UJI AKTIVITAS KERATINASE JAMUR Trichophyton mentagrophytes DENGAN PENAMBAHAN KERATIN SUBSTRAT BULU DOMBA GARUT (Ovis aries)
Abstract
Trichophyton mentagrophytes menghasilkan enzim keratinase yang dapat diukur aktivitasnya secara Spektrofotometri. Telah dilakukan penggunaan bulu domba garut sebagai substrat. Desain penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Jumlah spora jamur yang digunakan dihitung terlebih dahulu menggunakan alat Hemositometer. Konsentrasi bulu domba yang digunakan 0,5%, 1%, dan 2%. Asam amino yang terukur dihitung dengan kurva standar tirosin/ml yang sudah diketahui konsentrasinya dan dihitung sebagai 1 unit enzim. Hasil analisis kurva kalibrasi standar yang diolah dengan Microsoft excel menunjukkan penambahan spora dengan jumlah 1075 х 103 spora/ml pada media kontrol menghasilkan aktivitas keratinase 3,803 U/ml. Penambahan spora dengan jumlah 1253 х 103 spora/ml dengan konsentrasi bulu domba garut 0,5% menghasilkan aktivitas keratinase 6,138 U/ml. Penambahan spora dengan jumlah 1293 х 103 spora/ml dengan konsentrasi bulu domba garut 1% menghasilkan aktivitas keratinase 6,878 U/ml dan penambahan spora dengan jumlah 1297 х 103 spora/ml dengan konsentrasi bulu domba garut 2% menghasilkan aktivitas keratinase 7,105 U/ml. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin banyak jumlah spora dan konsentrasi bulu domba yang ditambahkan maka semakin tinggi aktivitasnya.
Full text article
References
2. Devy Dyatiara dan Ervianti Evy., 2018. Studi Retrospektif: Karakteristik Dermatofitosis. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo, Surabaya. Vol. 30.
3. Oyeka, C.A., 2000. Trichophyton mentagrophytes A Keratinophilic Fungus. Departemen Mikrobiologi Universitas Awka, Bilbao, Spanyol.
4. Venkatesan, G dkk., 2010. Is The Difference In Keratinase Activity Of Dermatophytes To Different Keratinaceous Substrates An Attribute Of Adaptation To Parasitism? Egyptian Dermatology Online Journal, Malaysia, Vol. 6.
5. Setyabudi, Rizki Bagus., 2015. Aktivitas Keratinofilik Aspergillus Niger Pada Tepung Bulu Ayam Menggunakan Solid State Fermentation (SSF). Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Jember.
6. Desi, Mitra., 2002. Aktivitas Keratinase Bacillus Licheniformis Dalam Memecah Keratin Bulu Ayam.Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, IPB. Bogor.
7. Sutanto, Inge, dkk., 2008. Buku Ajar Parasitologi Kedokteran Edisi Keempat. Jakarta, Badan Penerbit FKUI, 978-979-496-573-3.
8. Khusnul, Kurniawati Indri dan Hidana Rudy., 2018. Isolasi dan Identifikasi Jamur Dermatofita Pada Sela - Sela Jari Kaki Petugas Kebersihan di Tasikmalaya.Stikes Bakti Tunas Husada Tasikmalaya ,Vol. 18.
9. Ademola, Raheem, dkk. 2013. Comparative Study Of Keratinolytic Activities Of Dermatophytes In Varoius Keratin Substrat. 117, Nigeria : OMICS Publishing Group, Vol. 2. DOI:10.4172/2161-0517.1000117.
10. Lee, Hanna, dkk., 2014. Human Hair Keratin And Its-Based Biomaterials For Biomedical Applications. 4, Seoul : Tissue Engineering And Regenerative Medicine, Vol. 11. 10.1007/S13770-014-0029-4.
11. Kadhim K Sara, Al – Janabi Jawad K, Al – Hamdani H Adnan., 2015. In vitro, determination of optimal conditions of growth and proteolytic activity of clinical isolates of Trichophyton rubrum. Babylon, Iraq. J Contemp Med Sci. Vol. 1, No. 3,ISSN 2413-0516
12. Robinson, Peter K., 2015. Enzymes: principles and biotechnological applications.1 - 41, U.K : Portland Press Limited,Vol. 59. doi: 10.1042/BSE0590001.
13. Suh, Hyung Joo and Lee, Hyo Ku., 2001. Characterization of a Keratinolytic Serine Protease from Bacillus subtilis KS-1. 2, Korea : Plenum Publishing Corporation, Vol. 20. 0277-8033/01/0200-016519.50/0.
14. El-Said, A. H. M.,2018. Studies on Fungi Isolated from Dermatomycoses Patients in Egypt. 3, Egypt : The Korean Society of Mycology,Vol. 30. https://doi.org/10.4489/MYCO.2002.30.3.154.
15. Sabouraud Dextrose Broth (Sabouraud Liquid Medium) : Himedia Laboratories, 2018.