SERBUK DAUN SALAM (Syzygium polyanthum) SEBAGAI REPELLENT KECOA (Periplaneta americana) DI INDUSTRI PANGAN
Abstrak
Kecoa merupakan salah satu insekta yang berperan sebagai vektor penyakit. Kecoa dapat mengkontaminasi makanan manusia dengan membawa agent berbagai penyakit yang berhubungan dengan pencernaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan variasi serbuk daun salam sebagai repellent kecoa. Pengaplikasian serbuk daun salam dilakukan menggunakan kantung teh celup dan pengujian menggunakan chamber sebagai kotak uji. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh kecoa yang berada di lingkungan sekitar tempat tinggal peneliti dengan sampel yang digunakan berjumlah 240 ekor kecoa. Variabel terikat pada penelitian ini yaitu daya tolak kecoa dan variabel bebas yaitu serbuk daun salam. Jenis penelitian ini merupakan penelitian dengan desain post test with control. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase repellent serbuk daun salam 9 gram mampu menolak kecoa dengan persentase sebesar 55%, 10 gram sebesar 91,6%, dan 11 gram sebesar 50%. Analisis data mengunakan uji anova untuk mengetahui adanya perbedaan berbagai variasi serbuk daun salam sebagai repellent kecoa. Berdasarkan analisis uji statistik anova dengan tingkat signifikan 0,05 didapatkan nilai Sig.(2-tailed) 0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan serbuk daun salam sebagai repellent kecoa (Periplaneta americana). Saran penelitian selanjutnya yaitu melakukan penelitian serupa dengan lebih memperhatikan kondisi dari serbuk daun salam.
Kata kunci: Serbuk Daun Salam, Repellent, Kecoa.
Artikel teks lengkap
Referensi
1. Apriani (2014) “Pengaruh Berbagai Konsentrasi Ekstrak Daun Zodia Terhadap Frekuensi Hinggap Nyamuk Aedes Aegypti”, Universitas Muhammadiyah Semarang, pp. 9–66.
2. Firdaus, Anisa Kusuma Dewi. 2017. “Pengaruh Berbagai Konsentrasi Ekstrak Daun Pandan Sebagai Repellent Kecoa Periplaneta americana di PT. Pupuk Kujang Cikampek Tahun 2017”. Jurusan Kesehatan Lingkungan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung.
3. Putri, E. S. (2017) ‘Efektivitas Daun Citrus hystrix dan Daun Syzygium polyanthum Sebagai Zat Penolak Alami Periplaneta americana’, Universitas Negeri Semarang, 1(1), pp. 1–7.
Two or more Authors/Editors
1. Adelia, Yuanda dan Damayanti Iskandar. Tanpa Tahun. Uji Efektivitas Ekstrak Biji Lamtoro (Leucaena leucocephala) Sebagai Insektisida Terhadap Kecoa Amerika (Periplaneta americana). Fakultas Sains danTeknologi : Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang.
2. Kemalasari, Kintani dan Djamaluddin Ramlan. 2017. “Pengaruh Berbagai Konsentrasi Air Perasan Daun Pandan Wangi (Pandanus ammaryllifolius) Sebagai Insektisida Terhadap Kematian Kecoa”. Jurusan Kesehatan Lingkungan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.
3. Sulaswatty, A. et al. (2019) Quo Vadis: Minyak Serai Wangi dan Produk Turunannya, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Available at: http://www.penerbit.lipi.go.id/data/naskah1562653977.pdf.
4. Tarigan, Y. (2012) ‘Modul vektor penyakit dan penyakit’, Universitas Sari Mutiara Indonesia.
Chapter in an Edited Book
1. Purnama, S. G. (2017) ‘Diktat Pengendalian Vektor’, Prodi IKM FK Universitas Udayana, pp. 4–50.
2. Pinontoan, Odi Roni dan Oksfriani Jufri Sumampouw. 2019. Dasar Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta : Deepublish.
Government Publication
1. Kemenkes RI (2012) Pedoman Penggunaan Insektisida (Pestisida) Dalam Pengendalian Vektor, Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.
2. Kementrian Kesehatan RI (2017) ‘Permenkes No. 50 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Untuk Vektor Dan Binatang Pembawa Penyakit Serta Pengendaliannya’.
Journal articles
1. Afifah, R. and Listiana, L. (2019) ‘Uji Pemberian Ekstrak Daun Kenikir (Cosmos Caudatus) Terhadap Aktivitas Kecoa Amerika (Periplaneta americana)’, Pedago Biologi,pp.23–33.Available at:http://journal.umsurabaya.ac.id/index.php/Biologi/article/view/3929.
2. Erli., Wardenaar, E. and Muflihati (2015) ‘The Activity Of Essential Oil From Salam Leaf (Syzygium polyanthum Walp) Against Subterranean Termite (Coptotermes curvignathus Holmgren)’, Jurnal Hutan Lestari, 3(2), pp. 286–292.
3. Hamsir, H. and ULFIANI, E. (2019) ‘Efektiftas Bubuk Daun Jeruk Purut (Citrus Hystrix) Dan Daun Salam (Syzygium Polyanthum) Sebagai Zat Penolak Alami Kecoa Amerika (Periplaneta Americana)’, Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat, 18(2), p. 113. doi: 10.32382/sulolipu.v18i2.1143.
4. Harismah, Kun dan Chusniatun. (2016) ‘Pemanfaatan Daun Salam Sebagai Obat Herbal dan Rempah Penyedap Makanan', pp. 120–122.
5. Hiznah, Nurul dkk. 2019. “Pengaruh Konsentrasi Serbuk Daun Salam (Syzygium polyanthum) Sebagai Repellent Kecoa (Periplaneta americana)”. Dalam Jurnal Kesehatan Lingkungan Edisi Agustus 2019, Vol. 11, No. 2. Jurusan Kesehatan Lingkungan, Politeknik Kesehatan Kemenkes Yogyakarta. Tersedia online http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/1154/ (Diakses pada tanggal 22 April 2021).
6. Jordan (2013) ‘Kecoa American’, Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), pp. 1689–1699.
7. Kurniawan (2017). "Kemampuan Daun Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius) dalam Mengusir Kecoa", pp. 149–200.
8. Marini and Sitorus, H. (2019) ‘Beberapa tanaman yang berpotensi sebagai repelen di indonesia’, Spirakel, 11(1), pp. 24–33.
9. Masyarakat, J. K. (2016) ‘2 1. 2.’, 4, pp. 127–133.
10. Meswara, F. A. et al. (2018) ‘Pembuatan Cockroachtrap dengan Variasi Umpan Sebagai Media Pengundang Kecoa’, Jurnal Kesehatan Poltekkes Ternate, 11(1), p. 13. doi: 10.32763/juke.v11i1.49.
11. Saenong, M. S. (2017) ‘Tumbuhan Indonesia Potensial sebagai Insektisida Nabati untuk Mengendalikan Hama Kumbang Bubuk Jagung (Sitophilus spp.)’, Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 35(3), p. 131. doi: 10.21082/jp3.v35n3.2016.p131-142.
12. Salim, H. and Dewi (2018) ‘Kemampuan Serbuk Daun Sirsak (Annona Muricata L) dalam Mengusir Kecoa', pp. 3–11.
13. Silalahi, M. (2017) ‘Syzygium polyanthum (Wight) Walp.(Botani, Metabolit Sekunder dan Pemanfaatan)’, Jurnal Dinamika Pendidikan, 10(1), pp. 187–202.
Electronic Document
1. https://www.spssindonesia.com/?m=1 (Diakses pada tanggal 29 Juni 2021).
Penulis
Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.