OPTIMALISASI KONSUMSI OLAHAN TELUR PUYUH TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL
Abstrak
Kehamilan merupakan proses yang diawali dengan pembuahan sampai kelahiran. Kebutuhan gizi yang belum terpenuhi dan perubahan hormon dalam kehamilan menyebabkan tubuh kekurangan jumlah sel darah merah yang disebut dengan anemia dalam kehamilan. Beragam makanan untuk ibu hamil berfungsi efektif untuk menjaga kesehatan selama kehamilan, salah satunya adalah telur puyuh. Telur puyuh kaya akan vitamin sehingga olahan makanan dengan bahan utama telur puyuh dalam bentuk baso aci isi telur puyuh, merupakan upaya optimal meningkatkan gizi dalam mencegah anemia kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kadar hemoglobin ibu hamil dan rata-rata kenaikan kadar hemoglobin ibu hamil yang mengonsumsi baso aci isi telur puyuh serta mengetahui perbedaan kadar hemoglobin ibu hamil setelah mengonsumsi baso aci isi telur puyuh. Jenis penelitian ini eksperimen dengan metode quasi eksperimen. Sampel terdiri atas 35 responden kelompok kasus dan 35 responden kelompok kontrol dengan teknik purposive sampling pada kriteria usia kehamilan ≥24 minggu tanpa komplikasi dan penyakit yang menyertai diwilayah kerja Puskesmas Rengasdengklok Karawang. Hasil penelitian didapatkan peningkatan kadar Hb pada ibu hamil anemia yang mengonsumsi baso aci isi telur puyuh sebesar 94% ,dengan rata-rata peningkatan kadar hemoglobin 1,47 gr%. Terdapat perbedaaan yang bermakna pada ibu hamil anemia yang mengonsumsi baso aci isi telur puyuh dengan nilai P=0.00. Bidan dalam layanan antenatal secara konsisten memotivasi ibu hamil untuk meningkatkan gizi selama kehamilan dengan memberikan makanan tambahan berupa olahan bakso aci isi telur puyuh, sehingga dapat meningkatkan kadar hemoglobin ibu selama kehamilan.
Artikel teks lengkap
Referensi
2. Manuaba IBG. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan KB. 2nd ed. EGC; 2014.
3. Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Laporan Tematik Survei Kesehatan Indonesia 2023. Kementrian Kesehatan RI; 2024. http://repositorio.unan.edu.ni/2986/1/5624.pdf%0Ahttp://fiskal.kemenkeu.go.id/ejournal%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.cirp.2016.06.001%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.powtec.2016.12.055%0Ahttps://doi.org/10.1016/j.ijfatigue.2019.02.006%0Ahttps://doi.org/10.1
4. RI K. Survei Kesehatan Indonesia 2023 Dalam Angka.; 2023.
5. Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang. Profil Kesehatan 2022. Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat; 2022. https://diskes.jabarprov.go.id/assets/unduhan/202d8cdd39531ab54253b8bd4ea19e5e.pdf
6. Kusumastuti E. Anemia dalam Kehamilan. Kemenkes RI. Published 2022. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1132/anemia-dalam-kehamilan
7. Lutfiasari D, Yanuaringsih GP. Pengaruh Konsumsi Telur Ayam Ras Terhadap Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil. J Bidan Pint. 2020;1(1):11-20. doi:10.30737/jubitar.v1i1.749
8. Puglisi MJ, Fernandez ML. The Health Benefits of Egg Protein. Nutrients. 2022;14(14). doi:10.3390/nu14142904
9. Agustina N. Telur dan Kandungannya. Kemenkes RI. Published 2022. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1808/telur-dan-kandungannya
10. Vricella LK. Emerging understanding and measurement of plasma volume expansion in pregnancy. Am J Clin Nutr. 2017;106(6):1620S-1625S. doi:10.3945/ajcn.117.155903
11. Fisher AL, Nemeth E. Iron homeostasis during pregnancy. Am J Clin Nutr. 2017;106(6):1567S-1574S. doi:10.3945/ajcn.117.155812
12. Arisman. Gizi Dalam Daur Kehidupan. 2nd ed. EGC; 2010.
13. Almatsier S. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama; 2015.
14. Sari IP, Martanti LE, Sumarni S. Pengaruh Konsumsi Telur Puyuh Terhadap Kadar Hemoglobin Dan Kolesterol Pada Remaja Umur 13-15 Tahun. J Vokasi Kesehat. 2020;6(1):35. doi:10.30602/jvk.v6i1.309
15. Tim Promkes RSST. Manfaat Telur sebagai Nutrisi bagi Tumbuh dan Kembang Anak Usia Dini. Kemenkes RI. Published 2022. https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1602/manfaat-telur-sebagai-nutrisi-bagi-tumbuh-dan-kembang-anak-usia-dini
16. Cooper F. Buku Ajar Bidan Myles. EGC; 2009.
17. Manuaba IAC, Manuaba IBF, Manuaba IBG. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, Dan KB. EGC; 2013.
18. Anggraeni ED, F DY, Sukarno. Hubungan Asupan Zat Besi dengan Kejadian Anemia bumil. J Ilmu Keperawatan dan Kebidanan. 2014;2(1):47-51.
19. Abriha A, Yesuf ME, Wassie MM. Prevalence and associated factors of anemia among pregnant women of Mekelle town: A cross sectional study. BMC Res Notes. 2014;7(1):1-6. doi:10.1186/1756-0500-7-888
20. Ariani AP. Ilmu Gizi : Dilengkapi Dengan Standar Penilaian Status Gizi Dan Daftar Komposisi Bahan Makanan. Nuha Medika; 2017.
21. Notoatmodjo S. Ilmu Perilaku Kesehatan Notoatmodjo. Vol 14. Rineka Cipta; 2014.
22. Nurhidayati RD. Analisis faktor penyebab terjadinya anemia pada ibu hamil diwilayah kerja puskesmas tawangsari kabupaten sukoharjo. Univ Muhammadiyah Surakarta. Published online 2013.
23. Al-farsi YM, Brooks DR, Werler MM, Cabral HJ, Al-shafei MA. Effect of high parity on occurrence of anemia in pregnancy : a cohort study. BMC Pregnancy Childbirth. 2011;11(7).
24. Sopiana S. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Anemia Pada Ibu Hamil Di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Siti Fatimah. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar; 2011. https://repositori.uin-alauddin.ac.id/4052/
25. Mandasari RO. Hubungan Konsumsi Asupan Protein, Zat Besi Dan Vitamin C Dengan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Di Desa Joho Kecamatan Mojolaban Kabupaten Sukoharjo. Univ Muhammadiyah Surakarta. Published online 2015.
26. Adhi IS. Telur Ayam, Telur Bebek, atau Telur Puyuh, Mana yang Lebih Sehat. Kompas. Published 2020. https://health.kompas.com/read/2020/05/13/040200768/telur-ayam-telur-bebek-atau-telur-puyuh-mana-yang-lebih-sehat-?page=all
Penulis

Artikel ini berlisensi Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.