HASIL PEWARNAAN BASIL TAHAN ASAM DENGAN PENAMBAHAN CARBOL FUCHSIN DAN PEMANASAN SPUTUM SEBELUM DAN SESUDAH PEMBUATAN SEDIAAN
Abstract
Pemeriksaan mikroskopik BTA digunakan untuk mendiagnosis awal atau pemantauan pengobatan TB Paru. Pada prinsipnya, pemeriksaan ini menggunakan Carbol Fuchsin untuk mewarnai Mycobacterium tuberculosis (M.tbc). Terdapat kekurangan pada cara ini, yaitu penambahan Carbol Fuchsin dan pemanasan sputum dilakukan setelah pembuatan sediaan, dimana M. tbc masih dalam keadaan hidup. Akibatnya, terdapat risiko penularan pada pekerja laboratorium yang mengerjakannya. Untuk menghindari hal tersebut, dapat dilakukan penambahan Carbol Fuchsin dan pemanasan sputum sebelum pembuatan sediaan, maka pada saat pembuatan sediaan, M. tbc telah mati. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan Carbol Fuchsin dan pemanasan sputum sebelum dan sesudah pembuatan sediaan dengan variasi konsentrasi Carbol Fuchsin 0,3%; 0,5% dan 1% serta suhu pemanasan 60oC dan 80oC. Jenis penelitian yang digunakan jenis penelitian eksperimen semu dengan desain penelitian Static Group Comparison. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sputum penderita TB positif. Tempat dan waktu penelitian dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Teknologi Laboratorium Medik Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung pada bulan Mei 2019. Data yang didapatkan merupakan data primer dari hasil gambaran mikroskopik pewarnaan BTA yang ditampilkan dalam bentuk tabel. Kemudian data dianalisis dengan melihat hasil gambaran mikroskopik pewarnaan BTA pada konsentrasi 0,3%; 0,5%, dan 1% dan suhu pemanasan 60oC dan 80oC,. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa konsentrasi optimum Carbol Fuchsin untuk mewarnai M. tbc sebelum pembuatan sediaan adalah 1% dengan suhu pemanasan 80oC.
Full text article
References
2. Susanti D, Kountul C, & Buntuan V., 2013, Pemeriksaan Basil Tahan Asam (BTA) Pada Sputum Penderita Batuk > 2 Minggu Di Poliklinik Penyakit dalam BLU RSUP Prof Dr. R. D Kandou manado, Journal e-Clinic, Vol (1)
3. Utji R, & Harun H., 2015, Kuman Tahan Asam, Dalam: Buku Ajar Mikrobiologi Kedokteran, Bina Rupa Aksara, Jakarta
4. Mirawati, M., & Lestari, E., 2017, Pengaruh Pemberian Karbol Fuchsin dan Pemanasan Sputum Sebelum Pembuatan Sediaan Terhadap Hasil Pewarnaan BTA, Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, Vol 5 Nomor 1, Jakarta, 23-33
5. Selvakumar, N., Rahman, F., Rajasekaran, S., Narayanan, P. R., & Frieden, T. R., 2002, Inefficiency of Carbol Fuchsin in Ziehl Neelsen Staining for Detecting Acid Fast Bacilli. American Society for Microbiology. Dalam: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC120628. Dikutip tanggal 23 April 2019
6. WHO., 2003, Manual of Basic Techniques for a Health Laboratory 2nd Edition, WHO, Geneva
7. Dinas Kesehatan RI., 2008, Standar Reagen Ziehl Neelsen, Dinas Kesehatan RI, Jakarta