Indeks Glikemik, Beban Glikemik, dan Asupan Energi Berperan dalam Pengendalian Kadar Glukosa Darah Penderita DM Tipe 2
Abstract
Rekomendasi diet DM lebih menekankan pada kuantitas karbohidrat dari pada kualitas karbohidrat. Indeks glikemik dan beban glikemik belum menjadi rekomendasi pada edukasi DM. Hipotesis penelitian ini adalah diabetisi dengan konsumsi indeks glikemik tinggi dan beban glikemik tinggi mempunyai risiko lebih besar tidak berhasil mengendalikan glukosa darah. Selain itu, ingin diketahui peran asupan energi sebagai confounder. Desain penelitian adalah kasus kontrol terdiri dari 40 kasus dan 40 kontrol. Tempat penelitian di Poliklinik Penyakit Dalam RSAD Dustira Cimahi. Odds ratio hubungan indeks glikemik dan ketidakberhasilan pengendalian kadar glukosa darah puasa diabetisi sebesar 3,500 (95% Cl=l, 386;8,835). Sedangkan hubungan beban glikemik dan ketidakberhasilan pengendalian kadar glukosa darah puasa diabetisi diperoleh nilai OR: 2,786 (95% Cl = 1,125 ; 6,89). Asupan energi terbukti sebagai confounder pada hubungan tersebut. Diabetisi perlu melakukan perencanaan makan lebih baik dengan cara memperhatikan indeks glikemik dan beban glikemik dari makanan. Selain itu, konsumsi makanan selingan berupa buah-buahan dan memenuhi asupan energi sesuai kebutuhan