor air minum tidak layak serta jamban yang tidak layak berpotensi tiga kali lebih tinggi terjadi stunting. Faktor riwayat pajanan pestisida pada balita berpotensi 1,7 kali sebagai faktor risiko stunting. Faktor pajanan logam berat menunjukan kadar Pb dalam darah berhubungan signifikan dengan tinggi badan pada balita. Faktor pajanan asap roko berisiko menyebabkan stunting, karena pajanan nikotin yang dapat mempengaruhi proses pertumbuhan balita.
Kesimpulan: Faktor kesehatan lingkungan memberikan kontribusi terhadap tumbuh kembang balita, oleh karena itu bisa menjadi faktor yang mempengaruhi stunting pada balita. Upaya promosi kesehatan terkait pentingnya intervensi gizi sensitif di faktor lingkungan perlu ditingkatkan untuk mencegah stunting.
Artikel teks lengkap
Referensi
2. Virgiyanti TD. Hari Air Sedunia: Upaya Bersama Dalam Menjaga Kualitas Air Minum Yang Berkelanjutan.; 2022. https://www.youtube.com/watch?v=ohJJLV99f78&t=4631s
3. Irianto J, Kes M, Anwar DA, et al. STUDI KUALITAS AIR MINUM RUMAH TANGGA DI INDONESIA.; 2021.
4. unicef. Ringkasan Kajian Gizi. Pus Promosi Kesehatan- Kementeri. Published online 2012.
5. P2PTM Kementerian Kesehatan RI. Konsumsi Rokok Akibatkan Anak Stunting. Bul P2PTM Kemenkes. Published online 2018. http://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/pusat-/konsumsi-rokok-akibatkan-anak-stunting
6. Ayu N, Eka M, Komang N, Resiyanthi A, Data J, Kintamani I. Kejadian Stunting Berkaitan Dengan Perilaku Merokok Orang Tua. J Ilmu Keperawatan Anak. 2020;3(2):24-30. doi:http://dx.doi.org/10.26594/jika.1.2.2020. 24-30 e-ISSN
7. Badan Pusat Statistik. Jumlah Tenaga Kerja Petani.; 2021. https://www.bps.go.id/publication/2014/05/05/statistic.
8. Kartini A, Subagio HW, Hadisaputro S, Kartasurya MI, Suhartono S, Budiyono B. Pesticide exposure and stunting among children in agricultural areas. Int J Occup Environ Med. 2019;10(1):17-29. doi:10.15171/IJOEM.2019.1428
9. Alim KY, Rosidi A, Suhartono S. Riwayat Paparan Pestisida Sebagai Faktor Risiko Stunting Pada Anak Usia 2-5 Tahun Di Daerah Pertanian. Gizi Indones. 2018;41(2):77. doi:10.36457/gizindo.v41i2.284
10. Badan Pusat Statistik. LAPORAN INDEKS KHUSUS PENANGANAN STUNTING 2018-2019. 2019;4207002.
11. Apriluana G. Analisis Faktor-Faktor Risiko terhadap Kejadian Stunting pada Balita ( 0-59 Bulan ) di Negara Berkembang dan Asia Tenggara. Published online 2018:247-256.
12. Torlesse H, Cronin AA, Sebayang SK, Nandy R. Determinants of stunting in Indonesian children: Evidence from a cross-sectional survey indicate a prominent role for the water, sanitation and hygiene sector in stunting reduction. BMC Public Health. 2016;16(1):1-11. doi:10.1186/s12889-016-3339-8
13. Anwar A, Setyowati DL. Hubungan Sarana Sanitasi , Perilaku Penghuni , dan Kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun ( CTPS ) oleh Ibu dengan Kejadian Pendek ( Stunting ) pada Batita Usia 6-24 Bulan di Wilayah Kerja Puskesmas Harapan Baru , Samarinda. J Kesehat Lingkung Indones. 2020;19(1):7-15. doi:DOI : 10.14710/jkli.19.1.7-15
14. Sinatrya AK, Muniroh L. Hubungan Faktor Water , Sanitation , and Hygiene ( WASH ) dengan Stunting di Wilayah Kerja Puskesmas Kotakulon , Kabupaten Bondowoso The Assosiation of Water , Sanitation , and Hygiene ( WASH ) factor with Stunting in Working Area of Puskesmas Kotakulon ,. Joinly Publ by IAGIKMI Univ Airlangga. Published online 2019:164-170. doi:10.2473/amnt.v3i3.2019.164-170
15. Dwipayanti NMU, Sutiari NK, Dewiyani CI, Mulyawan KH. Potential Association of Sanitation Factors on Stunting Incidences Among Children Under Age 5 in Bali Province, Indonesia. Atl Press. 2020;22(Ishr 2019):24-28. doi:10.2991/ahsr.k.200215.005
16. Rah JH, Sukotjo S, Badgaiyan N, Cronin AA, Torlesse H. Improved sanitation is associated with reduced child stunting amongst Indonesian children under 3 years of age. Matern Child Nutr. 2020;16(S2):1-8. doi:10.1111/mcn.12741
17. Irianti S, Prasetyoputra P, Dharmayanti I, Azhar K, Hidayangsih PS. The role of drinking water source, sanitation, and solid waste management in reducing childhood stunting in Indonesia. IOP Conf Ser Earth Environ Sci. 2019;344(1). doi:10.1088/1755-1315/344/1/012009
18. Zeng X, Xu X, Qin Q, Ye K, Wu W, Huo X. Heavy metal exposure has adverse effects on the growth and development of preschool children. Environ Geochem Health. 2019;41(1):309-321. doi:10.1007/s10653-018-0114-z
19. Wardani Z, Sukandar D, Baliwati YF, Riyadi H. Akses Sanitasi, Merokok dan Annual Parasite Incidence Malaria sebagai Prediktor Stunting Baduta di Indonesia. Media Kesehat Masy Indones. 2020;16(1):127. doi:10.30597/mkmi.v16i1.9070
20. Nadiyah, Briawan D, Martianto D. Faktor Risiko Stunting Pada Anak Usia 0 — 23 Bulan Di Provinsi Bali, Jawa Barat, Dan Nusa Tenggara Timur. J Gizi dan Pangan. 2014;9(2):125-132.
21. Astuti DD, Handayani TW, Astuti DP. Cigarette smoke exposure and increased risks of stunting among under-five children. Clin Epidemiol Glob Heal. 2020;8(3):943-948. doi:10.1016/j.cegh.2020.02.029
22. Wijaya-Erhardt M. Nutritional status of Indonesian children in low-income households with fathers that smoke. Osong Public Heal Res Perspect. 2019;10(2):64-71. doi:10.24171/j.phrp.2019.10.2.04
23. Kyu HH, Georgiades K, Boyle M. Maternal smoking, biofuel smoke exposure and child height-for-age in seven developing countries. Int J Epidemiol. 2009;38(5):1342-1350. doi:10.1093/ije/dyp253
24. Masitoh S. Roko Menjadi Faktor Indonesia Duduki Posisi 108 Stunting Di Dunia.; 2022. https://nasional.kontan.co.id/news/bkkbn-rokok-jadi-faktor-indoensia-duduki-posisi-108-stunting-di-dunia
25. Annisa Aulia Nurrohmah, Nurjazuli TJ. Hubungan Riwayat Paparan Pestisida Ibu saat Hamil Dengan Kejadian Stunting Anak Usia 2-5 Tahun. J Kesehat Masy. 2018;6(6):1689-1699.
26. Apriningtyas VN, Kristini TD. Faktor Prenatal yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting Anak Usia 6-24 Bulan. J Kesehat Masy Indones. 2019;14(2):13. doi:10.26714/jkmi.14.2.2019.13-17
27. Breton J, Massart S, Vandamme P, De Brandt E, Pot B, Foligné B. Ecotoxicology inside the gut: impact of heavy metals on the mouse microbiome. BMC Pharmacol Toxicol. 2013;14:62. doi:10.1186/2050-6511-14-62
28. Irawati Y, Kusnoputranto H, Achmadi UF, et al. Blood lead levels and lead toxicity in children aged 1-5 years of Cinangka Village, Bogor Regency. PLoS One. 2022;17(2):e0264209. doi:10.1371/journal.pone.0264209
29. Nurjazuli, Yusniar S. Paparan Plumbum (Pb) sebagai Pemicu Stunting. Poltekita J Ilmu Kesehat. 2021;15(3):45. doi:10.1177/000841747804500116
Penulis

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.